Share

Bab 83

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-24 19:49:33

Terlihat gesekan yang terjadi antara petugas keamanan dengan anggota mafia.

Jumlah yang timpang, membuat petugas keamanan pabrik, harus babak belur.

Kini, beberapa satpam masih berdiri dan berusaha untuk menjalankan tugasnya. Meski pun wajahnya telah berlumuran darah, tapi mereka masih berusaha menahan para anggota mafia.

Semua pandangan langsung tertuju ke arah Seno tatkala pria itu tengah berjalan dengan tenang ke arah mereka.

Dalam hati, mereka bertanya-tanya.

Siapa pria itu?

Namun, sepertinya dia bukan Presdir perusahaan keluarga Herlambang yang sedang mereka tunggu-tunggu kedatangannya!

Seno menghentikan langkah di hadapan dua diantara mereka dengan tatapan dingin.

Hal tersebut membuat wajah dua anggota mafia itu berubah, lantas balik menatap Seno dengan tak kalah tajamnya, sarat akan permusuhan!

Sebelum mereka berdua angkat bicara, suara Seno lebih dulu terdengar. "Yang mana ketua kalian?"

"Siapa kau berani menanyakan siapa ketua kami?!" salah satu diantara mereka ber
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 83

    Terlihat gesekan yang terjadi antara petugas keamanan dengan anggota mafia. Jumlah yang timpang, membuat petugas keamanan pabrik, harus babak belur. Kini, beberapa satpam masih berdiri dan berusaha untuk menjalankan tugasnya. Meski pun wajahnya telah berlumuran darah, tapi mereka masih berusaha menahan para anggota mafia. Semua pandangan langsung tertuju ke arah Seno tatkala pria itu tengah berjalan dengan tenang ke arah mereka. Dalam hati, mereka bertanya-tanya. Siapa pria itu? Namun, sepertinya dia bukan Presdir perusahaan keluarga Herlambang yang sedang mereka tunggu-tunggu kedatangannya! Seno menghentikan langkah di hadapan dua diantara mereka dengan tatapan dingin. Hal tersebut membuat wajah dua anggota mafia itu berubah, lantas balik menatap Seno dengan tak kalah tajamnya, sarat akan permusuhan! Sebelum mereka berdua angkat bicara, suara Seno lebih dulu terdengar. "Yang mana ketua kalian?" "Siapa kau berani menanyakan siapa ketua kami?!" salah satu diantara mereka ber

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 82

    Bondan dan Darius tiba di pabrik terlebih dahulu. Mereka berdua masuk melalui pintu belakang dengan arahan dari General Manager pabrik. Sehingga, para mafia yang ada di depan tidak mengetahui kedatangan mereka berdua. "Apakah kau sudah menemui mereka lagi dan katakan kalau aku akan datang? Berhasil menahan mereka untuk tidak membuat keributan makin besar?!" Bondan langsung mencecar General Manager pabrik dengan pertanyaan begitu tiba di ruangan itu. Di dalam sana, banyak managemen pabrik yang berkumpul untuk bersembunyi dari pasukan mafia. General Manager pabrik mengangguk. "Untungnya mereka menurut, Presdir dan katanya akan menunggu kedatangan anda." Sebenarnya, dia sendiri takut bukan main tadi saat menemui para mafia itu sebab taruhannya adalah nyawa! Apalagi saat melihat beberapa orang yang mencoba menentang sekaligus mengusir malah berakhir dipukuli. Sedangkan Bondan dan Darius yang mendengar hal itu sedikit lega. Setidaknya mereka bisa berpikir untuk menentukan langkah a

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 81

    Namun, Darius tidak berkata apa-apa lagi. "Lalu, saat ini, Ayah sedang ada di mana? Apakah masih berada di kantor? Dan apakah paman sudah menemukan cara atau telah bertindak untuk menyelesaikan masalah yang saat ini sedang terjadi di pabrik?" Darius pun menjelaskan tentang masalah itu lebih lanjut. "Aku akan segera ke sana, Yah!" ucap Seno penuh keyakinan. "Katakan pada paman, biar aku saja yang menghadapi mereka!" Di tempatnya, Darius terang saja terkejut sekaligus tidak percaya. Setelah selesai berbicara dengan Ayah mertuanya, Seno berganti menghubungi Bagas. Namun, Seno terlebih dahulu menanyakan perkembangan tugas yang ia berikan kepada Bagas sebelumnya untuk mengurus perusahaan keluarga Herlambang yang disabotase. Bagas memberitahu jika ia bersama yang lainnya tengah mengurusnya. Setelah itu, Seno baru membicarakan masalah yang terjadi pada pabrik perusahaan tersebut. "Ternyata bukan cuma perusahaan saja yang disabotase Pak Bagas. Pabrik keluarga Herlambang pun sama. Ada

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 80

    "Organisasi mafia?!" seru Bondan terkejut sekaligus heran. Bagaimana mungkin... Selama ini, perusahaan keluarganya belum pernah sekali pun berurusan dengan dunia mafia. Pun tidak memiliki bisnis ilegal atau bekerja sama dengan dunia bawah tersebut. "Apa nama organisasi mafia mereka? Suruhan siapa mereka? Dan apa maksud kedatangan mereka ke pabrik dan membuat keributan?!" cecar Bondan selagi bertanya-tanya. Sebelum seseorang yang ditanyainya menjawab, Bondan kembali mencecar, "Apakah kau sudah menemui mereka? Menanyakan maksud dan tujuannya?!" "S-sudah, Pak. Tapi mereka tidak mau memberitahu. Mereka malah menyuruhku untuk memanggil Presdir ke sini. Ketua dari mereka mengatakan ingin bertemu dengan anda." Kening Bondan berkerut. Mereka ingin bertemu dengannya? Di titik ini, Bondan menggeram. "Tidak bisa kah kau urus mereka? Kau bersama yang lainnya bisa mengusirnya, mereka paling hanya preman-preman kampung tidak jelas yang menginginkan uang. Kasih mereka uang saja. Tempuh jalur n

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 79

    Siang hari, di perusahaan keluarga Herlambang, tengah berlangsung rapat dadakan. Bondan, selaku sang presdir mengamuk sebab perusahaan disabotase! Mendapati hal itu, para peserta rapat terdiam, tidak ada yang berani bersuara, kecuali kalau diminta. Di saat ini, Bondan berseru marah, "Keluar kalian semua!" Dengan gerakan patah-patah, peserta rapat berjalan keluar. Menyisakan anggota keluarga saja. Di tengah kepanikan itu, ponsel Bondan tiba-tiba berbunyi tanda ada panggilan masuk. Hal tersebut membuat perhatian presdir itu teralihkan, lalu ia segera menyambar ponsel dari atas meja dan mengecek siapa yang menghubunginya. Nama 'Ferdi' kepala keluarga Damanik terpampang jelas di layar ponsel. Selagi berpikir, Bondan menggeser layar ponsel dan menempelkan ponsel di telinga. "Selamat menikmati pembalasan dendam dariku, Pak Bondan." Hanya mendengar Ferdi berkata seperti itu, Bondan sudah menebak jika keluarga itu lah yang menyabotase perusahaannya. Bondan, dengan wajah mengeras be

  • Kekuasaan dan Kemakmuran: Kembalinya sang Pewaris   Bab 78

    "Ayo, sayang. Kita pulang!" Seno harus mengulangi ajakannya saat mendapatkan Erika hanya diam saja tidak kunjung merespon selagi ia mengulurkan tangan ke arah wanita itu. Namun, Erika masih saja belum merespon sebab lidahnya seperti kelu. Sedangkan dua wanita yang merupakan temannya Gavin yang tadi memeluk Erika erat karena takut dengan Seno langsung melesat dari sisi kanan kiri wanita itu. Seno sudah bagaikan hantu saja. Menyadari kepergian dua wanita itu, Erika gelagapan seketika. Namun, begitu teringat perkataan Seno barusan juga tatapan mata pria itu yang kini tengah menatapnya teduh meski kedua matanya masih merah membuat Erika sedikit merasa tenang. Dengan masih ada sisa-sisa ketakutan, juga ragu, Erika mengangguk dan menerima uluran tangan Seno. Kemudian, keduanya beranjak dari bar tersebut. Kepergian mereka berdua diiiringi tatapan ketakutan semua orang. Sesampainya di parkiran, mereka berdua segera masuk ke dalam mobil. Seno yang akan menyetir. "K-kamu yakin? A-akan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status