Share

Kekasih Rahasia

Author: 9inestories
last update Last Updated: 2025-01-24 11:56:48

*****

Liam selalu terkesima ketika mobilnya memasuki gerbang Green Mansion. Ia akan disambut dengan jalan lurus yang di kanan kirinya ditumbuhi pohon-pohon cukup tinggi. Kemudian beberapa meter di depan, sebuah air mancur menyapa laju mobil sebelum ia diarahkan untuk berbelok ke kiri, ke area parkir basement. Aya benar-benar mewujudkan setiap imajinasinya. Dari restoran di pusat London yang menyajikan berbagai kuliner tradisional Indonesia ala Restoran Teguh Abadi di buku 365 Hari dimana restoran tersebut mengambil konsep bangunan limasan ala Pondok Meranti di buku Tasbih dan Rosario, hingga mansion mewah Keluarga Galbie dalam buku trilogi Lost in Love. Wanita dengan berjuta imajinasi itu pun sekarang sedang mewujudkan impian terbesarnya, yaitu merealisasikan W. Sebuah perusahaan di bidang penerbitan yang merambah ke berbagai multi bidang.

"Dimana dia?" Tanya Liam pada seorang pelayan wanita yang menyambut kedatangannya.

"Mrs. Prince menunggu anda di lahan kosong, Mr. Henderson. Ia sudah menyiapkan afternoon tea special untuk anda."

"Oh, aku pasti akan menyukainya."

Liam mengikuti langkah sang pelayan, menyusuri lorong penghubung yang dipayungi bunga-bunga cantik. Senyum pria bertubuh tinggi itu mengembang. Lorong Berbunga, pikirnya.

"Menurutmu, apakah visual Lorong Berbunga seperti ini, Audrey?" Tanya Liam kepada pelayan yang sudah ia kenal akrab. Wanita berusia dua puluh empat tahun itu merupakan penggemar berat karya-karya BeastStories. Di setiap kesempatan mereka bertemu, Audrey tidak henti-hentinya memberitahu betapa beruntungnya ia bekerja di mansion ini.

"Saya rasa tidak, Mr. Henderson. Lorong Berbunga berada di paling belakang rangkaian Mansion Galbie dalam novel Lost in Love. Di batasi oleh tembok dimana di baliknya terdapat Secret Lake. Sedangkan ini lebih mirip dengan lorong penghubung di Pondok Meranti. Hanya saja, Mrs. Prince memayungi atap lorong ini dengan bunga mawar, yang terinspirasi dari Rose Garden di Mansion Utara, hebat bukan?" Jelas Audrey. Kedua mata hijaunya berkilat kagum sembari memandangi bunga-bunga mawar segar yang hampir menenggelamkan seluruh pondasi bangunan lorong. Warna merah dan kuning mendominasi warna bunga mawar, yang mana itu merupakan warna favorit dari sang Nyonya majikan.

Audrey menoleh ke belakang dan kembali berkata dengan antusias, "Aku menantikan buku South Mansion keluar, Mr. Henderson. Andie Galbie pasti akan menjadi main character yang brilliant!"

Liam tersenyum, "Aku minta maaf Audrey, aku tidak mempunyai spoiler untuk dibagi."

Audrey mengibaskan telapaknya, tertawa kecil. "Tidak mengapa, Mr. Henderson. Saya tidak menyukai spoiler! Unsur kejutannya akan berkurang jika kita mengetahui bocoran cerita terlebih dahulu."

Di sisa perjalanan berikutnya, mereka habiskan dalam keheningan. Langkah-langkah mereka kini sudah memasuki area taman belakang di sebelah barat, dimana pagar kayu dengan sebuah gerbang menyapa penglihatan keduanya. Dari lorong penghubung, Audrey menuntun Liam melewati jembatan kecil yang melintasi kolam ikan di hamparan luas taman belakang. Baru setelah berjalan kira-kira sembilan langkah dari jembatan, mereka tiba di gerbang belakang.

"Silahkan, Mr. Henderson," Audrey membungkuk sopan.

Liam mengangguk, tangannya meraih pegangan gerbang lalu mendorongnya ke depan. Sebuah padang berumput nan luas menyambut pandangannya. Begitu hijau dan asri. Tiada bangunan apapun, hanya lahan kosong berbukit yang ditumbuhi rumput dan bunga liar. Satu pohon besar tumbuh tak jauh di sisi kanan gerbang. Kesanalah, ia menuju. Ke seorang wanita yang telah menggenggam hatinya.

*****

Katakanlah Liam bodoh, ia tak akan perduli. Di saat banyak wanita mengejarnya, ingin memberikan seutuh raga mereka, namun Liam lebih memilih menjadi yang dirahasiakan. Pantaskah ia disebut sebagai pria simpanan?

Sudah tiga tahun ia memendam rasa dan bara untuk wanita yang sekarang berada di bawah kungkungan tubuhnya. Pasrah dengan cumbuan intens yang ia layangkan pada bibir mungilnya.

"Aku mencintaimu, AyaBeast," bisik Liam. Napasnya yang berat berhembus menerpa leher jenjang wanita itu.

"Lalu, kenapa berhenti menciumku?"

Kalimat itu bagaikan sihir, bibir Liam kembali memagut bibir Aya. Menyalurkan segala rasa untuk dibagi. Liam tahu cintanya bertepuk sebelah tangan. Ia hanya dijadikan pelarian dalam rumah tangga palsu yang Aya lakoni. Ia tak perduli, asalkan bisa sedekat ini, ia rela. Lagipula seandainya cintanya berbalas, untuk mewujudkan kisah mereka sendiri pun terasa hampir mustahil. Banyak yang akan dikorbankan, terutama di pihak Aya. Dan Liam tahu, Aya tidak akan mau menukar impiannya demi romansa picisan.

"Liam, aku sudah berhubungan badan dengan Beau!" Napas Aya terengah, ia selalu kewalahan jika Liam sudah mengajaknya berciuman. Pria itu akan menahan bibirnya selama mungkin.

Kalimat yang terucap dari bibir wanita kesayangannya, seolah menjadi peringatan mematikan di telinga Liam. Jantungnya seakan berhenti sesaat. "Kontrak sialan itu melarang kalian bersetubuh, Aya!" Suara Liam bergetar menahan tangis. Ia seorang pria dan ia tidak akan menjadi selemah itu hanya karena wanitanya tidur dengan pria lain.

"Oh Liam, maafkan aku. Semuanya terjadi begitu saja dan..."

Liam membungkam bibir Aya kembali dengan ciuman panjang. Ia tidak mau mendengar alasan apapun yang akan semakin menyayat hatinya.

"Dan aku mengajukan gugatan perceraian!" Sambung Aya. Ia mendorong paksa tubuh Liam untuk bangun dari tubuhnya. Aya bangkit dari baringnya dan terduduk dengan napas yang masih terengah. Sekujur tubuhnya meremang akibat ciuman dahsyat yang Liam gencarkan.

Aya menoleh ketika tidak mendapati reaksi apapun dari Liam. Pria bermata hazel itu hanya memandangnya dalam kebisuan. Aneh! Seharusnya Liam senang, bukankah ini yang ia tunggu?

Aya meraih dagu Liam, memberinya kecupan-kecupan kecil hingga sampai di pangkal leher. Jemari tangan kanan Aya menelusup masuk di antara kancing kemeja. Membelai perut Liam, memutar-mutar sebentar sebelum kembali menelusur ke atas, ke area dada pria itu. Ia berhenti di bagian kiri dan meremasnya gemas.

Liam mendesis, menghentikan gerakan tangan nakal Aya dan membawanya keluar. "Kau tidak boleh menggugat cerai Beau, Aya. Tidak sekarang!" Kecup Liam pada si tangan nakal.

Aya mengernyit, ia memandang wajah Liam lekat-lekat, "Kenapa? Bukankah kau bilang mencintaiku dan menunggu jandaku untuk bisa menikahiku?"

Liam beralih mengecup kedua kelopak mata Aya secara bergantian, Aya terpejam menerima perlakuan lembut Liam. "Kau tahu aku menantikan saat-saat itu, sayang," bisik Liam, ia pun kembali membawa Aya dalam sebuah ciuman.

"Lalu katakan alasannya, kenapa aku tidak boleh menggugat cerai Beau?" Aya memutus ciuman mereka, bisa-bisa bibirnya bengkak karena terus-terusan disesap.

Liam tersenyum teduh, ia tidak menjawab dan memilih untuk kembali menarik tubuh mungil Aya ke dalam dekapan. Melingkupi tubuh beraroma lemon segar itu dengan lengannya yang kokoh sembari memberi kecupan-kecupan sayang di pucuk kepala Aya.

Aya menerima perlakuan Liam dengan menyandarkan kepalanya di dada, kedua matanya terpejam dan hidungnya mendusel, menghirum dalam-dalam aroma mint yang membuat Aya menggigit bibir bawahnya. Sebuah friksi menyenangkan merayapi punggung.

"Aku mencintainya, Liam. Tapi, dia tidak pernah menganggapku ada. Cinta Beau hanya tertuju pada Daphne seorang. Sedangkan kau, kau selalu ada untukku, meskipun aku hanya memanfaatkanmu. Aku tidak ingin seperti Beau, mensia-siakan orang yang tulus yang selalu berjuang untukku. Itulah kenapa aku ingin menyudahi kontrak nikah ini, lagipula Daphne juga kelihatannya sudah luluh. Jadi, kumohon ijinkan aku belajar mencintaimu."

*****

Beau menunggu di gazebo yang terletak di tengah kolam, dengan emosi tertahan. Sejak peristiwa di meja makan, ia menghilang selama dua minggu, menginap di apartemen milik Daphne atau bisa dikatakan apartemen miliknya yang ia berikan secara cuma-cuma untuk sang mantan. Beau berusaha menghindar dari Aya dan pengacaranya. Jujur, ia belum siap bercerai dari wanita itu. Alasan utamanya, tentu saja reputasi perusahaan. Daphne Westwood mendapat banyak cibiran di kalangan bangsawan Inggris karena reputasi ayahnya dan perilaku angkuhnya sendiri. PrincePages yang dulu nyaris bangkrut, salah satu faktornya adalah Daphne. Wanita itu sangat boros dan penganut hedonisme. Walaupun banyak teman-temannya mengingatkan, tapi apa daya jika seorang manusia telah dibutakan oleh cinta?

Dan AyaBeast telah menyelamatkan reputasi perusahaan dengan novel-novelnya. Ia bersama Allyson dan Rengganis begitu mudahnya mendapatkan kepercayaan dari klien ketimbang dirinya dan Henry yang bahkan sudah bertahun-tahun berkecimpung di bidang penerbitan. Hanya dalam kurun waktu empat tahun lebih, PrincePages bangkit dengan pondasi lebih kokoh. Beau tidak ingin Daphne kembali mengacaukan perusahaannya. Beau tidak ingin kehilangan kepercayaan klien jika mereka tahu Aya tidak lagi menyandang nama belakangnya. Ia harus mempertahankan Aya, walaupun seharusnya perjanjian kontrak nikah bisa dikatakan selesai karena sudah memenuhi target utama, yaitu mendapatkan kembali cinta Daphne.

"Sialan! Kalian ngapain di sana?" Gerutu Beau.

Ia diberitahu oleh Audrey jika istrinya sedang menerima Liam sebagai tamu di lahan kosong. Kecemburuan pun langsung menyelubungi, padahal hubungan Aya dan Liam bukanlah suatu rahasia baginya, mungkin iya bagi orang lain. Justru ia sendiri yang menyarankan Liam untuk mendekati Aya. Beau tidak ingin Aya mengharapkan perasaannya dan terjebak di dalam prinsipnya tentang sebuah pernikahan. Ia ingin Aya juga mempunyai cinta lain dan menganggap pernikahan mereka sebagai perjanjian bisnis. Namun, malam itu membuat Beau sadar jika Aya adalah wanita istimewa. Ikrarnya bukan sekedar bualan. Aya benar-benar menjaga kesuciannya di saat ia tengah menjalin hubungan rahasia dengan Liam. Aya berprinsip, jika hanya suami sahnya yang boleh merubah status kesuciannya.

Beau segera melangkah keluar dari gazebo ketika terlihat pergerakan dari arah gerbang. Malam telah turun, kelam telah menyapa. Tapi cahaya rembulan yang penuh dan kerlip bintang mampu memberi bantuan sinar pada lampu-lampu temaram yang tersebar di setiap sudut taman. Sebuah lentera muncul dari balik gerbang, disusul seorang wanita anggun yang terbalut dress berwarna maroon. Beau mengembangkan senyumnya, selama ini ia tidak pernah benar-benar mengamati wajah sang istri. Seperti biasa, kacamata bertengger di hidung bangirnya, menyembunyikan kelereng kelam di balik bingkai. Kulit sawo matangnya yang eksotis semakin memukau di bawah temaram sinar. Rambut panjangnya selalu ia ikat, tidak pernah ia gerai, kecuali sehabis keramas.

"Lima tahun lebih kita saling mengenal, empat tahun kita berada dalam satu atap, kenapa baru hari ini aku melihatmu seutuhnya, Beast?" Lirih Beau. AyaBeast masih berdiri di depan gerbang yang sedikit terbuka. Senyumnya masih sama, terlihat ceria. Satu tangannya terulur dan yang terjadi berikutnya membuat jantung Beau berdetak menyakitkan.

Ia lupa jika Aya mempunyai Liam sebagai kekasih rahasia.

*****

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (6)
goodnovel comment avatar
h.kurniadanielle90
Disono selingkuh, di sini selingkuh
goodnovel comment avatar
9inestories
... habis ini mandi wajib ya ...
goodnovel comment avatar
Shilla07
setting di inggris, standar normanya beda sma di indo, pantes aku drtd bcanya shick shack shock ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Asmara di Atas Ranjang   Peterseli

    Eddie menyeringai tipis melihat sebatang tanaman mirip peterseli yang tergeletak di tempat sampah. Raya sengaja membuangnya karena sayuran itu terlihat layu, ia sudah memilahnya sebelum memasukan mereka sebagai campuran sup."Kau menyukai peterseli?" tanya Eddie. Rahangnya mengetat ketika ia melihat Raya mulai menyendok sup di mangkok, mulai menyantapnya dengan lahap."Tidak juga. Aku hanya ingin mencobanya saja."Raya mengernyit. Saat ia menyendokkan suapan pertama, lidahnya merasakan pahit tipis—seperti ada sayuran yang terlalu tua atau sedikit layu, padahal ia yakin sudah memilah semua bahan."Ah! Terima kasih ya sudah sudi berbelanja untukku. Belakangan ini Liam sedang direpotkan dengan urusan paparazzi. Kehadiranmu sangat menolongku."Raya mengabaikan rasa getir itu karena rasa itu tidak bertahan lama; setelah beberapa suap, lidahnya menjadi terbiasa. Kejanggalan kecil itu tenggelam dalam kehangatan kuah, membuat bibirnya tersenyum begitu lebar. Ia membutuhkan sup sayur hangat di

  • Asmara di Atas Ranjang   By Order of the Munsons

    Edward Munson—begitu Liam mengenal pria itu. Bukan sahabat lama, bukan teman kuliah, bahkan bukan kenalan yang punya sejarah berarti. Eddie hanyalah pria yang selalu ia temui di night club; sosok yang kemunculannya terasa rutin—terlalu rutin, malah—di sebuah night club elite yang hanya menerima tamu dari kalangan atas.Liam Henderson sebenarnya tidak keberatan berbaur dengan kelas bawah; ia tak pernah mempersoalkannya. Pada akhirnya, alkohol dan beberapa wanita sudah cukup menjadi pelarian. Namun tetap ada perbedaan yang kentara antara night club kelas atas dengan kelas bawah. Security. Tempat elite memiliki lapisan penjagaan yang ketat untuk melindungi para pengunjung dari paparazzi yang bisa saja bertindak gila. Ditambah fasilitas berkelas yang nyaris selalu lengkap—keistimewaan yang tidak akan ditemukannya di tempat lain.“Namanya Raya. She’s a Rodney,” bisik Eddie. Mereka duduk berdampingan di sebuah stool, sementara seorang wanita—teman kencan Eddie malam itu—menyandarkan tubuhny

  • Asmara di Atas Ranjang   Pengakuan Daphne; Benang Merah Penculikan J.R

    Di sebuah kota di Pulau Jawa. Itu satu-satunya petunjuk yang diberikan Daphne Westwood kepada Aya. Ia mengaku, semenjak dirinya tertangkap basah, Liam maupun antek-anteknya tidak lagi berkomunikasi dengannya. Aya tahu wanita itu licik tapi sorot yang terpancar ketika Daphne memberitahukan hal itu terlihat jelas ada kejujuran di sana.Daphne mengatakan Liam Henderson tidak bekerja sendiri, ia mempunyai partner tak bernama. Daphne hanya bertemu dengan pria itu dua kali, namun dari dua kali pertemuan tersebut Daphne bisa menyimpulkan si pria ini sangat penting, sangat berbahaya dan mempunyai peran besar dalam operasi penculikan J.R. Bisa dikatakan dialah sang dalang."Kenapa kau memberitahuku? Bukan kepada Beau atau yang lainnya?"Mereka duduk di gazebo, berdua, pada sore yang mendung. Dua cangkir teh dan beberapa snack menemani percakapan itu. Tak jauh dari mereka, seorang penjaga—yang Daphne lihat saat ia berbicara dengan Beau—berdiri mengawasi, seolah memastikan keamanan sang majikan.

  • Asmara di Atas Ranjang   Perintah dari Bayangan

    Entah bagaimana cara Daphne menggambarkan perasaannya sendiri. Yang jelas, ia merasa tertipu. Ia pernah diliputi ketakutan ketika harus melahirkan secara prematur; rasa cemas itu menghantuinya. Ia takut kehilangan Michelle. Bayi itu terlahir begitu mungil, nyaris tak mampu bertahan, dan ketidakpastian itu membuatnya gentar. Ia tahu, jika Michelle tiada, habislah semuanya. Masa depan Velma sudah jelas -gadis itu adalah salah satu ahli waris keluarga Prince. Sedangkan dirinya? Hanya mantan istri yang sudah lama tersingkir. Karena itulah ia membutuhkan Michelle, untuk kembali terhubung dengan keluarga Prince.Lalu, sebuah harapan muncul. Michelle menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Keluarga Prince begitu memberi perhatian pada bayi kecil itu. Beau pun semakin sering datang ke Manchester setelah Michelle dibawa pulang -menengok Michelle dan Velma, bahkan sesekali menanyakan kabarnya. Saat itu, ia merasa kembali dilihat. Kembali mempunyai peluang."Rawatlah Michelle, jangan biark

  • Asmara di Atas Ranjang   Satu Anak untuk Dua Ibu

    "Kau sadar apa yang kau lakukan, Beau?" berang Aya, suaranya pecah. "Apa maksud dari semua ini?""Kita sudah sepakat akan mengumumkan Michelle sebagai bagian dari keluarga Prince," jawab Beau menahan diri. "Dan kita memilih skenario bahwa dia menjadi anak angkat kita.""Kau bahkan tidak ada di sini! Kau selalu pergi ke Manchester dengan alasan menengok Michelle. Sekarang kau membawanya ke rumah ini dengan Daphne dan Velma?"Beau mengepalkan kedua tangannya, berusaha lebih keras menahan amarah. Ia sudah menyuruh Wiwid dan Rengganis keluar agar bisa bicara baik-baik, tetapi Aya tidak memberi ruang untuk itu. Padahal semua keputusan ini sudah mereka rundingkan bersama. Michelle akan mendapatkan haknya tanpa mencoreng nama baik Keluarga Prince. Dan permintaan Aya untuk menjadi ibu dari Michelle terpenuhi.Demi Tuhan, Aya." Napas Beau mulai naik-turun. "Kau yang menjauh lebih dulu. Kau yang menghindariku sejak hari itu. Kau terlalu larut dalam kesedihanmu sendiri. Aku juga kehilangan, aku

  • Asmara di Atas Ranjang   Ditelan Ketidak-Pastian

    -Kau hanya perlu memberiku satu kesempatan, Aya. Datanglah padaku- Aya menangis tersedu saat membaca surat yang tersimpan rapi dalam amplop beraroma lavender itu. Itu datang bersama sebuah paket rahasia. Sebuah video lain tentang J.R. Bayinya yang masih menghilang lima bulan ini. Mereka memang berhasil menggagalkan upaya penculikan atas dirinya hari itu, tapi tidak dengan bayinya. Upaya yang sempat dirayakan sebagai kemenangan berubah menjadi pukulan paling mematikan. Ketika bandara dijaga dengan lapisan keamanan berlebih, tidak ada seorang pun yang mengira jalur laut justru menjadi celah mematikan. Dr. Meredith Ameer dan beberapa anggota timnya telah ditangkap, tetapi perempuan itu tetap bersikeras tidak tahu kemana J.R dibawa. Sementara itu, pihak Prince tidak bisa menjebloskan Daphne ke penjara. Dua hari setelah tragedi, wanita licik itu mengalami pendarahan dan harus melahirkan prematur. Ia memanfaatkan keadaan dengan mengancam akan membuka keberadaan baby Michelle jika ia di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status