BABU MILYARDER 24Sekuel 2 bab 4SEMALAM DENGAN SINYO ARKA POV ArkaAccident Aku memasuki kamarku ketika melihat istriku Maya sedang menelepon seseorang. Melihat kedatanganku Maya langsung mematikan ponselnya.“Hai sayang udah pulang?”tanyanya basa-basi, bikin muak.Maya mendekatiku, tangannya berusaha membuka kancing kemeja yang kupakai. Kutepiskan pelan tangannya, lalu aku keluar kamar untuk mencari mamahku.Aku sudah menikah dengan Maya sekitar tujuh bulan yang lalu tapi, meskipun sudah menikah aku tak pernah bisa memperbaiki hubunganku dengan Maya. Pengkhianatan yang pernah dia lakukan selalu menganggu pikiranku. Membuatku tak berselera untuk menyentuhnya. Tapi Maya sepertinya tidak peduli. Perempuan itu hanya mengincar harta dan kedudukan di keluargaku saja. Fine lah kalau dia maunya begitu, aku tak keberatan. Aku mau memberinya uang banyak, asal dia mau bersandiwara di depan mamaku kalau hubungan kami baik-baik saja.Aku tidak pernah memilih Maya untuk menjadi istriku. Sem
BABU MILYARDER 25Sekuel 2 bab 25SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Pasca kecelakaanKoh Erick mendengarkan penjelasan dokter tentang keadaan Arka dengan seksama. Menurut dokter Arka menderita cidera otak traumatis dengan nilai skala koma Glasgow terendah yang mengakibatkan keadaan koma.Koh Erick langsung terdiam, itu artinya Arka akan berada dalam tingkat kesadaran nol alias koma yang tidak tahu kapan akan sadar. Koh Erick berpikir bagaimana memberi tahu adiknya Lily tentang keadaan anak satu satunya itu.“Lily ...” koh Erick memanggil adiknya dengan suara pelan. Lelaki berwajah oriental itu duduk di sebelah adik perempuannya.Lily menoleh, kecemasan tergambar di wajahnya. Tiga hari berturut-turut dia tidak tidur karena menjaga Arka, matanya juga memerah dan wajahnya sembab karena sering menangis. Koh Erick menghela nafas kemudian menatap Lily. "Bagaimana Arka, Koh?" Lily balas menatap dengan pandangan khawatir.“Keadaan Arka belum stabil, dia masih belum sadar juga pasca operasi, masih
BABU MILYARDER 26Sekuel 2 bab 26SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Fitnah kejam mertua dzolim“Maaf, aku tidak bisa, Bik.”Terpaksa Nur menolak tawaran Bik Ijah yang mengajaknya bekerja menjadi nurse untuk merawat Arka, "Aku ini Cuma orang kecil, masih banyak orang di luar sana yang lebih berkompeten untuk menjadi nurse buat orang koma." Begitu pikir Nur.Bik Ijah tak bisa menyembunyikan raut kekecewaannya, berharap Nur mau kembali tapi, jawaban Nur sebaliknya. Bik Ijah terdiam, mungkin membayangkan keadaan Arka. “Ya sudah, Nur, kalau kamu tidak mau. Tapi kalau misalnya kamu berubah pikiran kamu bisa menghubungi Bibik, ya?”ujarnya gamang.Nur mengangguk, dia masih menyimpan nomor WA lama Bik Ijah kalau belum ganti. Kemudian aku dan bik ijah melanjutkan obrolan dengan topik yang lain tapi, jujur saja sejak saat itu hati Nur sudah tidak tenang. Bagaimana pun, Nur memikirkan Arka._____*****_____Sementara itu di desanya Nur ....Dengan terseok-seok karena membawa banyak tas dan barang-barang
BABU MILYARDER 27Sekuel 2 bab 27SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Jadi Nurse lagiNur kembali menapakkan kaki di rumah besar dan mewah milik keluarga Arka. Bik Ijjah berjalan disamping Nur sambil membantu membawakan tas. Tak banyak yang berubah meskipun sudah hampir dua tahun Nur tidak pernah ke sini.“Nur, ke kamarmu yang dulu, ya?” Ajak Bik Ijah berjalan masuk.Nur mengangguk, mengikuti Bik Ijah. Kamarnya juga masih seperti dulu, tidak banyak berubah m Katanya Bik Ijah pernah sih di pakai sama pembantu baru, tapi cuma beberapa bulan saja.“Nur, kamu mandi dulu, habis itu makan baru Bibik antar ketemu Sinyo," kata Bik Ijah, setelah itu pembantu senior itu meninggalkan Nur sendirian.Nur memang datang ke sini sore hari, karena dia harus ijin keluar baik-baik dulu sama HRD pabrik.“Bik, kok sepi?” Tanya Nur saat Bik aijah menemaninya makan di dapur.“Iya Nur, Nyonya baru berangkat ke Singapore kemarin, kalau Nyonya Maya biasa pulang malam.”“Oh,” jawabku, "apa iya Maya gak pernah ngurusin s
BABU MILYARDER 28Sekuel 2 bab 28SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Ada yang mengeras “Gimana Sinyo, Nur?”Malam itu Bik Ijah bertanya pada Nur tentang keadaan Sinyo, saat mereka makan malam bersama di dapur.“Belum ada perkembangan, Bik, masih diam saja,” jawab Nur sembari mengunyah nasi.“Hheh, sedih Bibik, sudah hampir sembilan bulan ya, Nur, kapanbSinyo bangun, ya?” Bik ijah menghela nafas, ada nada prihatin dalam tarikan nafasnya.“Nur juga kasian, Bik, badannya tambah kurus.”tambah Nur.Setiap ngomongin keadaan Sinyo hati Nur rasanya teriris, bukan apa-apa, Nur prihatin dengan keadaannya. Maya istrinya tidak peduli padanya, setiap hari pulang larut malam, mabok, apalagi omongannya hanya merendahkan dan menghina Sinyo saja, gak tega Nur dengarnya.Berdiri dan membereskan piring bekas makan, lalu Nur mengambil minyak aromaterapi yang sudah disiapkan untuk memijat badan Sinyo. Setiap hari Nur harus memijat badan Sinyo dua kali, pagi dan malam. Kata bu Sri suster pijat itu gunanya untuk m
BABU MILYARDER 29Sekuel 2 bab 29SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Sudah berdiriAstaga!!Nur melangkah mundur dua kali, matanya tak percaya melihat pemandangan ini. "Tenang ... tenang," mengatur nafas dulu. "Mungkin kah Arka sudah sadar?" Mengambil handuk lalu Nur melemparnya hingga menutupi “anu nya” Arka. "Aku harus memberi tahu pak RT eh, salah, Nyonya maksudnya, berita penting ini!"Nur berjalan cepat keluar kamar mencari Nyonya Lily,“Nyonya, Nyonya!” berteriak.Terlihat Nyonya Lily sedang makan pagi dengan Maya, di ruang makan. Nur segera mendatangi.“Ada apa, Nur?”Nyonya Lily langsung berdiri melihat Nur yang tampak tergopoh-gopoh dan gugup.“Nyonya, Sinyo, udah berdiri!” wajah Nur tegang. Dia tidak tahu harus dari mana memulai aduannya.Huuuhh Nur mengatur nafas. nyonya Lily, Maya seketika berdiri semua, mereka berlarian ke kamar Sinyo. Nur berlari juga mengikuti, masih dengan nafas yang terengah-engah. Nyonya Lily, Maya dan Nur sampai di kamar Arka, mereka semua mendapati Arka
BABU MILYARDER 30Sekuel 2 bab 30SEMALAM DENGAN SINYO ARKA PoV Arka ( Amnesia )Sudah sebulan sebenarnya aku tersadar, aku sudah bisa menggerakkan semua anggota tubuhku tapi, belum pernah mencoba turun dari tempat tidur dan berjalan. Masih ada rasa ragu dan takut di benakku.Ada yang aneh menurutku, aku merasa ingatanku hilang secara acak. Terkadang aku ingat itu Nur, pembantu yang pernah kerja di rumahku Sebagai nurse-nya Akong. Begitu juga dengan Maya, terkadang aku ingat dia siapa, tapi terkadang aku lupa dia siapa bahkan mengingat namanya saja aku nggak bisa! Satu satunya yang aku kenal adalah Mama. Mungkin sudah saatnya aku memberi tahu mereka kalau aku sudah sadar.**“Nur, tolong kamu keluar, saya mau bicara sama Sinyo.”Itu suara Mamaku, rupanya dia ingin bicara denganku. Aku merasa Mama menggengam erat tanganku, dan duduk di sampingku.“Nyo, ini Mama ....”Sebuah usapan lembut kurasakan nyaman di keningku, kudengar Mamaku menghela nafas panjang.“Sampai kapan kamu akan ber
BABU MILYARDER 31Sekuel 2 bab 31#Dikejar_Cinta_babang_Ganteng_Kekonyolan bermulaSebulan sudah Arka terbangun dari koma, sekarang dia sudah bisa ngapa ngapain sendiri. Nur sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi disini karena Arka sudah sembuh tinggal pemulihan saja. Tapi, nyonya Lily memintanya untuk tetap kerja di sini sebagai pembantu menemani Bik Ijah. Nur tidak menolak karena menurutnya kerja di sini enak, majikan baik dan dia tak perlu bayar kost. Ngirit banyak bonusnya bisa selalu dekat dengan Babang ganteng.Saat sedang sendirian di dapur pembantu, Nur melihat Arka datang dan celingukan gak jelas. Nur mendiamkan saja karena semenjak dia bangun dari koma menurut Nur tingkah Arka menjadi aneh.“Elu siapa?” Arka bertanya dengan kening mengerut pada Nur yang sedang duduk mengamati."Hadeh ini sudah yang seratus kali lebih Arka bertanya siapa aku dan siapa Namaku." Mata Nur tak berkedip.“Aku Nur.” jawab pembantu itu dengan jutek.“Bikinin gua minum dong.” Arka mengambil tempat