Share

Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris
Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris
Penulis: Ahong

Bab 1

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-16 22:45:15

"Papa, sakit…"

Di dalam kamar inap, tampak seorang anak perempuan terbaring menyedihkan di atas ranjang.

Melihat kondisi anaknya seperti itu, hati Seno yang merupakan sang Ayah dari anak perempuan itu seketika sakit bukan main.

Felicia, anak perempuannya berusia 5 tahun itu mengidap penyakit gagal jantung stadium akhir.

Dan langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan operasi transplantasi jantung dan membutuhkan biaya 5 miliar.

Seno yang hanya bekerja sebagai office boy, tentu tidak memiliki uang sebanyak itu.

Mengusap lembut kepala anaknya, Seno berujar, "Tahan dulu ya, Nak. Papa akan usahakan cari uangnya supaya kamu bisa segera dioperasi."

"Apa kalau aku dioperasi, aku sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi, Pa?" tanya Felicia parau. Sorot matanya penuh harap.

Seno mengangguk seraya tersenyum getir. "Benar, sayang. Felicia sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi kalau dioperasi!"

Selagi Seno tengah menguatkan juga menyemangati sang buah hati, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dia segera mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana dan melihat nama sang istri terpampang jelas di layar.

Dia pun langsung duduk di kursi yang ada di kamar inap tersebut sembari menerima panggilan masuk dari sang istri.

"Shinta, kamu di mana? Kenapa kamu tidak segera kembali ke sini?" tanya Seno begitu menerima panggilan tersebut.

"Ke parkiran rumah sakit sekarang, Seno!" potong Shinta mendadak, tanpa menjawab pertanyaan sang suami sebelumnya. "Ibu dan Ayah mau meminjamkan kita uang untuk operasi Felicia!"

Seketika Seno terperangah!

Mencerna dalam sepersekian detik, lalu wajahnya menjadi berbinar-binar. "Sungguh? Ayah dan Ibu mau meminjamkan kita uang?!" ulang Seno hendak memastikan ia tidak salah dengar.

Shinta langsung membenarkan. "Cepat! Datang ke sini! Aku tunggu!"

"Baik. Aku akan segera ke sana!"

Mendadak, senyuman lebar menghiasi bibir Seno. Dia merasa begitu terharu. Berulang kali mengucap syukur atas kebaikan mertuanya.

Lalu, Seno pun bergegas keluar kamar menuju parkiran rumah sakit.

Sesampainya di sana, Seno dibuat bingung ketika Ibu mertuanya langsung menyodorkan sebuah dokumen padanya.

"Dokumen apa ini, Bu?" tanyanya dengan kening berkerut.

"Dokumen perceraian!" jawab Nina ketus sambil menatap Seno tajam, "tidak usah banyak tanya! cepat, tanda tangani dokumen itu!"

Sontak, Seno membelalak!

Apa-apaan ini?! Bukan kah ...

Seno pun langsung menatap Shinta, seakan ingin meminta penjelasan darinya.

Akan tetapi, Shinta buru-buru menundukan kepala. Kentara tidak mau menjelaskan perihal apa yang ia katakan tadi sebab ia berbohong.

Di sisi lain, Seno tidak habis pikir, kedua mertuanya kembali mendesak dirinya untuk bercerai dengan Shinta di saat-saat seperti ini?

Pegangan tangan Seno pada dokumen itu pun mengetat. Wajahnya tiba-tiba mengeras.

Sebelumnya, ia pernah mengalami kejadian yang sama.

Salah satu pewaris keluarga kaya raya di kota ini bernama Nathan membuat nota perjanjian dengan keluarga istrinya akan membayar seluruh biaya pengobatan Felicia, tapi dengan syarat ia harus merelakan Shinta pada pria itu. Jelas Seno menolak!

Karena hal tersebut, kedua mertuanya murka. Alhasil, Seno dan anaknya diusir dari rumah.

Selama beberapa bulan, keduanya terlunta-lunta di jalanan dan hidup dengan susah payah.

"Bukan kah sudah kukatakan, kalau aku tidak mau bercerai dengan Shinta!" tegas Seno, dia kemudian menambahkan sambil menggeleng. "Aku tidak mau menandatanganinya, Bu, Yah!"

Mendengar hal tersebut, Nina dan Darius terhenyak.

Padahal mereka berdua mengira kalau Seno akan setuju kali ini bercerai dengan Shinta sebab biaya operasi Felicia yang sangat besar.

Namun, Seno tetap bersikeras menolaknya seperti waktu itu?

Sebenarnya, alasan lain mereka berdua melakukan hal ini karena kondisi perusahaan yang sedang terpuruk dan membutuhkan modal besar.

Nathan kembali mengulurkan tangan dengan menyuntikan dana ke perusahaan mereka.

Tidak hanya itu, kali ini Nathan juga akan memberikan uang operasi Felicia.

Namun, dengan syarat yang sama, Shinta harus bercerai dengan Seno dan menikah dengannya.

Nina dan Darius sama sekali tidak masalah, malahan merasa sangat senang.

Demikian, Shinta akan hidup bahagia setelah ini bersama Nathan dan terbebas dari suami miskin dan tidak berguna seperti Seno!

Di saat ini, Nina menatap tajam Seno. "Kamu mau Felicia cepat dioperasi atau tidak bodoh?!" bentak Nina, "kamu mau melihat anakmu tersiksa terus-terusan?!"

Seno terdiam di tempatnya. Ia tidak ingin kehilangan anaknya, tapi jika itu berarti kehilangan istrinya juga? Ia tidak mau Felicia semakin menderita ketika tahu ia dan Shinta bercerai!

Darius, dengan wajah memerah angkat bicara, "Dengar hal ini baik-baik benalu! Perusahaan sedang terpuruk dan kau sebagai menantuku tidak bisa berbuat apa-apa. Malah, bisanya cuma membuat susah saja dan Nathan akan menyelesaikan semua masalah yang sedang kita hadapi. Kau harus menerimanya. Makanya, jangan jadi menantu yang hanya menjadi beban kalau tidak mau istrinya direbut orang!"

Mendapat cacian itu, Seno hanya bisa menggeleng penuh amarah juga kekecewaan ke arah kedua mertuanya.

Memang, apa yang dikatakan mertuanya itu benar bahwa dirinya begitu tidak berguna di keluarga sang istri. Sebagai menantu, ia tidak pernah sekalipun berkontribusi pada perusahaan keluarga.

Seno dan Shinta menikah atas dasar perjodohan yang dilakukan oleh kakek Shinta.

Namun, sekarang kakeknya Shinta sudah meninggal. Jadi, sudah tidak akan ada yang bisa menghalangi keduanya untuk membuat Shinta dan Seno berpisah.

Shinta yang menginginkan anaknya segera dioperasi merasa harus dapat meyakinkan suaminya meski berat.

"Kumohon, Seno. Turuti saja permintaan Ayah dan Ibuku. Segera tanda tangani dokumen perjanjian itu. Demi Felicia!"

Perkataan istrinya itu membuat Seno tersadar dari lamunannya.

Ia pun langsung menoleh menatap Shinta dengan kaget.

Shinta malah menyuruhnya untuk mendatanganinya?

Namun, air mata yang menggenang di pelupuk mata Shinta menyiratkan jika istrinya pun enggan hal itu terjadi.

Seno menggeleng seraya menggertakan giginya.

"Tidak, Shinta. Aku tetap tidak mau! Kita bisa cari cara lain–"

"Tidak ada cara lain, Seno! Hanya ini satu-satunya cara!"sergah Shinta pasrah.

Sementara itu, Darius dan Nina kehilangan kesabaran!

Tiba-tiba...

Plak!

Mendadak, sebuah tamparan keras diterima Seno. Dia menoleh, mendapati bahwa orang yang barusan menamparnya adalah Ayah mertuanya.

Setelah itu, Darius balik badan dan memberi perintah kepada pengawal-pengawalnya. "Hajar dia!!!"

Tanpa pikir panjang, pengawal-pengawal itu langsung merangsek maju dan meninju wajah Seno.

Selagi mereka menghajar Seno, Nina dan Darius memaksa Shinta pergi dari sana.

"Ayah, jangan tarik aku! Aku tak mau meninggalkan anakku di sana!"

"Shinta! Mau sampai kapan kamu seperti ini?! Anakmu yang penyakitan, dan suamimu yang tak berguna! Mau sampai kapan kamu sama tidak bergunanya dengan mereka?!"

Suara teriakan Shinta semakin menjauh, sementara Seno hanya bisa meringis kesakitan tatkala pengawal-pengawal Darius selesai memukulinya dan meninggalkannya.

Dengan wajah lebam dan hati hancur, Seno kembali ke kamar inap anaknya.

Namun, sesampainya di sana, seorang wanita cantik dan anggun menyambutnya di depan pintu.

Begitu tatapan keduanya bertemu, wanita itu terbeliak!

Dia pun bergegas menghampiri Seno. "Kakak! Akhirnya, aku menemukanmu..."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
NACL
seno bapak yang bertanggung jawab good
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 103

    Di dalam kamar, kedua insan itu tengah saling melingkarkan tangan di pinggang sang pasangan. Juga saling mengulas senyum lebar, sesekali tertawa, dengan kedua mata sembab. Kini, kebahagiaan tengah menyelimuti diri pasangan suami istri itu yang baru mendapatkan restu dari kedua orang tuanya. Bagaimana tidak, sudah berkali-kali rumah tangga keduanya diterpa badai, tapi pada akhirnya tak tergoyahkan. Kehidupan rumah tangga yang sebelumnya dipenuhi dengan intrik drama kini telah berhasil mereka berdua lewati. Selama bertahun-tahun, Seno hidup sebagai menantu yang dicap sampah di keluarga Herlambang. Namun sekarang, julukan menatu parasit, beban dan tak berguna, sudah tidak akan tersemat padanya. Identitas Seno yang perlahan mulai terkuak, membuatnya tidak akan dihina-hina dan direndahkan. Bahkan, sebentar lagi, ia akan berubah menjadi sosok yang paling ditakuti sekaligus dipuja-puja banyak orang! "Akhirnya, ya, Sen. Kita sudah sampai di titik ini. Titik di mana kamu sendiri sudah

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 102

    Mereka bertiga tersentak, lagi-lagi teringat dengan apa yang dilakukan Seno semenjak itu kembali bermunculan di benak masing-masing, menghantam bagai ombak. Selagi hal itu terjadi, seketika sekujur tubuh mereka bertiga merinding parah. Jelas keluarganya Seno memang sangat kaya. Dibuktikan dengan Seno yang dapat mengeluarkan uang bermiliar-miliaran dengan begitu mudah. Kira-kira, apa nama keluarga itu? Pasti, masuk jajaran keluarga konglomerat penguasa Eldoria. Bahkan, negara ini. Sembari jarinya menunjuk ke arah depan rumah, Ronald, berkata, "Jadi, mobil sport itu adalah milikmu sendiri, Sen? Bukan mobil rental?" Pandangan Seno beralih menatap Kakak iparnya. Lalu, ia mengangguk dan menjawab. "Benar." Kemudian, dia menambahkan. "Itu mobilku sendiri. Bukan mobil rental." Sebelumnya, Seno mengatakan kalau mobil sport yang ia bawa ke acara ulang tahun Nenek Herlambang adalah mobil rental. Namun, mereka menjadi bertanya-tanya, setelah mobil sport itu ada di rumah mereka selama berh

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 101

    Pagi hari, anggota keluarga Darius terlihat duduk di meja makan. Tengah sarapan. Selesai semua orang menandaskan piring masing-masing, Shinta menoleh ke arah Seno yang duduk di sampingnya. Dia memberi kode dengan gerakan mata. Begitu melihat sang suami menganggukan kepala seraya tersenyum kecil, Shinta balas tersenyum dengan rahang mengeras. Lalu, ia beralih menatap anggota keluarganya satu persatu di hadapannya. Shinta lebih dulu menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri sebelum bercerita. Setelah siap, ia memberitahu jika Seno bukan cucu kandung Kakek Mahendra kepada kedua orang tua dan Kakaknya. Selagi semua orang terbelalak, Shinta melanjutkan cerita tentang Seno yang ditemukan di dalam hutan oleh Kakek Mahendra saat dia masih kecil dalam keadaan hilang ingatan, lalu diasuh dan dirawat oleh Kakek Mahendra sampai besar dan akhirnya menikah dengan dirinya. Shinta menjelaskan jika beberapa bulan yang lalu, ada seorang perempuan yang datang kepada Seno mengaku sebagai adi

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 100

    Namun, akhirnya Tuan Besar Macan Sakti memilih untuk tidak memberitahu Ferdi. Ia tidak mau terlibat lagi. Juga mencari aman. "Saya tidak jadi membunuh Seno dan menghancurkan keluarga Herlambang! Akan saya lupakan soal balas dendam atas kematian semua anak buah saya di pabrik!" ucap Tuan Besar Macan Sakti tegas. Di ujung telepon, Ferdi terperanjat. Dia tidak mengerti dengan apa yang ada dalam pikiran ketua mafia itu. Bukan kah dia begitu berambisi tadi? Akan melakukan hal demikian? Ferdi pun menebak jika ada yang tidak beres! "Kenapa anda berubah pikiran? Apa yang terjadi?!" cecar Ferdi bingung sekaligus penasaran. "Apa karena Seno mendapatkan bantuan dari seseorang yang anda maksud itu?" "Tapi, seharusnya Seno dan keluarga Herlambang sedang lengah kali ini karena merasa menang. Begitu pula dengan seseorang yang membantunya. Anda bisa menggunakan kesempatan itu untuk menyerang mereka. Ini lah saatnya, Tuan Besar Macan Sakti!" Awalnya memang begitu, tapi tentu saja ketua mafia M

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 99

    Di saat ini, Shinta tengah bersandar pada tepi ranjang dengan pandangan lurus ke depan. Terdiam. Sibuk dengan pikirannya. Dia sudah sadar beberapa menit yang lalu. Sedangkan Seno duduk di sampingnya. Sesekali, ia akan menoleh sebentar ke arah Shinta hanya sekadar untuk memastikan kondisi sang istri. Seno baru saja menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Shinta sekaligus menjelaskan bagian yang tadi terlewatkan. Awalnya, Seno tidak ingin melanjutkan sebab takut Shinta akan pingsan lagi. Namun, Shinta memaksa. Berjanji jika tidak akan pingsan lagi. Kali ini lebih siap. "Astaga, ini serasa mimpi, Sen," Akhirnya, Shinta angkat suara setelah hening menyelimuti keduanya. Kemudian, ia menghadap Seno dan menambahkan. "Suamiku adalah anak dari keluarga yang paling kaya dan berpengaruh di negara ini?!" Seno tersenyum kecil. "Aku sendiri saja, kadang masih tidak menyangka kalau hidupku akan jadi seperti ini, sayang. Tak pernah terpikirkan sedikit pun sebelumnya di benakku kalau aku

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 98

    Shinta meringis kesakitan. Buru-buru ia memegangi pelipisnya. Seno hendak mendekat ketika sebuah tangan sudah terangkat di depannya. Shinta, seraya menggeleng berkata, "Aku tidak apa-apa. Lanjutkan saja." Tanpa menatap ke arah suaminya, Shinta menambahkan, "Lalu, kapan tepatnya kamu mengetahui kedua orang tua kandungmu?" Setelah memastikan tidak terjadi hal buruk pada istrinya, Seno menceritakan apa yang terjadi saat ia sedang mencari uang untuk biaya operasi Felicia. Yang mana ia ditemui oleh seorang wanita yang mengaku sebagai adik perempuannya dan mengatakan identitasnya yang sebenarnya. Seno juga akhirnya jujur tentang siapa Tara yang sebenarnya bernama Andin yang merupakan anak perempuan dari keluarga Aliando Aryaprasaja yang tak lain adalah adik perempuannya. Lalu, Seno juga menjelaskan tentang adiknya itu yang memberikan kartu nama, kartu ATM yang berisi uang 1 triliun dan kartu hitam tanpa batas kepadanya. Oleh sebab itu, ia selalu bisa mendapatkan uang dengan cepat ka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status