Share

Part 12

Seperti biasanya, sepulang kuliah aku bersantai di bawah pohon area kampus sembari menunggu jam masuk kerja. Sengaja aku tidak pulang terlebih dahulu karena tak ingin menghabiskan banyak waktu di perjalanan.

Lelah membaca buku, aku mengambil telepon genggam dari tas usangku. Kubuka aplikasi whatsapp dan mencari nomor Sari di sana.

[Sar, udahan dong ngambeknya.] Aku mengirim pesan pada temanku yang enggan berbicara lagi padaku sejak hari itu.

Dia bahkan sama sekali tak menegurku, meski waktu itu ia bergabung dengan yang lain sebagai panitia penjaga hidangan di acara pernikahanku.

Apa dia sekecewa itu karena tidak jadi kujodohkan dengan Mas Aryo? Atau mugkin dia juga sudah lama naksir dan benar-benar jatuh cinta sama suamiku. Padahal aku sudah memberikan alasan yang paling masuk akal. Bahwa aku tak bisa menolak keinginan Ibuk yang cerewetnya tak mungkin bisa dibantah.

[Sari. Jawab dong.] Kukirimkan lagi pesan berikutnya karena kata-kataku tadi masih juga bercentang dua abu-abu. Dia bel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status