Share

ASK-173

Arsya kembali menggenggam tangan Indah dan mengecupnya. Ia mengabaikan seorang pria yang tengah menatapnya dengan wajah cemberut.

“Maaf harus membuat Mas Dean menunggu,” ucap Arsya lalu tergelak.

“Enggak apa-apa. Pulang ke rumah jam segini cuma untuk nyubit pipi istriku, mungkin aku bakal disambit tongkat mamaku. Bu Amalia paling gelisah kalau lihat anaknya di rumah tanpa alasan jelas di hari Senin sampai Jumat. Katanya aku nggak boleh malas-malasan. Anakku banyak,” ujar Dean meringis.

Arsya ikut meringis dengan sepasang lesung pipinya. “Mamanya Mas Dean nggak salah.” Kedua pria itu kemudian tertawa tertahan di depan pintu ruang rawat.

“Aku masuk sekarang, Sa. Istri kamu nggak perlu takut, santai aja. Kalian masuk sepuluh menit lagi.” Dean mengangguk kemudian mendorong pintu.

Arsya masih menggenggam tangan Indah, ia berdiri rapat ke pintu untuk mendengar percakapan dari dalam yang pasti akan disengaja Dean agar ia ikut mendengar.

“Yang pertama terima kasih untuk Pak Dokter dan tim y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (37)
goodnovel comment avatar
Tarina Udin
waaah pak dean miss you so much
goodnovel comment avatar
mrs.wiraTAMAyuda
wahhhh pakdean emang toppppp jan plg dl pak dean dr pd tongkat buamalia melayang hahahahha mksh njusssss sehat sll sayangkuhh
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
cantik itu relatif ry,adab dan sopan santun nomer satu. abjad tuh dari a bukan b. jleebbb banget perkataan pak de,kalo orang waras pasti ngerti.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status