Share

B A R C O D E
B A R C O D E
Penulis: LiEunSaVaLove

Streckkod Bertopeng

Life Stone adalah batu berbentuk kristal raksasa yang sudah bertahun-tahun memberi kekuatan pada Bumi. Listrik yang tidak pernah padam, air yang tidak pernah habis, angin selalu sejuk, tumbuhan yang tumbuh dengan indah, dan masih banyak lagi.

Ada kekuatan, ada juga kelemahan. Satu kelemahan terbesar pada Life Stone adalah mudahnya terkena ilmu hitam. Setetes saja ilmu hitam yang mengenai Life Stone, Bumi dengan cepat akan membusuk.

Maka dari itu, tentara berbakat selalu menjaga kekuatan yang sudah lama membuat Bumi hidup. Kurang cukup jika hanya dijaga. Orang yang bergabung pada Anhänger der Regierung Academy, sebut saja Anhänger, ikut melindungi Life Stone.

Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana para Streckkod--orang yang memiliki kode batang sebagai tanda lahir--belajar menjadi Anhänger terhebat dan berani. Mereka wajib bergabung menjadi pahlawan. Jika tidak, hukuman diberikan oleh pemerintah, yaitu penjara seumur hidup, hingga Streckkod akhirnya mengalah untuk bergabung.

Setiap tanggal 1 di bulan Januari, pemerintah menyuruh para anak buah untuk membawa paksa warga Medborgare yang memiliki kode batang untuk bergabung.

Tentunya, sebagian orang tua tidak rela dengan peraturan tersebut. Bagi mereka yang tidak setuju, hukuman yang diberikan akan lebih mengerikan, yaitu penggal. Hampir 65% warga Medborgare memberikan kepala, demi sang anak yang bisa hidup tenang seperti warga biasa.

Cara membuat para Streckkod tertarik untuk bergabung ke Anhänger der Regierung Academy adalah fasilitas yang memuaskan. Dengan adanya fasilitas mewah, Anhänger tidak akan merasa tertekan dengan paksaan menjadi pelindung Life Stone.

Salah satunya adalah Emily Han. Sudah mengabdikan diri sebagai Anhänger selama tiga tahun. Wanita cantik ini sudah membuat nama keluarga dan Medborgare berkembang. Hebatnya akan kekuatan yang dimiliki, dan pekerjaan sebagai model sangat bagus, membuatnya menjadi nomor satu sebagai Anhänger.

Papan iklan, koran, media elektronik, sudah banyak memasang wajah Emily sebagai duta Anhänger der Regierung Academy. Betapa beruntungnya, bisa terkenal dan menjadi nomor satu.

"Seandainya, aku bisa menjadi dia, tetapi tidak sebagai Anhänger." Seorang pria memandangi papan iklan Emily di gedung besar tengah kota. Beberapa warga Medborgare ikut melihat iklan yang disajikan di sana.

Pria tersebut bernama Danny Wilson. Topi yang digunakan sengaja dilepas untuk merapikan rambut merahnya yang agak panjang. Dia sengaja memanjangkan rambut, hanya untuk menyamar sebagai warga biasa.

Ada alasan mengapa Danny tidak ingin bergabung menjadi Anhänger. Pertama, tidak ingin identitas asli terbongkar. Kedua, tidak peduli dengan terkenal dan menjadi nomor berapa, dia hanya ingin melindungi Life Stone dari lubuk hati terdalam.

Rumor mengenai buruknya pemerintah juga telah tersebar. Streckkod memang belajar menjadi Anhänger bagaikan murid sekolahan, tetapi mereka tidak mendapatkan hadiah setelah berhasil melawan makhluk aneh yang ingin menyerang Bumi. Setidaknya, berilah satu hadiah untuk Streckkod yang telah berjuang susah payah. Fasilitas mewah saja tidak cukup.

Fasilitas mewah hanyalah pemanis. Tidak membuat Danny tergiur. Hidup sederhana sudah cukup untuknya.

Hidup sendiri harusnya bisa mandiri. Danny bekerja sebagai montir di bengkel yang tidak begitu besar. Bekerja sebagai warga biasa lebih menyenangkan dibandingkan sebagai Anhänger.

"Penerimaan Anhänger der Regierung Academy sudah dibuka. Apa kamu akan bergabung? Aku ingin bergabung." Salah satu teman Danny yang juga bekerja sebagai montir mengajak bicara teman lain.

"Biar kutebak. Kamu bergabung karena ingin bertemu dengan Emily secara langsung, 'kan? Kamu bukan Streckkod," balas teman montir lain. "Bagaimana denganmu, Danny?"

Danny yang sedang mencabut konektor aki negatif saat mesin mobil mati, langsung menjawab, "Tidak tertarik. Jika tertarik, aku tidak ada di sini dari dulu."

Kedua teman montir saling bertatapan bingung. Di bengkel, hanya Danny seorang yang tidak suka dengan Anhänger der Regierung Academy.

"Kamu tidak suka dengan Anhänger der Regierung Academy, berarti tidak menyukai Emily juga?"

Pertanyaan tidak masuk akal dari teman montir membuat Danny ingin melempar kunci inggris. "Aku tidak pernah bilang tidak menyukai Emily. Jangan sampai kepalamu mengenai benda yang kupegang." Jawaban itu hanyalah sebuah candaan. Para montir di bengkel mengerti dengan candaannya.

Tepukan pada pundak membuat Danny menoleh cepat. Wanita nomor satu sebagai Anhänger terkenal berdiri di dekatnya. "Maaf telah mengganggu. Ada masalah pada mobil saya. Bisa tolong diperbaiki?"

Siapa yang tidak terkejut? Bertemu dengan Emily di bengkel yang terlihat berantakan? Kedua montir yang membicarakan Emily tadi terkagum hingga tidak berani bicara langsung.

"Tentu. Di mana mobil Anda?" Sebagai montir, Danny harus bisa profesional. Tidak peduli dengan status orang tersebut. Intinya, kendaraan yang masuk ke bengkel, harus bisa diperbaiki dengan baik dan selalu ramah.

"Tidak jauh dari bengkel ini. Ini kunci mobil saya. Jangan terlalu lama. Saya harus pergi ke suatu tempat." Emily pun menunggu di kursi tunggu sambil bermain ponsel.

***

Kehidupan para warga Medborgare yang tadinya tentram, berubah menjadi mencekam. Manusia biasa yang sedang menjalani kehidupan sehari-hari berteriak sambil lari ketakutan.

Makhluk aneh telah muncul dipermukaan Bumi. Wujudnya sangat menyeramkan. Terlihat seperti anjing, tetapi berkepala tiga, ditambah dengan gigi tajam, dan cakar yang panjang, serta mata merah yang menyala.

Teriakan ketakutan dan trauma semakin menjadi-jadi, karena banyak warga yang tewas akibat Cerberus. Darah yang berceceran di mana-mana, anggota tubuh yang terputus, serta organ dalam yang telah berhamburan keluar.

Perisitiwa tersebut berada dekat bengkel. Mau atau tidak, Emily yang sedang berdandan cantik harus berkeringat. Jika berkeringat karena pekerjaan tidak masalah, tetapi ini dengan makhluk aneh yang menjijikan dan menyeramkan.

"Water Freeze." Kode batang yang berada di tengkuk bersinar menjadi biru. Kekuatan Emily adalah air yang bisa dibekukan, atau sebaliknya.

Di mana pun air berada, Emily dengan mudah mengendalikannya pada Cerberus, lalu dibekukan. Alhasil, makhluk tersebut tidak bisa bergerak. Air berkumpul di satu tangan untuk dibentuk sebagai tombak es. Tombak tersebut pun membuat Cerberus lain tewas ditempat.

Mobil polisi dan tentara berkumpul di tempat kejadian perkara. Sebagian dari mereka menyelamatkan para warga, dan sisanya ikut membantu Emily melawan Cerberus. Sayangnya, sebagian dari mereka ikut menjadi korban.

Emily sudah berusaha mungkin melawan Cerberus, tetapi makhluk buas tersebut muncul semakin banyak. "Aku tidak bisa melawan mereka sendirian. Di mana Streckkod yang lain?"

Saat lengah, ada Cerberus yang siap menerkam Emily dari samping. Dua pedang berapi telah melindungi wanita nomor satu di Medborgare. Cerberus itu ditusuk, lalu dibakar dengan sengaja.

"Kamu urus para warga saja. Saya yang melawan makhluk ini." Salah satu Streckkod muncul tiba-tiba untuk membantu Emily. Sayangnya, dia sengaja menutupi wajah menggunakan kain. Identitas tidak boleh terungkap. Baik di depan orang, maupun media.

Emily melihat Streckkod tadi melawan Cerberus seorang diri, lalu melihat para korban yang masih di serang. Ada dua pilihan yang bisa dia pilih. "Kalian, lindungi saja warga atau korban yang masih hidup. Aku tidak bisa membiarkannya melawan makhluk aneh tersebut sendirian."

Para polisi pun bergerak sesuai dengan apa yang Emily katakan. Korban yang masih bisa diselamatkan langsung dibawa menggunakan mobil apapun. Ambulance masih dalam perjalan.

Keahlian Streckkod bertopeng sangat mengagumkan. Bakatnya dalam bela diri dan menggunakan pedang patut dijadikan pelindung Life Stone nomor dua setelah Emily. Beberapa gerakkan dilakukan secara cepat, tetapi sangat berhati-hati. Banyak Cerberus yang tewas akibat tusukan dan api yang membakar mereka.

Selesai melawan Cerberus, Streckkod bertopeng ingin berbalik untuk mencari keadaan Emily. Bukan Emily yang didapat, melainkan Cerberus lain yang siap menerkam wajahnya.

Jika saja Emily tidak menembak Cerberus menggunakan es tepat waktu, sudah dipastikan Streckkod bertopeng tadi ikut menjadi korban.

"Terima kasih." Ada senyuman di balik kain yang menutupi wajahnya. "Karena makhluk tadi sudah tidak ada, aku undur diri. Permisi."

"Tunggu!" Terlambat. Streckkod bertopeng telah menghilang dengan berubah menjadi api yang padam begitu saja. Emily tidak sempat mengucapkan terima kasih atas bantuan. Setidaknya, berilah nama.

"Dia pasti tidak ingin pemerintah tahu akan identitas, tetapi percuma saja. Pemerintah pasti sudah menandainya untuk dijadikan buronan," gumam Emily, setelah itu menghembuskan napas lelah. "Terima kasih, Streckkod bertopeng."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status