Share

Bab 11

Mas Rendi menarik paksa tangan mbak Tika dari rambutku. Perlahan jambakan itu terlepas, aku langsung berlalu masuk kedalam kamar untuk mencari jilbab.

Saat aku keluar dari kamar, mas Guntur sudah berdiri didepan pintu. Dari raut wajahnya, dia sangat mencemaskan aku.

"Kamu gak apa-apa, Dek? Pipi kamu merah. Biar mas kompres dulu ya." Aku hanya mengangguk, air mata yang sedari tadi aku tahan, nyatanya tak mampu kubendung lagi. Kemudian kulangkahkan kaki menuju kursi didekat meja makan.

Di ruang tamu kami bisa mendengar jika mbak Tika dan mas Rendi tengah berdebat. Samar terdengar mbak Tika masih saja mengataiku.

"Sudah Mama bilang, jangan pernah berhubungan lagi dengan perempuan gatal itu."

"Stop Tika, jangan katakan lagi kamu katakan Dahlia perempuan gatal!"

Setelah memeberiku kompres dengan batu es, aku dan mas Guntur keluar, kemudian duduk didepan mereka.

"Ada apa ini, Mas? Apa ini karena kedatangan Mas Rendi kesini kemarin?" Mas Guntur menengahi mereka yang masih bersitegang.

"Dia!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status