Apartemen Unit 131

Apartemen Unit 131

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-06
Oleh:  DidnoleOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
16Bab
2.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Pengeluaran uang Nirbita sedang kritis. Hari itu ia diusir oleh induk semang karena belum membayar uang sewa rumah. Helen—temannya, menyuruh ia tinggal di apartemen milik kekasihnya yang kebetulan kosong, dengan syarat, Nirbita harus mengurus itu dengan baik. Tanpa tahu, rupanya apartemen unit 131 itu sudah terjual oleh orang lain. Ternyata kekasih Helen berkhianat dan membawa kabur semua uang Nirbita. Nirbita membujuk Ferrel—pemilik apartemen, agar ia bisa tetap tinggal di sana. Tapi Ferrel langsung menolaknya mentah-mentah. Hingga akhirnya keberuntungan itu datang. Ketika Nirbita ingin angkat kaki dari apartemen, ia tak sengaja menguping percakapan Ferrel dan mamanya. Sebuah topik obrolan yang membuat gadis itu melakukan ide gila ... memaksa Ferrel untuk menikahinya demi apartemen unit 131. Memang konyol, tetapi Nirbita tak punya pilihan lain. Namun, Nirbita lupa, bahwa pernikahan tidak seremeh yang ia kira.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Prolog

Angin malam menyapu lembut kulit putih seorang lelaki yang tengah menerima panggilan telepon. Dengan wajah risau ia menggaruk rambutnya yang tak gatal, lalu mendesah pelan kala mendengar mamanya tak berhenti mengoceh di seberang. Tadinya ia berniat mematikan sambungan telepon secara sepihak, tetapi sepertinya itu agak kurang ngajar. Bagaimanapun juga wanita yang meneleponnya saat ini adalah ibu kandungnya. 

“Udah aku bilang berkali-kali, aku gak mau nikah, Ma,” jawab lelaki itu dengan satu tarikan napas panjang.

“Terus kapan kamu mau nikah? Umur kamu udah diambang batas wajar buat punya sebuah keluarga. Apa kamu gak pingin ngeliat mama nimang seorang cucu?”

Lelaki itu menghela napas kasar. Akhir-akhir ini mamanya selalu mendesak perihal tentang pernikahan. Jujur saja, ia sebenarnya malas untuk menanggapi. Baginya persoalan cinta adalah sebuah konflik rumit yang menakutkan. Jika manusia sudah terjerembab ke dalam kisah asmara, mereka tidak akan bisa keluar dengan mudah, apalagi jika beberapa di antaranya mengalami efek samping seperti patah hati dan gagal move on, dampaknya akan sangat buruk.

“Jangan bilang kamu masih nunggu wanita itu kembali sampai sekarang?”

“Ma, aku gak-”

“Cukup! Mama gak mau dengar penolakan lagi. Sabtu besok kamu harus dateng ke rumah, mama berniat ngadain kencan buta buat kamu.” 

Tut!

Sambungan telepon terputus. Laki-laki itu mengepalkan sebelah tangannya hingga buku-buka jarinya nampak memutih. Sialan! Apakah ini memang takdirnya? Menikah dengan seseorang yang dikenal dari kencan buta? Tapi ... bukankah itu sama saja dengan perjodohan? Ugh! Menyebalkan. Sepertinya ia harus melakukan sesuatu untuk menggagalkan rencana mamanya.

Udara semakin dingin. Laki-laki itu menutup pintu balkon dengan rapat, lalu kembali masuk ke dalam apartemen. Saat itu ia belum sadar jika seorang gadis berpakaian kemeja kotak-kotak biru kini tengah berdiri di hadapannya sembari tersenyum lebar.

“Paman!” panggil gadis itu tanpa melunturkan senyum yang terpasang di raut wajahnya.

“Hmm?” 

“Ayo kita nikah!” ucapnya mantap, tanpa ada keraguan ataupun perasaan malu yang terselip di setiap perkataannya.

Tubuh lelaki itu sempat terpaku selama beberapa detik. Ponsel yang ada dalam genggaman tangannya bahkan tak lagi menarik perhatiannya. Ia menatap  gadis yang berdiri di depannya tanpa mengeluarkan sepatah kata.

“Paman! Kenapa kamu diam?” tanya gadis itu, seolah menunggu jawaban dari ajakannya barusan.

“Kamu nguping pembicaranku barusan?” Bukannya memberikan jawaban, ia malah bertanya balik dengan nada dingin.

“Eum ... itu, aku gak sengaja dengar tadi, sumpah. Ayolah paman, bukankah kamu juga ogah dijodohkan? Nikahi saja aku, sebagai imbalannya kamu hanya perlu mengizinkan aku tinggal di apartemen ini.” Gadis itu berusaha merayu, diam-diam ia berdoa agar ide gilanya kali ini dapat membantunya meringankan beban hidup.

“Gak!” Tolaknya singkat. Tak tertarik dengan rencana sinting gadis itu, ia memutuskan untuk pergi mengambil sekaleng bir dingin di kulkas. Sementara gadis itu membuntuti langkahnya dari belakang. Ia belum menyerah untuk membujuk.

“Ck! Pemikiranmu sempit, paman. Padahal pernikahan ini bisa menguntungkan kedua belah pihak. Mamamu gak bakalan lagi nuntut soal pernikahan, kamu bisa lanjutin hidup seperti hari-hari biasanya. Aku juga bisa mendapatkan persetujuan untuk tinggal di apartemen ini. Kita Cuma perlu bersandiwara untuk sementara waktu.” 

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
16 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status