Home / Romansa / Arthur&Bianca / BAB 3 - DESIGNER TERKENAL I

Share

BAB 3 - DESIGNER TERKENAL I

last update Last Updated: 2024-10-31 00:52:35

Hari ini Bianca sudah disibukan dengan banyaknya perusahaan fashion dan majalah yang menghubunginya untuk menjalin kontrak kerja sama. Tapi tidak semua perusahaan yang menawarkan kerjasama disetujui dengan mudah oleh Bianca.

Bianca yang kewalahan belakangan ini dengan banyaknya pesananan membuatnya jarang memiliki waktu dirumah.

Bianca banyak lembur menyelesaikan pekerjaannya. Ditambah dalam minggu ini sudah ada lima perusahaan yang memaksanya untuk menyelesaikan gaun rancangannya.

Bianca pun sudah mendapatkan designer lulusan baru, Lily Asisstant Bianca sangat lah cerdas. Aapapun yang Bianca perintahkan, dengan sigap Lily angsung mengerjakannya.

Lily tidak pernah menunda pekerjaan, itulah yang membuat Bianca sangat menyukai kinerja Lily selama menjadi Assistantnya.

Sejak Butiknya pertama kali buka di New York, butik milik Bianca tidak pernah sepi dari pelanggan. Setiap harinya selalu ramai. Hal ini yang membuat Bianca selalu membuat rancangan baru setiap hari dengan jumlah yang cukup banyak.

Designer baru yang telah bekerja di butik milik Bianca, tidak langsung dilepas begitu saja. Bianca harus melihat hasil rancangannya serta mengajarinya bagaimana mengetahui keinginan customer. Biarpun designer yang dipilih Bianca adalah designer baru, tetapi mereka semua adalah designer yang sudah di seleksi dengan baik oleh Lily dan juga Bianca.

Bianca sengaja mempekerjakan designer baru karena ia ingin para designer baru membantunya dalam menuangkan ide untuk gaun-gaun yang akan dipajang di butik miliknya.

Kini Bianca sedang merancang gaun untuk salah satu customernya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Lalu ia langsung memintanya untuk masuk.

"Nona Bianca, saya baru saja mendapat email dari Afford Company. Mereka meminta Nona Bianca untuk menjadi designernya dan kontrak kerjasama selama satu tahun dan mereka ingin bertemu dengan nona besok pagi.  Apa nona ingin mengambil penawaran ini?" tanya Lily dengan sopan.

"Coba kamu meeting dengannya, Bawa beberapa hasil rancangan ku yang terbaik. Dan lihat penawaran yang dia tawarkan" jawab Bianca

"Li, tunggu. kamu bilang Afford Company?" tanya Bianca memastikan.

"Iya nona, ada apa nona?"

"Afford Company bukannya tempat Caroline bekerja" gumam Bianca dalam hati.

"Oh tidak, hanya memastikan saja Li"

"Li, kamu temui dulu perwakilan dari Afford Company. Bilang pada mereka, jika ingin bertemu dengan ku, atur jadwalnya besok lusa. Besok aku harus mengantarkan hasil rancangan ku ke salah satu customer ku disini. Dia minta aku langsung yang mengantarkannya"

"Baiklah kalau begitu nona, saya permisi"

Lily berjalan keluar ruangan Bianca. Sedangkan Bianca, saat melihat Lyli berjalan keluar, ia langsung mengambil handphonenya untuk menghubungi adiknya.

"Hallo" sapa Bianca saat panggilannya terhubung.

"Kakak? ada apa ka?"

"Caroline, Apa Afford Company sedang mencari designer?"

"Benar ka, bagaimana kakak tahu?"

"Perwakilan dari Afford Company, mengirimkan email ke Lily, mereka menawarkan kerja sama kepada kakak"

"Aku sudah tahu hal itu pasti akan terjadi ka, Kau adalah designer hebat. Pasti mereka mencari kakak untuk menjadi designer mereka" Caroline dengan suara yang sangat bangga kepada kakaknya

"Ck! Kamu ini terlalu berlebihan"

"Besok, Lily yang akan datang kesana. Kakak tidak bisa datang besok. Tapi lusa kakak akan datang kekantor mu"

"Sayang sekali, besok kakak tidak datang. Kakak harus tahu kalau CEO dari Afford Company sangat tampan ka. Aku bahkan sangat mengaguminya saat peratama kali bertemu dengannya. Dia bukan hanya tampan, dia juga memiliki tubuh yang atletis, serta dia pun sangat kaya ka" ujar Caroline  yang mulai membayangkan tubuh Arthur

"Caroline, jangan bicara yang tidak-tidak. Kakak tidak peduli CEO itu mau tampan atau buruk" seru Bianca yang mulai kesal.

"Kak. percayalah padaku. Saat kakak bertemu dengannya pasti kakak jatuh cinta dengannya. Seluruh gadis disini, seluruhnya jatuh cinta padanya ka"

"Sudah, kau ini malah bicara sembarangan. Kakak tidak akan jatuh cinta dengannya"

"Kakak tutup dulu ya, malam ini kakak akan lembur. Tolong kamu jangan pulang terlalu larut malam, Kasian Annabeth"

"Iya iya ka, aku paham"

Setelah menutup panggilan teleponnya, Bianca kembali melanjutkan rancangan gaunnya. Besok rancangannya sudah harus selesai, ia tidak ingin mengecewakan customernya. Bianca benar-benar bingung dengan Caroline kenapa bisa mengagumi pria sampai seperti itu.

***

Keesokan harinya, Lily yang mendapatkan tugas untuk mengunjungi Afford Company.

Tadi pagi Bianca sudah berangkat mengantarkan hasil rancangannya ke customernya. Lily berdandan dengan rapi dan membawa beberapa hasil rancangan dari bosnya.

Setibanya Lily di Afford Company, Lily benar-benar kagum dengan bangunan mewah dihadapannya. Lily melangkahkan kakinya memasuki lobby Afford Company. Setibanya di receptionist, Lily mengatakan jika ia perwakilan dari Nona Bianca designer dari Paris. Dengan ramah, receptionist disana pun meminta Lily untuk naik ke lantai 58.

Setibanya Lily dilantai 58, ia diminta untuk menunggu CEO dari Afford Company datang.

Sekitar 15 menit ia menunggu, Lily melihat sosok pria yang sangat tampan, hidung yang mancung, rahang yang keras, dan tubuh atletis sang pria. Lily pun terpukau dengan pria yang memasuki ruangan pertemuan.

"Apakah anda Nona Bianca designer dari Paris?" tanya Alvin.

"Maaf Tuan, saya Lily.  Assistan dari Nona Bianca. Hari ini beliau tidak dapat hadir. Jika anda tidak keberatan, besok Nona Bianca akan datang kesini" jawab Lily seraya tersenyum sopan.

"Memangnya dia itu sangat penting? beraninya tidak menghadiri pertemuan dengan ku" seru Arthur yang mulai emosi

"Maaf Nona Lily, ini Tuan Arthur. CEO kami dan saya Alvin, Assistant Tuan Arthur"

"Tuan, Maafkan atasannya saya. Nona Bianca harus bertemu dengan customer yang sudah janji sejak lama. Dia tidak bisa untuk tidak menempati janjinya Tuan" ucap Lily dengan lembut mencoba mencairkan emosi Arthur

"Baiklah, bilang pada atasan mu itu. Besok dia harus datang kesini jam 9 pagi. Saya tidak akan membahas apapun dengan mu. Saya akan membahas kontrak pekerjaan hanya dengannya. Satu lagi jika dia membatalkan bertemu dengan ku besok, bersiaplah aku akan buat butiknya tutup" ancam Arthur dengan menatap tajam kearah Lily

"Astaga pria ini benar-benar menakutkan sekali. Bagaimana aku harus bicara dengan Nona Bianca tentang pria ini" gumam Lily dalam hati.

Arthur segera meninggalkan ruang meeting, diikuti dengan assistantnya Alvin. Saat Lily melihat Arthur berjalan keluar, ia langsung mengambil handphonenya dan menghubungi bossnya.

"Hallo" sapa Lily saat panggilannya terhubung.

"Iya Li, ada apa?" tanya Bianca.

"Begini Nona, CEO dari Afford Company hanya ingin membicarakan kontrak pekerjaan langsung dengan nona. Dan dia meminta untuk nona datang besok pagi jam 9 pagi"

"Kenapa dia tidak membicarakannya dengan mu? kamu kan assistant ku"

"Tidak tahu nona, lebih baik nona datang saja besok pagi. Afford Company adalah perusahaan besar nona, jadi lebih baik kita menjalin hubungan baik dengan mereka"

"Yasudah kalau begitu, aku akan datang besok jam 9"

Bianca pun mengalah, bagaimana pun ia berhungungan dengan perusahaan terbesar di Amerika. Ia tidak ingin mencari masalah dengan perusahaan itu. Bianca memutuskan untuk pulang ke rumah dan bertanya ke Caroline mengenai Afford Company.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Arthur&Bianca   BAB 255. Extra Part 8 - Rafael Justin Lucero Afford (END)

    Justin turun dari mobil, dia mengancingkan jasnya masuk ke dalam perusahaan ayahnya. Hari ini, Justin menggantikan posisi Arthur. Ya, di usianya yang ke dua puluh delapan tahun, Arthur meminta Justin mengambil alih perusahannya. Tidak hanya Afford Company, tapi perusahaan perfilman milik Lucero Company berada dalam kendali Justin. Sang adik Nathan juga memiliki posisi yang tak kalah penting dengan Justin. Nathan memegang kendali perusahaan Afford Company dalam bidang property dan majalah. Untuk Lucero Company, Drake khusus meminta Nathan menangani perusahaan teknologinya. Sebelumnya Justin menetap di Barcelona selama dua tahun, untuk memperlajari Lucero Company. Namun, sekarang Justin memilih untuk menetap di New York. Karena bagaimanapun dia memiliki tanggung jawab perusahaan ayahnya.Joseph dan Hazel, adik kembar Justin yang kini berusia dua puluh tahun, mereka tengah menyelesaikan master degree di Oxford University. Diusia yang masih sangat muda, Joseph dan Hazel berhasil menyeles

  • Arthur&Bianca   BAB 254. Extra part 7 - Welcome Baby Twins

    Suara tangis bayi memecahkan kesunyiaan dalam ruang operasi. Bianca meneteskan air matanya, kala mendengar suara tangis bayi kembarnya. Persalinan berjalan dengan lancar, anak mereka lahir dengan selamat dan sempurna. Arthur selalu mencium Bianca selama proses persalinan. Kebahagian Bianca dan Arthur begitu lengkap ketika mengetahui anak kembar mereka sepasang laki-laki dan perempuan. Kali ini, keinginan Arthur sudah terwurjud, memiliki anak perempuan."Nyonya Bianca, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungil itu dalam gendongan Bianca. Semua tim medis kini sudah membersihkan alat medis di dalam ruang operasi. Mereka semua kemudian pergi setelah melakukan pemeriksaan terhadap Bianca dan bayi kembarnya.Arthur meminta perawat untuk segera memindahkan Bianca di ruang rawat VVIP. Setelah proses IMD, tidak lama kemudian Bianca di pindahkan di ruang rawat VVIP sesuai permintaan Arthur.Kini seluruh keluarga Arthur dan keluarga Bianca masuk ke dalam ruang rawat Bianca. N

  • Arthur&Bianca   BAB 253. Extra part 6 - Lucero Family

    "Arthur, kau ingat, kan hari ini kita harus ke rumah orang tuaku?" kata Bianca mengingatkan suaminya itu. Sejak tadi, dia melihat Arthur yang tengah fokus pada iPad di tangannya. "Iya sayang, aku ingat. Sebentar ada pekerjaan yang harus aku selesaikan," jawab Arthur. Tatapannya teteap menatap layar iPad. Bianca mendengus. Dia melangkah mendekat ke arah Arthur, dan duduk di samping suaminya itu. "Tadi pagi justin sudah menghubungiku, putramu itu terus mengingatkan kita untuk tidak terlambat."Kemarin, Justin dan Nathan sudah lebih dulu dijemput oleh assistant Drake. Tentu Bianca sudah tidak lagi terkejut, karena kedua putranya itu sangat dekat pada kakek mereka. Terlebih Drake selalu memanjakan Justin dan Nathan. Bahkan Drake telah membangun sebuah perusahaan untuk Justin dan Nathan.Arthur meletakan iPadnya ke atas meja, lalu dia mengalihkan pandangannya ke arah Bianca. "Kau tidak apa-apa keluar sekarang? Minggu depan kau sudah melahirkan, aku hanya takut terjadi sesuatu padamu, say

  • Arthur&Bianca   BAB. 252. Extra part 5 - Altov and Tasya

    Suara keributan terdengar membuat Tasya yang tengah tertidur pulas, langsung terbangun. Tasya berlari keluar kamar menuju suara keributan itu."Astaga Alfred...Aldrich... Kenapa kalian berdua bertengkar?" Tasya mendekat ke arah dua putranya yang ribut. "Mommy, look. Ka Aldrich merusak robotku!" tunjuk Alfred pada robotnya yang telah rusak. "Aldrich, kenapa kau merusah robot Alfred?" Tasya menundukan kepalanya, dia mengelus lembut pipi gemuk Aldrich. "Aku tidak sengaja, Mommy.." ucap Aldrich dengan penuh penyesalan. Tasya mendesah pelan. Ini bukan pertama kali mainan Aldrich atau Alfred rusak. Hal yang membuat Tasya sakit kepala, adalah harga mainan milik Aldrich dan Alfred. Bagaimana tidak? Altov memberlikan mainan pada anak kembar mereka, denga harga yang fantastis. Seluruh mainan milik Alfred dan Aldrich adalah mainan termahal. Harga ratusan ribu dollar hingga jutaan dollar. Bahkan rasanya Tasya sulit bernapas setiap kali Altov memberikan anak kembarnya itu mainan dengan harga f

  • Arthur&Bianca   BAB 251. Extra part 4 - Richo and Viola

    Viola mematut cermin. Dia melihat seluruh tubuhnya, memastikan tubuhnya sudah kembali seperti dulu. Ya, kehamilan pertama Viola, membuatnya mengalami kenaikan berat badan cukup parah. Bahkan Viola, tidak mau keluar rumah karena malu dengan bentuk tubuhnya. Meski Richo, tidak pernah mengeluh sedikitpun, Richo juga selalu mengatakan Viola sangat cantik. Tapi tetap saja, Viola tidak pernah percaya diri jika keluar rumah. Dengan Berolah raga dan melakukan rangkaian perawatan kecantikan, membuat bentuk tubuh Viola sudah kembali seperti dulu. Kini dirinya sudah percaya diri seperti sedia kala. "Mommy....." pekik Kylie melangkah mendekat ke arah Viola.Viola mengalihkan pandangannya, dia melihat putrinya mendekat ke arahnya. Namun, tatapan Viola melihat wajah muram putrinya itu. Dia langsung menundukan tubuhnya. "Hi sweetheat, kenapa wajahmu bersedih?" "Mommy, where is Ka Justin? I wanna meet Ka Justin.." Kylie mencebik, dia mengerutkan bibirnya. Viola tersenyum, dia mengelus pipi Kylie.

  • Arthur&Bianca   BAB 250. Extra part 3 - Steven and Caroline

    Suara teriakan Annabet begitu keras membuat Steven dan Caroline yang masih tertidur, langsung membuka mata mereka dan segera menghampiri suara teriakan Annabeth. Mereka beranjak dari tempat tidur, lalu berlari keluar kamar. "Sayang, kau kenapa berteriak sepagi ini?" Caroline melangkah, mendekat ke arah Annebth yang kini menangis. "Ada apa sayang? Kenapa kau menangis?" "Adam, menyembunyikan bonekaku!" tunjuk Annabeth pada adiknya. Tangisnya, sesegukan. Sedangkan Caroline langsung menatap putra bungsunya yang tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya. Adam Steven Evans, putra Caroline dan Steven yang berusia empat tahun ini begitu aktif. Tidak heran, melihat tingkahnya yang hampir setiap hari membuat Annabeth menangis. Caroline dan Steven, hampir setiap hari mendengar suara tangis Caroline. Alasannya? Tentu saja karena Adam selalu mengambil barang-barang kesukaan Ananbeth dan menyembunyikannya. Steven membuang napas kasar, dia mengusap kepala putranya. "Boy, Daddy sudah mengataka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status