Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris

Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris

last updateHuling Na-update : 2025-06-01
By:  AhongIn-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
54Mga Kabanata
1.1Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Seno, seorang Office Boy yang sering diremehkan, menghadapi kenyataan pahit saat putrinya membutuhkan transplantasi jantung. Saat biaya itu hampir dilunasi, ia justru dihadapkan pada pilihan sulit; menceraikan istrinya! Namun, segalanya berubah ketika identitasnya terkuak, ia adalah putra keluarga terkaya yang hilang sejak kecil. Dengan identitas barunya, Seno membalas dendam pada mereka yang meremehkannya dan membuktikan pada putrinya siapa dirinya sebenarnya.

view more

Kabanata 1

Bab 1

"Papa, sakit…"

Di dalam kamar inap, tampak seorang anak perempuan terbaring menyedihkan di atas ranjang.

Melihat kondisi anaknya seperti itu, hati Seno yang merupakan sang Ayah dari anak perempuan itu seketika sakit bukan main.

Felicia, anak perempuannya berusia 5 tahun itu mengidap penyakit gagal jantung stadium akhir.

Dan langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan operasi transplantasi jantung dan membutuhkan biaya 5 miliar.

Seno yang hanya bekerja sebagai office boy, tentu tidak memiliki uang sebanyak itu.

Mengusap lembut kepala anaknya, Seno berujar, "Tahan dulu ya, Nak. Papa akan usahakan cari uangnya supaya kamu bisa segera dioperasi."

"Apa kalau aku dioperasi, aku sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi, Pa?" tanya Felicia parau. Sorot matanya penuh harap.

Seno mengangguk seraya tersenyum getir. "Benar, sayang. Felicia sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi kalau dioperasi!"

Selagi Seno tengah menguatkan juga menyemangati sang buah hati, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dia segera mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana dan melihat nama sang istri terpampang jelas di layar.

Dia pun langsung duduk di kursi yang ada di kamar inap tersebut sembari menerima panggilan masuk dari sang istri.

"Shinta, kamu di mana? Kenapa kamu tidak segera kembali ke sini?" tanya Seno begitu menerima panggilan tersebut.

"Ke parkiran rumah sakit sekarang, Seno!" potong Shinta mendadak, tanpa menjawab pertanyaan sang suami sebelumnya. "Ibu dan Ayah mau meminjamkan kita uang untuk operasi Felicia!"

Seketika Seno terperangah!

Mencerna dalam sepersekian detik, lalu wajahnya menjadi berbinar-binar. "Sungguh? Ayah dan Ibu mau meminjamkan kita uang?!" ulang Seno hendak memastikan ia tidak salah dengar.

Shinta langsung membenarkan. "Cepat! Datang ke sini! Aku tunggu!"

"Baik. Aku akan segera ke sana!"

Mendadak, senyuman lebar menghiasi bibir Seno. Dia merasa begitu terharu. Berulang kali mengucap syukur atas kebaikan mertuanya.

Lalu, Seno pun bergegas keluar kamar menuju parkiran rumah sakit.

Sesampainya di sana, Seno dibuat bingung ketika Ibu mertuanya langsung menyodorkan sebuah dokumen padanya.

"Dokumen apa ini, Bu?" tanyanya dengan kening berkerut.

"Dokumen perceraian!" jawab Nina ketus sambil menatap Seno tajam, "tidak usah banyak tanya! cepat, tanda tangani dokumen itu!"

Sontak, Seno membelalak!

Apa-apaan ini?! Bukan kah ...

Seno pun langsung menatap Shinta, seakan ingin meminta penjelasan darinya.

Akan tetapi, Shinta buru-buru menundukan kepala. Kentara tidak mau menjelaskan perihal apa yang ia katakan tadi sebab ia berbohong.

Di sisi lain, Seno tidak habis pikir, kedua mertuanya kembali mendesak dirinya untuk bercerai dengan Shinta di saat-saat seperti ini?

Pegangan tangan Seno pada dokumen itu pun mengetat. Wajahnya tiba-tiba mengeras.

Sebelumnya, ia pernah mengalami kejadian yang sama.

Salah satu pewaris keluarga kaya raya di kota ini bernama Nathan membuat nota perjanjian dengan keluarga istrinya akan membayar seluruh biaya pengobatan Felicia, tapi dengan syarat ia harus merelakan Shinta pada pria itu. Jelas Seno menolak!

Karena hal tersebut, kedua mertuanya murka. Alhasil, Seno dan anaknya diusir dari rumah.

Selama beberapa bulan, keduanya terlunta-lunta di jalanan dan hidup dengan susah payah.

"Bukan kah sudah kukatakan, kalau aku tidak mau bercerai dengan Shinta!" tegas Seno, dia kemudian menambahkan sambil menggeleng. "Aku tidak mau menandatanganinya, Bu, Yah!"

Mendengar hal tersebut, Nina dan Darius terhenyak.

Padahal mereka berdua mengira kalau Seno akan setuju kali ini bercerai dengan Shinta sebab biaya operasi Felicia yang sangat besar.

Namun, Seno tetap bersikeras menolaknya seperti waktu itu?

Sebenarnya, alasan lain mereka berdua melakukan hal ini karena kondisi perusahaan yang sedang terpuruk dan membutuhkan modal besar.

Nathan kembali mengulurkan tangan dengan menyuntikan dana ke perusahaan mereka.

Tidak hanya itu, kali ini Nathan juga akan memberikan uang operasi Felicia.

Namun, dengan syarat yang sama, Shinta harus bercerai dengan Seno dan menikah dengannya.

Nina dan Darius sama sekali tidak masalah, malahan merasa sangat senang.

Demikian, Shinta akan hidup bahagia setelah ini bersama Nathan dan terbebas dari suami miskin dan tidak berguna seperti Seno!

Di saat ini, Nina menatap tajam Seno. "Kamu mau Felicia cepat dioperasi atau tidak bodoh?!" bentak Nina, "kamu mau melihat anakmu tersiksa terus-terusan?!"

Seno terdiam di tempatnya. Ia tidak ingin kehilangan anaknya, tapi jika itu berarti kehilangan istrinya juga? Ia tidak mau Felicia semakin menderita ketika tahu ia dan Shinta bercerai!

Darius, dengan wajah memerah angkat bicara, "Dengar hal ini baik-baik benalu! Perusahaan sedang terpuruk dan kau sebagai menantuku tidak bisa berbuat apa-apa. Malah, bisanya cuma membuat susah saja dan Nathan akan menyelesaikan semua masalah yang sedang kita hadapi. Kau harus menerimanya. Makanya, jangan jadi menantu yang hanya menjadi beban kalau tidak mau istrinya direbut orang!"

Mendapat cacian itu, Seno hanya bisa menggeleng penuh amarah juga kekecewaan ke arah kedua mertuanya.

Memang, apa yang dikatakan mertuanya itu benar bahwa dirinya begitu tidak berguna di keluarga sang istri. Sebagai menantu, ia tidak pernah sekalipun berkontribusi pada perusahaan keluarga.

Seno dan Shinta menikah atas dasar perjodohan yang dilakukan oleh kakek Shinta.

Namun, sekarang kakeknya Shinta sudah meninggal. Jadi, sudah tidak akan ada yang bisa menghalangi keduanya untuk membuat Shinta dan Seno berpisah.

Shinta yang menginginkan anaknya segera dioperasi merasa harus dapat meyakinkan suaminya meski berat.

"Kumohon, Seno. Turuti saja permintaan Ayah dan Ibuku. Segera tanda tangani dokumen perjanjian itu. Demi Felicia!"

Perkataan istrinya itu membuat Seno tersadar dari lamunannya.

Ia pun langsung menoleh menatap Shinta dengan kaget.

Shinta malah menyuruhnya untuk mendatanganinya?

Namun, air mata yang menggenang di pelupuk mata Shinta menyiratkan jika istrinya pun enggan hal itu terjadi.

Seno menggeleng seraya menggertakan giginya.

"Tidak, Shinta. Aku tetap tidak mau! Kita bisa cari cara lain–"

"Tidak ada cara lain, Seno! Hanya ini satu-satunya cara!"sergah Shinta pasrah.

Sementara itu, Darius dan Nina kehilangan kesabaran!

Tiba-tiba...

Plak!

Mendadak, sebuah tamparan keras diterima Seno. Dia menoleh, mendapati bahwa orang yang barusan menamparnya adalah Ayah mertuanya.

Setelah itu, Darius balik badan dan memberi perintah kepada pengawal-pengawalnya. "Hajar dia!!!"

Tanpa pikir panjang, pengawal-pengawal itu langsung merangsek maju dan meninju wajah Seno.

Selagi mereka menghajar Seno, Nina dan Darius memaksa Shinta pergi dari sana.

"Ayah, jangan tarik aku! Aku tak mau meninggalkan anakku di sana!"

"Shinta! Mau sampai kapan kamu seperti ini?! Anakmu yang penyakitan, dan suamimu yang tak berguna! Mau sampai kapan kamu sama tidak bergunanya dengan mereka?!"

Suara teriakan Shinta semakin menjauh, sementara Seno hanya bisa meringis kesakitan tatkala pengawal-pengawal Darius selesai memukulinya dan meninggalkannya.

Dengan wajah lebam dan hati hancur, Seno kembali ke kamar inap anaknya.

Namun, sesampainya di sana, seorang wanita cantik dan anggun menyambutnya di depan pintu.

Begitu tatapan keduanya bertemu, wanita itu terbeliak!

Dia pun bergegas menghampiri Seno. "Kakak! Akhirnya, aku menemukanmu..."

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
54 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status