Ayah Anakku Suami Sahabatku

Ayah Anakku Suami Sahabatku

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-09
Oleh:  Merisa storiaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
21 Peringkat. 21 Ulasan-ulasan
134Bab
18.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Akibat tragedi satu malam panas, secara tidak sengaja, Laluna mengandung anak dari Rayyanza. Yaitu, suami sahabatnya yang bernama Amanda. Namun, ia merahasiakan ayah biologis dari bayi yang di kandungnya karena tidak ingin merusak rumah tangga sahabatnya. Keadaan menjadi pelik, ketika bayi itu lahir ke dunia. Secara diam-diam, Rayyanza melakukan tes DNA. Laluna menghadapi dilema yang sangat berat. Sebenarnya, ia tidak ingin menjadi wanita ke dua sekaligus duri di dalam rumah tangga sahabatnya. Namun, keadaan seakan memaksanya. Ibunda Rayyanza, yang merupakan seorang konglomerat terpandang tidak tinggal diam. Ia mencoba memisahkan keduanya. Namun, cinta Rayyanza pada Laluna sangatlah besar. Lantas, bagaimana dengan nasib rumah tangga sahabatnya? Apakah persahabatan yang sudah terjalin layaknya keluarga itu akan tetap utuh?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab. 1 Tragedi Satu Malam Panas

BRUGGH!

Suara pintu mobil ditutup di area parkir club malam, diiringi langkah kaki pria tampan bertubuh atletis yang baru saja keluar dari mobil mewahnya. Ia berjalan gontai memasuki ruang kerlap-kerlip dengan alunan musik DJ yang mengehentak jantungnya.

Langkah kakinya terhenti di hadapan sekumpulan pria tampan kaum jetset kota Jakarta. Yang tak lain adalah teman semasa kuliahnya.

Rayyanza Adelard Damian atau biasa dipanggil dengan sebutan Rayyan. Seorang pria tampan anak salah satu konglomerat yang tinggal di kota Jakarta. Ia menjabat sebagai CEO di perusahaan milik sang Ayah.

Malam itu, ia menghadiri ajakkan reuni teman-teman semasa kuliahnya, sembari bernostalgia menghabiskan malam di salah satu club di pusat kota Jakarta.

"Hallo brother, how are you?" sapa salah satu teman bergaya rambut french crop.

Mereka saling adu kepalan tangan. Menyapa satu sama lain.

"Sorry bro, aku agak telat. Barusan ada meeting dadakan!" terang Rayyanza setengah berteriak.

Teman berambut pirang mempersilahkan pria yang baru tiba itu untuk duduk di sofa yang telah mereka pesan. Beberapa botol minuman berjenis whisky telah berjejer di atas meja yang berbentuk bundar di hadapannya.

"Ayo, kita bersulang!" seru para pria tampan itu.

"Pokoknya, malam ini kita akan berpesta! Cheers ...!" Mereka mengangkat gelas ke udara sebelum akhirnya menenggak cairan bening berwarna kecokelatan tersebut.

Tawa menggema diiringi alunan musik jedag-jedug memeriahkan club malam tersebut. Tubuhnya bergoyang seiring tempo musik.

****

Di sisi lain, wanita berpakaian formal kemeja putih bermotif bunga-bunga celingak-celinguk mengedarkan pandang ke segala arah. Ia baru saja tiba bersama rekan kerjanya yang akan merayakan pesta ulang tahun atasannya.

Laluna, atau biasa dipanggil dengan sebutan, Luna. Wanita berparas cantik yang tidak pernah bergaya mewah. Ia seorang gadis yatim piatu yang harus berjuang menghidupi dirinya dan satu orang adik perempuan di tengah kerasnya kehidupan kota Jakarta.

"Tempat apa ini?" tanya Luna setengah berteriak agar temannya dapat mendengar ucapan yang tersaru oleh musik DJ.

"Hah? Apa?" Wanita itu tak dapat mendengar dengan jelas jawaban dari temannya.

"Aku belum pernah datang ke tempat seperti ini sebelumnya!" ucapnya lagi.

Wanita bertubuh semampai itu terus mengedarkan pandang untuk mengenali tempat apa itu. Namun, efek lampu kerlap kerlip menjadikan pandangan matanya tak begitu jelas.

"Ayo! Sini, duduk!" ucap teman yang datang bersamanya seraya menepuk permukaan sofa dengan pelan.

Luna menjatuhkan bokongnya di atas sofa. Ia duduk bersama beberapa kerabat kerja menunggu atasanya yang telah mengundang mereka datang ke tempat tersebut.

"Haaai ...! Ternyata, kalian sudah datang lebih dulu!" sapa wanita berpakaian sedikit terbuka, memakai crop top dan rok mini. Diketahui, wanita itu adalah Merry, atasan mereka di tempat kerja.

Semua wanita yang berada di club malam itu memakai pakaian yang sedikit terbuka. Kecuali, Luna.

Para anak buah dari wanita yang baru saja tiba itu, berdiri menyambutnya. Mereka saling beradu pipi, seraya mengucapkan selamat ulang tahun pada atasannya yang cantik itu.

Merry memesan beberapa botol minuman beralkohol. Malam ini, ia ingin berpesta bersama para anak buahnya.

"Ayo, Luna! Kamu harus coba ini sekali-kali!" titah Merry yang kala itu sedang berulang tahun.

Luna, menggelengkan kepala. Kedua telapak tangan menutup hidung sekaligus mulutnya ketika Merry menggeser gelas berisi minuman whisky yang ada di atas meja ke hadapan Luna.

"Tidak, Bu! Saya tidak pernah meminum minuman itu!" tolak Luna.

"Justru itu, kamu harus mencobanya!"

"A-yo .... A-yo .... A-yo ...!" seru semua kerabat sembari bertepuk tangan.

"Ayolah Luna, malam ini kita harus bersenang-senang setelah dua minggu kita bekerja lembur tanpa henti!" bujuk salah satu teman satu divisinya.

"Iya, Luna! Ayo ...!"

Jangankan untuk meminumnya, baru mencium aroma menyengatnya saja, Luna merasa sudah tidak tahan. Namun, semua teman berusaha agar wanita lugu itu mau meminum minuman yang bisa mengakibatkan kehilangan kesadaran.

"Saya tidak mau, Bu! Bukankah itu minuman beralkohol yang bisa membuat kita mabuk?"

"Kalau hanya sedikit, kamu tidak akan mabuk! Ayolah!"

Merry terus saja menyodorkan minuman tersebut ke hadapan Luna. Hingga akhirnya, benteng pertahanan wanita bermata hazel itu runtuh di tangan atasan dan teman-temannya. Dengan terpaksa, ia menenggak minuman beraroma menyengat itu.

Matanya mengernyit, saat cairan berwarna kuning kecokelatan berhasil masuk melewati kerongkongannya. Tangannya mengibas-ngibas mulut yang sedikit menganga.

"Yeaaaay .... Nah, gitu donk, Luna! Mari kita party!" Seluruh teman dan atasannya bertepuk tangan bersorak gembira melihat wanita cupu itu meminum minuman yang bertulikskan Jim Beam.

Dari sudut lain, pria tampan menatap sekumpulan orang yang mencuri perhatian beberapa pengunjung dengan suara gaduhnya. Rayyanza sedikit memicingkan mata, menatap salah seorang wanita yang tengah duduk di sana memakai pakaian yang tak lazim.

"Luna?! Kenapa dia ada disini?" gumam Rayyanza sembari menghisap rokoknya.

Malam itu, setelah seharian sibuk bekerja, Rayyanza ingin menghilangkan kepenatan dan melonggarkan otot yang tegang dengan cara minum-minum bersama rekannya.

Masih di tempat yang sama. Di sudut yang berbeda. Luna menutup kedua mulutnya. "Sudah! Aku sudah tidak mau lagi meminumnya!" tolak Luna ketika Merry menyodorkan gelas yang ke tiga.

"Aku ingin ke toilet! Dimana toiletnya? tanyanya pada teman yang duduk di sampingnya.

"Ayo, aku antar!"

"Tidak! Aku bisa pergi sendiri!" tolak wanita yang mengenakan rok span selutut itu. Sengaja ia ingin pergi sendiri karena berniat akan kabur dari tempat tersebut.

Tanpa menaruh curiga, teman di sebelahnya mengarahkan telunjuknya ke arah pojok dari ruangan gemerlap itu.

Luna berdiri, berjalan dengan sedikit terhuyung menuju toilet. Kedua tangannya memegangi kepala yang mulai terasa berat. Ia melangkahkan kaki menerobos sekumpulan manusia yang tengah asyik berjoget diiringi musik DJ.

"Permisi ..., permisi ...!" ucapnya sembari menerobos.

Beberapa pria menggoda dan mendaratkan tangannya di pinggang ramping milik Luna. "Diam. Jangan sentuh aku, sialan!" Wanita itu sibuk mengehempaskan tangan-tangan pria iseng tersebut dengan kasar.

Setelah berhasil sampai di toilet. Luna menumpahkan isi lambungnya ke dalam closet duduk. Merogoh tas yang melingkar di bahunya, mengambil beberapa helai tisu, kemudian menyeka mulutnya.

Wanita yang sudah mulai mabuk itu, kini tidak ingin kembali ke tempat semula. Ia merasa takut jika nantinya ia akan dipaksa untuk meneguk minuman aneh itu lagi.

Luna, diam-diam berjalan menuju pintu keluar. Tangannya merayap bertumpu pada dinding agar tubuhnya tak terjatuh.

Dari kejauhan, seorang pria tampan terlihat duduk dengan lemas di atas permukaan aspal bersandar pada badan mobil. Luna memicingkan mata guna memperjelas penglihatannya.

"Rayyanza?!" Luna berjalan mendekati Rayyanza yang sudah mabuk berat. Kemudian, menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang yang mungkin saja tengah menemani Rayyanza di sana. Namun, tidak ada satu orang pun di area parkir tersebut kecuali mereka berdua.

"Rayyanza? Sedang apa kamu disini?" Penglihatan Luna mulai berbayang. Kepalanya pun terasa pening. Namun, ia masih mampu mengendalikan dirinya.

Pria tampan yang menunduk itu mengangkat sedikit wajahnya. "Laluna?!" ucapnya dengan suara parau.

Luna merogoh kembali tasnya. Meraih ponsel untuk menghubungi Amanda. Ia berniat memberitahukan sahabatnya jika suaminya berada disini. Namun, ponsel miliknya mati karena kehabisan daya.

Rintik hujan mulai turun membasahi area parkir. Luna segera membuka pintu mobil, yang diketahui itu adalah mobil milik Rayyanza. Ia membantu Rayyanza masuk ke dalamnya, duduk di kursi belakang. Keduanya berteduh dari derasnya air hujan.

Pria yang dibawah pengaruh alkohol itu melingkarkan lengannya di pinggang Luna. Ia juga mendekatkan wajahnya pada wajah Luna. Tanpa ragu, Rayyanza menautkan bibirnya dengan bibir ranum milik Luna. Memainkan indra pengecapnya dengan lincah.

Luna meronta. "Jangan Rayyan. Lepaskan!" Namun, pria itu malah semakin menjadi. Ia melepaskan kaos putih yang melekat di tubuhnya hingga terlihat dada bidang dan barisan otot perut bagai roti yang siap untuk disantap.

"Luna ... selama ini aku tidak bisa menghilangkan perasaanku padamu," bisiknya yang dilanjutkan dengan menghisap leher jenjang milik Luna.

Wanita yang sedang merasakan sensasi euforia itu seolah tak kuasa untuk menolak.

Kepala pening dan tubuh yang terasa kian lemah membuatnya semakin tak bisa berkutik saat Rayyanza melancarkan aksinya. Pria yang tengah mabuk itu mendekap kuat tubuh Luna hingga tak memberi ruang sedikitpun untuk Luna bisa bergerak.

"Ash Rayyan, sakit!" Wanita itu memekik saat Rayyanza akan merenggut kesucianya.

"Sakitnya tidak akan lama, Sayang!"

Pria yang sudah berpengalaman itu merasa sedikit kesulitan saat akan menerobos area inti yang belum pernah terjamah oleh siapapun itu. Namun, dengan sedikit tenaga dan dorongan, akhirnya pria itu berhasil merampas kesucian Luna.

"Ssh ..., Sayang sebentar lagi aku akan-." Rayyanza mendesis tanpa memedulikan rintihan yang lolos dari mulut Luna.

Pria yang berkeringat itu menggigit bibir bawahnya. Tak butuh waktu lama, Lenguhan panjang terdengar dari mulut Rayyanza. Matanya terpejam menikmati semburan di dalam area inti Luna.

"Ah, Sayang. Ini sangat nikmat!" bisik suami dari sahabatnya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(21)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
21 Peringkat · 21 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Kamu Saudaraku
up lagi ea kakak semngat
2024-09-01 20:26:51
0
user avatar
Kamu Saudaraku
gg update lagi sih lanjuuutt dong semngat
2024-08-25 15:27:08
0
user avatar
Iftiati Maisyaroh
mantap ... menyala terus thor ...
2024-08-19 11:19:48
0
user avatar
shannon
yang ditunggu" akhirnya tiba. semoga rayyanza bisa bersatu dengan luna. semangat thor up yg bnyak,,,
2024-07-26 08:28:28
2
user avatar
Rhadita Mirza
novel yang bagus dan menarik,,aku suka walaupun masih ongoing..kalo boleh kasih saran,,taampahkan partny setiap hari.hehe sukses selalu untuk anda kak merisa storia.
2024-07-01 03:04:10
1
user avatar
praja
bagus ceritanya gak bertele". kisah persahabatan dan cinta segitiga yang mengaduk" perasaan. pliss.. up yg bnyak thor, makin hari makin penasaran soalnya huhuuu
2024-06-28 07:09:02
2
user avatar
Nicky Theonardo
cerita awalnya bagus sich gk berbelit2 ,tolong fokus ke luna n Razaya ya thor jangan kemana2.
2024-06-18 20:51:15
2
user avatar
Iftiati Maisyaroh
kereen lho ... ... emang Mama Merisa pembuat alur yang epic......
2024-06-15 00:08:40
3
user avatar
salsa_alfa
semakin hari , semakin menggemaskan
2024-06-14 18:19:26
2
user avatar
Defi Andriani
luna sahabat yg gak mau merusak persahabatannya dengan amanda hanya karena lelaki
2024-06-14 15:57:02
2
user avatar
Kamu Saudaraku
lanjut kakak luna rayyanza love uuu
2024-06-13 15:16:20
3
user avatar
Rhadita Mirza
author lebih banyak lagi update part'ya kakak.makin seru critanya.. saya suka saya suuka
2024-06-11 15:39:37
3
user avatar
Iftiati Maisyaroh
Gemes banget sih, pengen baca lanjuyannya terus dan terus ...
2024-06-02 20:04:54
1
user avatar
Brille23
Ceritanya keren ... semangat, kak author!
2024-05-30 08:19:53
2
user avatar
Evita Maria
ceritanya bikin penasaran euy...gemes gemes gemes
2024-05-29 19:29:22
2
  • 1
  • 2
134 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status