Share

Bab 67

Aku tidak peduli dengan jal*ng itu. Dia sudah kuceraikan."

"Jangan bercada kamu Fahri!"

Fahri melirikku sinis, "sudah jangan banyak bicara! Sekarang katakan kau setuju yang mana?"

Aku menatap laki-laki bermata bengis itu sejenak. Sepertinya pria ini tidak bisa di ajak berunding. Percuma saja aku menghubungi Nia, toh dia sudah di cerai dan tanah itu memang belum balik nama atas nama dia.

Aku kira hanya dengan surat kuasa, maka semuanya akan beres, ternyata Nia memalsukan surat itu.

"Aku akan berunding dengan Dahlia terlebih dahulu," jawabku kemudian.

"Oke, satu hari. Kalau sampai besok belum juga ada keputusan, maka semua yang ada di sini akan aku robohkan rata dengan tanah!"

"Iya," jawabku. Laki-laki itu bangkit dari duduknya dan keluar tanpa berpamitan.

Aku menarik nafas panjang dan kuhembuskan perlahan. Bersamaan dengan itu, Dahlia masuk tanpa Mariam di gendongnnya. Sudah di pastikan anak bayi itu sudah menjadi bahan candaan para karyawan di depan.

"Mas, ayo pulang!" Tiba-tiba Dahli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status