Share

5. Pertemuan Pertama

Ingatan kala itu membuat Lucas terbangun menyadari sesuatu. Bukankan keadaan ini bisa menjadi kesempatanku untuk menyelamatkan ibu? Mencegahnya mengalami hal-hal seperti ini.

"Kakek, Lucas ingin istirahat ...." Dengan cepat Lucas pergi setelah mendapat persetujuan dari kakeknya.

"Tuan muda, apakah Anda ingin disiapkan air untuk bebersih?" tanya seorang pelayan padanya.

Lucas mengangguk, ia butuh segera membersihkan diri agar dapat membantunya berpikir jernih untuk memikirkan suatu rencana. Rencana yang akan mengubah takdir.

Tak lama air untuk mandi sudah siap, tanpa berlama-lama Lucas segera menyelesaikan mandinya dan lekas berpakaian dengan bantuan pelayan.

"Aku ingin makan camilan. Bawakan kesini dan aku minta selembar kertas juga tinta," pinta Lucas yang segera diangguki oleh pelayan tersebut. Setelah permintaannya terpenuhi, Lucas minta untuk ditinggal sendiri. Ia bilang akan keluar jika waktu makan malam tiba.

"Baiklah, darimana aku akan memulainya ...," gumamnya.

Suara ketukan jari pada mejanya terdengar seiring pikirannya yang mulai menyelami menggali ingatan-ingatan akan kehidupan pertamanya. Tangannya mulai menggoreskan tinta menuliskan hal-hal penting yang perlu ia ingat untuk membantunya mendukung rencananya.

Kapan wanita itu muncul?

Bagaimana wanita itu muncul di tengah-tengah keluarganya?

Lalu, kapan ibunya keguguran?

Dan kapan ibunya meninggal serta apa penyebabnya?

Lucas tidak tahu kapan persisnya Winna datang, yang ia ingat dirinya masih kecil saat itu. Tetapi, dia ingat ketika berumur sembilan tahun saat itu Winna melahirkan anak perempuan bernama Eva. Di mana waktu itu adalah masa kelam yang terjadi pada ibunya. Tiga bulan sebelum kelahiran Eva, ibunya mengalami keguguran. Penyebab hal itu adalah kesehatan ibunya yang mulai menurun semenjak perselingkuhan ayahnya ketahuan.

Lalu ia juga teringat kala pernah tak sengaja mendengar cerita jika Winna tak memiliki keluarga serta asal usulnya yang tidak jelas. Waktu itu Winna tertimpa musibah sehingga ayahnya membantu dengan menjadikannya pelayan. Tak disangkanya wanita itu merangkak naik ke ranjang tuan yang membantunya dan menjadi istri keduanya.

Tak pernah ada larangan memiliki pasangan lebih dari satu. Banyak bangsawan yang mempunyai dua hingga yang paling banyak empat istri. Namun, satu hal yang pasti adalah posisi istri sah tidak akan tergantikan. Maka dari itu, posisi Winna sebagai istri kedua ayahnya adalah selir. Sampai kapanpun jika ibunya meninggal ia tidak akan pernah mendapatkan posisi nyonya rumah ---Duchess--- ia hanya akan dikenal sebagai selir walau menjadi istri utama.

Dan untuk posisi penerus gelar akan diberikan kepada anak laki-laki sulung yang dilahirkan oleh istri sah kecuali jika istri sah tidak dapat melahirkan seorang anak laki-laki, maka selir yang melahirkan anak laki-laki akan menjadi penerus dengan syarat anak tersebut diangkat menjadi anak asuh istri sah.

Tangan Lucas kembali menuliskan informasi waktu ibunya meninggal diumur dirinya menginjak dua puluh dua tahun. Dan disaat itulah dirinya terbangun kembali menjadi anak kecil berumur lima tahun. Hal yang menjadi pertanyaan Lucas adalah kapan tepatnya Winna muncul. Kunci dari rencana ini adalah periode kemunculan wanita ular ini.

"Tunggu ... ayah yang begitu mencintai ibu, bagaimana bisa mengkhianatinya? Aku ingat bahwa ayah begitu gembira mengetahui ibu hamil lagi bahkan ia membagikan sepuluh keping emas kepada semua pelayan dan ksatria keamanan duchy sebagai rasa syukurnya. Padahal pelayan Chester itu sangat banyak masih ditambah dengan pasukan keamanan duchy yang jumlahnya tidak terbilang sedikit. Apa ada hal yang kulewatkan?" gumam Lucas. Tangannya mengurut pelan pelipisnya. Semakin ia berpikir, semakin pusing kepalanya. Entah mengapa tiba-tiba ia merasakan hal aneh yang dialami keluarganya pada kehidupan pertamanya dulu. Rasa-rasanya ada hal yang terlewatkan olehnya. Tetapi, ia tidak tahu apa itu.

Mata Lucas menatap kosong pada tulisannya. Ia membaca pelan-pelan dalam hati berharap ia bisa mendapatkan sesuatu dari sana. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, lalu terdengar suara pelayan yang mengabarinya jika waktu makan malam akan segera tiba. Mendengar itu ia pun segera membereskan catatannya dan menyimpannya dalam laci. Ia melipatnya lebih kecil dan menyimpannya lebih ke dalam, lalu menumpuknya dengan barang lain untuk menutupinya. Kemudian, ia bergegas keluar kamar dan berjalan menuju ruang makan.

*****

Sudah berjalan setengah musim Peter lalui di desa wilayah selatan ini. Keadaan warga desa sudah terlihat membaik. Keamanan pun juga semakin ditingkatkan. Namun sayangnya Peter masih belum menemukan petunjuk mengenai sumber air di desa yang tiba-tiba beracun.

Beberapa warga telah memberikan kesaksian dimana ada orang asing yang datang dan sempat hampir sebulan tinggal di sini. Sehari setelah orang tersebut pergi muncullah kasus keracunan pada satu orang lalu menular hingga hampir semua warga mengalami.

Kata salah satu warga yang sering berinteraksi dengan orang tersebut adalah laki-laki dengan ciri-ciri rambut hitam yang dipotong pendek, mata yang sedikit cekung dan badan yang tinggi namun cukup kurus. Dari informasi tersebut Peter memerintah para ksatria untuk mencari orang yang dicirikan seperti itu.

"Bagaimana kabar pencarian orang itu?" tanya Peter pada Matthew

"Masih belum ada kabar Tuan. Di wilayah lain juga sama," jawab Matthew pada tuannya itu.

"Sepertinya ia sudah kabur jauh, atau mungkin penampilannya disini hanyalah kamuflase." Matthew mengangguk membenarkan dugaan Peter.

"Baiklah, mari kita selesaikan yang kita bisa. Setelah memastikan kondisi sumber air sudah baik, kita akan segera kembali ke Ibukota."

"Baik, Tuan."

Sementara itu di tempat lain Lucas dan Anna turun dari kereta kuda dibantu oleh ksatria kediaman White. Hari ini mereka berdua tengah pergi menghadiri acara ulang tahun keturunan dari salah satu bangsawan. Usai memberi salam dan hadiah, Anna berpisah dengan Lucas. Ia bergabung dengan para orang tua sedangkan Lucas dengan teman sebayanya.

Tak lama ia bergabung dengan teman sebayanya, Lucas pergi memisahkan diri dari kerumunan anak karena merasa bosan. Ia jengah karena anak-anak itu begitu terobsesi berdekatan dengannya. Ini pasti karena identitas dan anak-anak tersebut disuruh untuk mendekatinya. Dasar orangtua tamak! Bisa-bisanya memanfaatkan anak mereka yang polos hanya untuk memenuhi keinginan mereka. Demi menaikkan derajat, mereka tak malu menyuruh anak mereka yang masih polos ini.

Lucas duduk di dekat air mancur yang ada di taman tak jauh dari tempat acara. Kebetulan acara tersebut diadakan di taman sehingga ia merasa nyam mendapati udara segar memasuki rongga paru-parunya.

"Uwah ... kucing yang imut. Memang ya kucing itu makhluk yang berbahaya. Bagaimana bisa mereka menyihir orang-orang dengan mata polosnya itu. Kyaaa ... bulunya lembut sekali, aduhh duhh ... kamu mau kuelus ya, sini sini ... duhh imutnyaa.."

Terdengar suara anak perempuan membuat Lucas menggerakkan kepala mencari sumbernya. Ia berjalan ke area taman lebih dalam dan menemukan seorang anak perempuan sedang duduk dengan memeluk erat kucing berbulu putih. Ia tersenyum lebar dan terlihat gemas dengan hewan berbulu tersebut. Hingga akhirnya anak tersebut sadar ada yang memperhatikannya lalu berteriak kaget. Kucing tersebut juga nampak kaget lalu melompat berlari kabur menjauh. "Yahh ...." Perempuan tersebut mendesah kecewa. Ia lalu berdiri menghadap Lucas.

Mata biru kehijauan itu menatapnya langsung. Gadis itu memakai gaun polos berwarna hijau muda yang panjangnya menutupi lutut. Di bagian lengannya terdapat motif bunga kecil berwarna putih. Tak lupa rambut pirangnya dikepang dan disampirkan pada pundaknya. Penampilannya saat ini terlihat sepertu peri hutan yang sedang tersesat di dunia manusia. Sesaat Lucas terdiam karena terpesona dengan penampilan gadis kecil itu. Apalagi ia terngiang dengan suara tawanya ketika bermain dengan kucing tadi.

"Halo ...," sapa gadis itu yang membuat Lucas tersadar. Ia berdeham mencoba menutupi kegugupannya.

"Siapa Kau?" tanya Lucas. Ia bertanya-tanya dalam hati dari kediaman mana perempuan ini. Meski di kehidupan pertama ia jarang bersosialisasi tapi setidaknya ia tahu beberapa anak bangsawan yang seumuran dengannya. Apalagi melihat anak perempuan ini di sini ia jelas makin bingung. Bagaimana bisa gadis itu berani sendiri di sini? Apa ia tidak takut tersesat? Apa dia juga anak dari pemilik kediaman ini? Tapi seingatnya mereka hanya memiliki dua anak laki-laki yang mana si sulung berada di akademi dan yang satunya seumuran dengannya. Apa dia anak selir?

"Salam, saya Alice Anderson putri bungsu dari kediaman Anderson." Perempuan itu menunduk memberi salam dengan anggun dan melempar senyum ramah.

"Anderson?" tanya Lucas dalam hati.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status