Share

PDKT (Flashback)

Siang ini mentari sepertinya sedang berada dititik gembiranya, bagaimana tidak jika siang ini terasa sangat panas sekali. Di pinggir lapangan ada seorang wanita yang sedang menunggu jemputannya datang, ya, dia Kiara. Untuk siswi SMP seperti Kiara seharusnya sudah bisa pulang kerumah sendiri, tetapi sang ayah tidak mengizinkan anak satu-satunya pulang sendirian.

Di ujung lorong tampak Bara membawa 2 gelas es yang sungguh sangat menggoda siang ini, dihampirilah Kiara. “Nih, buat lo. Kasian tuh tenggorokan kering” Kiara sontak kaget saat gelas berkeringat dingin itu menyentuh kulitnya. “Thanks, Bar” jawab Kiara.

Semenjak hari itu, Bara lebih sering mengirim pesan ke Kiara walaupun modusnya menanyakan tugas. Bara juga menjadi anak yang perhatian pada Kiara, seperti menunggu jemputan Kiara datang dan menanyakan apa yang sedang Kiara lakukan setelah sampai rumah. Jika ditanya mengapa melakukan itu, Bara akan menjawab “Ya, lo kan cewek, Ki. Temen gue pula. Masa gue biarin sendirian, gak gentle namanya”

Kiara sempat dibuat kaget dengan perlakuan-perlakuan yang Bara berikan padanya, tetapi, toh, lama-kelamaan ia suka juga jika terus diperhatikan seperti itu. Maklum remaja.

Perhatian Bara tidak hanya bermodal ketikan saja, tetapi ia akan memberikan apapun untuk sang wanita. Saat Kiara sedang sakit contohnya, Bara rela bolos jam pelajaran saat mengetahui bahwasanya Kiara berada di UKS. Ia keluar membeli makanan, minuman, dan obat tentu saja.

“Heh ngapain lo disini?” Sontak kaget Kiara “Masuk sana, ntar dihukum, lho” lanjutnya. Bara hanya memberi kantong plastik yang ia genggam lalu berkata “Dimakan bubur dan obatnya, gue tunggu sini, kalo udah kelar, baru gue balik ke kelas”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status