Share

Bab. 15 Sikap Dingin Rayyanza

Luna tidak menyangka, Santika yang selalu sibuk dengan usaha restonya, kini datang mengunjunginya.

"Eum ... bukan apa-apa Bi," sahut Luna masih dengan menyembunyikan vitamin kehamilannya.

"O-ya, ayo masuk!" potong Nikita dengan cepat.

"Bibi tidak akan lama. Hanya mengantarkan ini untuk kalian," ucapnya seraya menyodorkan jinjingan berisi buah-buahan. "Tadinya, mau Bibi titipkan pada Nikita. Tapi hari ini dia tidak datang ke cafe. Bibi kira, kalian sakit. Di telepon berkali-kali tidak menjawab. Membuat khawatir saja!" terangnya pada Luna.

"Oh ... maaf, mungkin td kita sedang di jalan. Ponselnya ada di dalam tas, jadi mungkin tidak terdengar," terang Luna. "Diluar masih hujan. Ayo, Bi ... masuk dulu. Tunggu hingga hujannya reda!" ajak Luna.

Santika merupakan adik satu-satunya dari mendiang Ayah Luna dan Nikita. Sedangkan mendiang Ibunya adalah anak tunggal. Sehingga, Santika menjadi keluarga satu-satunya yang mereka miliki.

Wanita berusia 45 tahun itu telah berpisah dengan sua
Merisa storia

Hai ... Readers. Aku ingin mengucapkan banyak terima kasih untuk kalian semua, karena sudah membaca ceritaku dan sudah memberikan dukungan dengan cara memberi vote dan ulasan bintang lima. Semoga, kalian semua terhibur dengan ceritanya :) ♡ Salam Author ♡

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ahmadfirdaus
takdir mempermain kn mereka...lantas siapa yg harus dipersalhkn
goodnovel comment avatar
Merisa storia
siap kak :)
goodnovel comment avatar
Abi Sarah
lnjt lg kk tmbh seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status