BABU MILYARDER 14Bab 14#Pembalasan_mantan_TKW_Panggil “Ama” Arka membaca pesan text di ponselnya. Pesawat Mama sudah terbang rupanya. Arka menyetir mobilnya pulang, dia mau mengambil pakaian dan beberapa barangnya yang masih ada di kamarnya. Tapi sesungguhnya dia juga ingin melihat keadaan Nur. Sudah beberapa hari setelah pernikahan Nur dan Akong, Arka memang menyingkir.Sepi sekali rumah? Arka langsung masuk ke kamarnya untuk mengambil barang yang dia butuhkan kemudian berjalan ke kamar Akong, ternyata kosong juga. "Pada kemana mereka?" Arka menyeret kakinya ke dapur pembantu. Hanya ada Bik Ijah yang sedang sibuk memasak.“Eh, Sinyo, kapan datang? Bibik sampai nggak tahu,” ujar Bik Ijah ramah.“Barusan Bik, kok sepi Akong kemana?” tanya Arka sambil duduk di kursi makan. sebenarnya dalam hati Arka pingin bertanya Nur kemana? Tapi dia gengsi.“Ooh, Nur ngajak akong jalan jalan naik mobil, tadi," Bik Ijah melirik anak majikannya itu.“Kemana Bik?”Arka mengambil sebuah apel merah di
BABU MILYARDER 15Bab 15#Pembalasan_mantan_TKW_Ciuman maut Akong memegang tangan Nur kemudian menarik tangan Arka dan menyuruh kami bersalaman. "Yaelah jadi minder aku, tangan ini digenggam erat Arka berasa lihat juadah bersanding dengan jenang," item putih.Akong berbicara sama Arka masih dalam bahasa kanton, aku nggak ngerti artinya. Arka melihatku sebentar, kemudian melihat Akong. Menghela nafas panjang lalu menganggukkan kepalanya. "Kira kira mereka ngomong apa ya? Coba pakaibasa jawa kan ngerti aku," batin Nur. Meski pernah tinggal di HK tapi Nur gak bisa bahasa Sono, maklum di sana Nur pake bahasa Tarzan, yang penting Majikan mudeng. Sebenarnya Akong menyuruh Arka untuk membantu rencana balas dendam Nur adalah akal akalannya Akong saja untuk mendekatkan Nur dengan Arka. Selama nyonya Lily tidak berada di rumah. Wah Akong so sweet ....**“Kong, lihat tivi sini, ya?” Nur mengajak Akong Duduk di ruang keluarga menonton televisi. Selanjutnya pembantu itu asyik bermain HP. T
BABU MILYARDER 16Bab 16#Pembalasan_mantan_TKW_Balas dendam ala MafiaHari ini pembalasan dendam Nur akan dilaksanakan! Semua rencana sudah matang, Nur yang jadi pemimpinnya. Arka menjadi wakil ketua alias kaki tangan Nur, dan Akong adalah penanggung jawab! Nur memberi nama misinya ini dengan judul 'Balas dendam ala mafia' Yaelah kek bikin sinetron aja Nur;Hari masih pagi tapi, Nur sudah heboh berdandan ala Mafia Hongkong. Memakai setelan blazer hitam dan celana panjang hitam (baju kantor bekas Nyonya Lily yang diberikan padanya), dalaman hem putih dan sepatu boot warna item--pinjem punya Mince-- Nur memakai jilbab Saudia item dan kacamata hitam berkaca film. "Hmmm aku harus berpenampilan kaya! Biar mantan Mertua dan mantan Suamiku bertekuk lutut!" Nur berbicara sendiri di depan cermin. Keluar dari kamar, Nur memasang raut muka dingin dan angkuh seperti Boss mafia lalu memasuki kamar Akong untuk minta doa restu.“Kong, gimana penampilan Nur, Udah oke belum?" Tanyanya sambil
BABU MILYARDER 17#Pembalasan_mantan_TKW_Bab 17Gagal total"Hoahahahahaha hahahaha,"“Kapokmu kapan, Nur?! Hahahaha,”Nur menengok asal suara tawa gembira itu, benar saja dugaannya, Mantan mertua dzolim hadir di sini! Dia menertawakan Nur sampai matanya berair. Hheh! Nur hanya bisa membuang nafas saja, mau apa lagi? Gagal total misinya, malahan dia sekarang ditertawakan banyak orang. Untung saja Arka sudah lari duluan, kalau tidak dia bisa kena malu juga.Dengan lesu, Nur bilang sama pak tukang untuk membatalkan perobohanbrumah. Ia memerintahkan mereka kembali. Dengan langkah gontai Nur berjalan menuju mobil Arka, dengan diiringi pandangan orang-orang dengan bermacam-macam prasangka. Ada yang kasihan, ada yang menertawakan, ada juga mungkin yang bersimpati dengan nasibnya. Nur menunduk sepanjang jalan.Memasuki mobil Arka dengan wajah lesu. Membuat Arka melihatnya heran,mungkin dia berpikir kenapa sekarang Nur tidak bersemangat empat lima seperti waktu berangkat tadi.“Gimana, Nur,
BABU MILYARDER 18BAB 18#Pembalasan_Mantan_TKW_Mas Budi yang lebayBudi segera bangun dan bersama ibunya menuju kandang ayam di belakang rumah. Benar saja, banyak ayamnya yang sudah mati kaku tanpa sebab.“Piye iki, Bud? Bisa mati semua kalau kayak gini!”bu Ratrimo panik.Budi melihat sekeliling, kemudian dia dan ibunya memeriksa kandang per kandang. Hampir semua ayam mati, yang masih hidup pun tampak lemas dan tidak sehat.“Bud, itu mati lagi, itu juga, cepat kamu keluarkan yang mati,Bud, biar tidak nular!” Bu Ratrimo memerintah anaknya dengan nada tinggi.“Iya Bu, disini juga banyak yang mati," kata Budi menunjukkan beberapa ayam yang terjengkang kaku.Budi mengeluarkan beberapa bangkai ayam dari kandangnya. Kalau ditotal hari ini yang mati ada lima puluh ekor lebih mungkin.Ibu Ratrimo tampak berjalan memeriksa seluruh ayam dengan panik dan mengomel tiada henti.“Bud, cepetan kamu keluar cari obat buat ayam-ayam ini, cepat!”ujarnya. “Iyo Bu, tak cuci muka dulu,” jawab Budi.“Wes
BABU MILYARDER 19Bab 19#Pembalasan_mantan_TKW_Episode sedih hikss, siapkan tissueKeadaan Akong sangat payah. Bibir dan telapak tangannya dingin dan biru. Nafasnya pun tersengal-sengal bahkan tubuhnya ikut naik turun ketika bernafas. Suara dengkuran di tenggorokan Akong semakin keras.“Mama, ada apa?!”Arka sudah berdiri disini saja. Rupanya, dia belum tidur dan mendengar jeritan mamanya.“Nyo, cepat bawa akong ke rumah sakit!” Setengah berteriak nyonya Lily memberi titah ke Arka. Selanjutnya perempuan cantik itu terlihat berjalan ke luar mungkin menyiapkan mobil.Arka segera membopong tubuh Akong dan membawanya keluar. Nur berlari kecil disampingnya , tangannya membawa tabung oksigen portabel. Nyonya Lily mengambil tas dan kunci mobil. Sesaat kemudian kami sudah ada dalam mobil yang meluncur kencang ke rumah sakit. "Papi, bertahan ya, kita ke rumah sakit," sepanjang perjalanan, Nyonya Lily menangis dan menggenggam tangan Akong. Nur pun ikut menangis, "kasihan Akong ...."Akong di
BABU MILYARDER 20Bab 20#Pembalasan_mantan_TKW_Pergi tanpa pamitNur masih duduk di sini di dapur pembantu. Di depannya duduk Bik ijah yang setia menemani. Mereka berdua saling diam dengan pikiran masing-masing. Sesekali Nur menghela nafas, masih tidak percaya Akong sudah meninggal.Nur dengar Akong disemayamkan di rumah duka, sambil menunggu kerabatnya datang dari Amerika dan Taiwan. Rencananya jenazah Akong akan dikremasi besok.Rumah besar ini terasa Sepi sekali. Nur berjalan masuk ke kamar Akong. Mengamati sekeliling lalu Nur duduk di tepi ranjang Akong. Memeluk selimut Akong dan menciumnya sambil menangis, Nur merasa masih ada bau-bau Akong di sana.“Kong, maafin Nur nggak bisa jaga Akong dengan baik ya ... Nur sering marahin Akong hikss ....”Nur kembali menangis terisak bila ingat Akong. "Semoga Akong tenang di sana ya,Kong, Nur akan selalu mengingat kebaikan Akong seumur hidup Nur," mengusap pipi.Menutup kembali kamar Akong, Nur kembali ke kamarnya sendiri. Duduk termenung
BABU MILYARDER 21Sekuel 2 Bab 21SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Diculik dan dibuang Nyonya Lily memasuki rumahnya dengan langkah yang lunglai. Maya tampak menggandeng tangannya. Arka berjalan di belakangnya. Hari ini tadi prosesi kremasi Akong sudah selesai.Maya mengantar Nyonya Lily ke kamarnya, kemudian meninggalkannya. Sepertinya Nyonya Lily sedang ingin sendiri. Sesaat kemudian dia menemui Arka di kamarnya.“Ka, gue langsung pulang, ya?” Pamit Maya.Arka menoleh dan mengangguk.“Thanks, ya, May,” katanya sambil melambaikan tangan.Maya melangkahkan kakinya keluar dari rumah mewah Arka. Dalam hati dia bersyukur kematian Akong membuatnya dekat lagi dengan keluarga Nyonya Lily dan Arka. Dulu memang Arka dan Maya pernah dekat, bisa dibilang pacaran. Mereka berdua memang dilahirkan sama sama dari keluarga kaya. Ketika Arka melanjutkan studinya ke negri menara pisa tempat di mana Oma dan opa bulenya tinggal, ternyata Maya mendua disini. Seseorang yang bisa dipercaya memberi bukti kepada