Share

#5. Ku Balas Surat Cintamu, Untuk Rio

Pagi kembali tiba.

Di sekolah, Rani dan Rio saling terus mengakrabkan diri mereka, satu sama lain.

Hari demi hari terus di mereka lalui dengan masih bercanda dan saling mengakrabkan. Namun hanya masih sebatas seperti biasanya, bercanda seperti biasa dan masih belum ada yg menguntarakan perasaan.

Keakraban yg semakin hari semakin erat terjalin antara Rio dan Rani, membuat beberapa teman Rio yg lain curiga dan sering menegur Rio secara langsung,

"Wahh..., Rio, kamu sama Rani sekarang benar-benar pacaran ya ?. Aku perhatikan, kalian berdua sekarang sangat begitu akrab dan dekat", Celoteh beberapa teman Rio, sama.

Dan Rio, Ia selalau menanggapi coloteh temannya dengan santai, "Ahh...,Itu tidak benar. Itu hanya prasangkamu saja. Aku dan Rani sama seperti aku ke teman-teman yg lain atau Rani ke teman-teman yg lain, tidak lebih dan tidak beda, kita teman seperti biasanya".

Sadar akan kecurigaan temannya itu, Rio malah takut dengan perasaannya sendiri. Ia takut, Rani kembali jadi bahan olok-olokan teman-temannya, sama seperti di waktu kelas 5 kala itu.

Dari situlah, Rio kemudian kembali menjaga jarak kedekatannya dengan Rani, Ia kembali berusaha untuk bersikap sewajarnya saja menanggapi hal-hal yg di berikan Rani kepada dirinya.

Di beberapa hari berikutnya, Rani terus memberi perhatian lebih kepada Rio. Namun Rani mulai menyadari sikap Rio terhadap dirinya, yg kembali terasa dingin atau tak seasyik biasanya ketika Rani memberi candaan atau perhatiannya. Sikap Rio itu membuat Rani berprasangka, 'seolah-olah Rio menjauhi dirinya dan perhatiannya'.

Rani heran dengan sikap Rio yg tak kunjung sadar dengan perhatian yang Rani berikan. Rani heran, kenapa Rio masih saja tak mau mengungkapkan perasaannya secara langsung terhadap Rani, dan justru malah bersikap 'seperti/seolah' ingin menjauhi Rani akhir-akhir ini.

Rani yang sudah terlanjur senang dengan perasaannya dan sudah mengetahui perasaan Rio yg sebenarnya terhadap dirinya, tak mau lagi Ia menyembunyikan perasaannya terhadap Rio dan membohongi dirinya sendiri.

Akhirnya, di suatu malam ketika Rani usai belajar, Ia kepikiran untuk membuat surat balasan kepada Rio tentang perasaanya. 

Rani membuat surat balasan untuk Rio. Ia tulis surat itu dan Ia beri judul 'Surat Cinta'.

Rani mulai menulis, Ia mengawali tulisan di surat itu dengan kata 'Surat Cinta Untuk Tubagus Rio Prasojo Yang Tercinta'. Kemudian, dilanjutkan dengan curahan isi hati Rani, tetang perasaan Rani terhadap Rio yg sedari lama sudah Ia pendam. Setelahnya, Rani memberitahu lewat tulisannya bahwa Ia sudah tahu pemilik surat yg dulu Ia terima, yaitu milik Rio.

Tak lupa, Rani juga menulis kekecewaannya atas perubahan sikap Rio akhir-akhir ini, dan kekecewaan itulah yg membuat Rani memberanikan diri untuk membuat Surat Cinta balasan kepada Rio. Di akhir Suratnya, Rani menutup dengan kalimat 'Dari aku yang Engkau Kagumi, Rani Tri Purnasari'.

Setelah selesai menulis surat, Rani kemudian memasukkan surat tersebut ke dalam tasnya, untuk besok bisa Ia berikan kepada Rio di sekolah.

Pagi tiba, 

Sesampainya di kelas, Rani tak langsung memberikan Surat Cinta-nya kepada Rio. Ia menunggu saat semuanya temannya tidak ada yg tahu atau saat ruang kelasnya kosong, karna Rani juga tak ingin membuat gaduh di dalam kelasnya.

Di jam istirahat kembali, Rani tak menyia-nyiakan kesempatannya untuk memberikan Surat Cinta-nya kepada Rio, yaitu di saat semua teman kelasnya kelur ruangan, Ia kemudian memasukkan Surat Cintanya itu di antara buku Rio ke dalam tas Rio.

Detik demi detik berlalu, Rio dan Rani di hari itu sama-sama menunjukkan sikap yg dingin dan biasa saja terhadap satu sama lain di dalam kelas itu, sampai akhirnya waktu pulang pun tiba.

Malam hari di dalam kamarnya, Rio Prasojo seperti biasanya menunaikan kewajibannya untuk belajar malam.

Di waktu belajarnya itu, Rio menemukan kertas yg terlipat persegi di sela-sela buku di dalam tasnya, kertas itu bertulis 'Surat Cinta'.

Rio membuka Surat itu. Ia terkejut, ada Surat Cinta yg benar untuk dirinya seorang yaitu 'Tubagus Rio Prasojo'. Perlahan nan pelan Rio mulai membaca isi surat itu.

Ekspresi wajahnya terlihat ketika Rio mulai membaca. Senyumnya merekah ketika awal Ia membaca, tanda kesengaan dalam hatinya. Karena, isi di awal surat tersebut berisi tentang perasaan si penulis terhadap dirinya.

Namun, Senyum senangnya tak bertahan lama, ketika Rio membaca isi surat berikutnya. Senyum Rio pudar membaca isi Surat itu, yg dimana, si penulis surat menulis kekecewaannya terhadap perubahan sikap Rio.

Sampai di akhir kata surat tersebut, perasaan Rio kembali bercampur aduk, antara Senang dan Menyesal. Setelah mengetahui si penulis Surat Cinta ini adalah Rani Tri Purnasari, Gadis Cantik yg Ia dambakan.

Setelah selasai membaca surat tersebut dengan perasaan yang campur aduk, yaitu senang dan sesal. 

Senang karena mengetahui, bahwa sebenarnya Rani memiliki perasaan yang sama terhadap dirinya sedari lama. Dan menyesal, karena Ia dulu selalu bersikap acuh terhadap Rani dan akhir-akhir ini kembali Ia bersikap sedikit acuh terhadap Rani.

Kemudian, Rio kepikiran untuk membuat Surat Cinta balasan kepada Rani.

Rio mulai menulis Surat, Ia memulai Surat Cintanya dengan di awali kalimat 'Teruntuk Yang Terkasih, Rani Tri Purnasari'. Kemudian dilanjutkan dengan isi hati Rio yang Senang, karena telah mengetahui bahwa sebenarnya Rani memiliki perasaan yang sama terhadap dirinya. Pujian-pujian untuk Rani pun Ia sematkan setelahnya.

Berikutnya di Surat Cintan itu, Rio juga menulis tentang alasannya menyembunyikan identitasnya di Surat yg pertama Ia tulis untuk Rani, dan dilanjutkan dengan permintaan maaf dan alasan-alasan mengenai sikap Rio akhir-akhir ini. Sampai di akhir surat, Rio menutup tulisannya dengan kalimat 'Dari Pengagummu Yang Tak Lagi Rahasia, Tubagus Rio Prasojo'.

Setelah menyelesaikan Surat Cinta-nya dan mempersiapkannya untuk dibawa ke sekolah besuk, Rio mulai beristirahat di malam itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status