Share

Bab. 51

Rasanya Vasya ingin menangis lagi. Kenapa si kampret ini malah meributkan hastag yang masih membuat Vasya pusing. Rasanya hatinya setengah setengah, ia tak begitu menginginkan keduanya, ia bahkan ingin mereka menghilang saja.

Atau mungkin mereka memang harus menghilang saja dan kita akan melihat siapa yang begitu Vasya rindukan. Kira kira Jadenkah atau Arminkah.

"Sya.."

"Jaden aku bukan di team manapun. Aku milik diriku sendiri."

Iya diriku sendiri yang bimbang begini.

Lelaki itu tak menyukai jawaban barusan, ia mengerutkan dahi karena kurang memuaskan.

"Lalu kamu tak mau memilih begitu?"

"Untuk saat ini tidak."

"Kalau begitu aku dan sepupuku terpaksa perang."

Gampang sekali mengatakan perang.

Jaden mengatakan bahwa ia takkan menyerah dan sepertinya Armin juga orang yang gigih karena lelaki itu kini juga mengirimi Vasya pesan bertubi tubi. Seolah meneror dengan kalimat yang mengajak main.

"Kalian melakukan hal percuma."

Jaden menggeleng, ia mengatakan bahwa apa yang ia lakukan sama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status