Home / Romansa / BALAS DENDAM SANG PERMAISURI ABADI / Bab 12 : Permainan di Belakang Layar

Share

Bab 12 : Permainan di Belakang Layar

Author: Ryu Nata
last update Huling Na-update: 2025-11-26 19:00:25

Valerian menghabiskan waktu pemulihannya dalam kemarahan yang tenang. Tubuhnya membaik, tetapi harga dirinya hancur. Ia tidak bisa melupakan tatapan Elara yang penuh misteri, dan ia yakin ada campur tangan dalam insiden racunnya.

Di tengah situasi ini, Elara mengambil inisiatif. Ia mengunjungi Valerian di Paviliun Utara, membawa keranjang buah dan wajah yang terlihat sangat khawatir.

"Saya dengar Anda sudah lebih baik, Yang Mulia," kata Elara, duduk di samping Valerian. Ia menghela napas, tampak ragu. "Saya menemukan sesuatu yang sangat mengganggu, dan saya tidak tahu apakah saya harus memberitahu Anda."

Valerian menyipitkan mata. "Apa itu, Elara? Jangan buang waktuku."

Elara mendekat, berbisik sebisanya. "Saya menemukan ini di saku jubah salah satu pelayan yang membersihkan Paviliun Anda setelah insiden racun. Saya takut ini adalah bukti."

Elara mengeluarka
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • BALAS DENDAM SANG PERMAISURI ABADI    Bab 59: Membuka Jalan untuk Warisan

    Periode Emas dan Penciptaan WarisanKemenangan dramatis Elara di Tembok Naga (melawan Daratan Tinggi) dan di garis pantai (melawan Atlantis) membawa Kekaisaran ke era damai dan stabilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Elara, kini Wali Kaisar Berkuasa Penuh, bersama Adipati Wali Kael, fokus sepenuhnya pada pekerjaan yang paling penting: menciptakan warisan yang abadi.Mereka menyadari bahwa kemenangan militer dan politik hanya bersifat sementara. Warisan sejati adalah sebuah sistem yang akan menjaga Kekaisaran tetap kuat dan adil setelah mereka tiada.Langkah pertama mereka, dan yang paling revolusioner, adalah merealisasikan janji yang dibuat kepada rakyat: menciptakan Akademi Kekaisaran, Pilar Meritokrasi.Akademi Kael dan Elara: Meruntuhkan Kelas SosialAkademi Kekaisaran dirancang sebagai pusat pelatihan elit yang sepenuhnya berdasarkan meritokrasi. Tujuannya adalah untuk melatih generasi baru administrator, insinyur, dan komandan yang memiliki ke

  • BALAS DENDAM SANG PERMAISURI ABADI    Bab 58: Invasi dari Kedalaman

    Peringatan Terakhir di Garis Pantai Seluruh Kekaisaran diselimuti ketegangan, meskipun rakyat hanya mengetahui "Latihan Militer skala besar." Kael telah mengumumkan pengerahan besar-besaran di sepanjang garis pantai, termasuk senjata sihir angin eksperimental, sebagai persiapan menghadapi ancaman Kerajaan Atlantis yang datang dari laut dalam. Elara dan Kael berada di pantai rahasia yang terpencil, dekat dengan lokasi di mana Kael mendirikan garis pertahanan utama. Senjata sihir angin Kael—meriam besar yang dirancang untuk memanipulasi tekanan atmosfer—diposisikan di belakang bukit pasir. Elara telah mencapai kondisi spiritual puncak untuk melaksanakan Ritual Pengikat Lautan. "Mereka datang," kata Elara, tanpa melihat teleskop. Dia hanya merasakan energi lautan yang gelisah. "Bukan gelombang pasang, Kael. Mereka datang di bawah air, membawa kebencian dari kedalaman." Tiba-tiba, permukaan laut yang semula tenang, mulai meman

  • BALAS DENDAM SANG PERMAISURI ABADI    Bab 57: Misi Gryphon dan Kekuatan Sihir Lautan

    Perjalanan Sunyi Kapten GryphonKapten Gryphon memulai misi paling berbahaya dalam hidupnya. Dia tidak menggunakan kapal perang atau kapal dagang Kekaisaran yang mencolok. Atas nasihat Kael, dia menggunakan kapal penjelajah cepat yang dicat gelap, dikenal sebagai The Silent Runner, yang dipersenjatai minim tetapi dirancang untuk kecepatan dan siluman. Dia membawa kru yang kecil, tetapi setia dan berpengalaman dalam berlayar di perairan terlarang.Tujuan Gryphon adalah Samudra Selatan, tempat hilangnya kapal-kapal Kekaisaran."Kita tidak mencari perompak, Nak," pesan Gryphon kepada kru-nya. "Kita mencari legenda. Dan legenda tidak suka dilihat."Saat The Silent Runner berlayar ke selatan, pemandangan laut berubah. Air menjadi lebih gelap, dan pola ombak menjadi tidak teratur, seolah-olah didorong oleh arus bawah yang asing.Gryphon mengikuti petunjuk kuno: Kabut biru kehijauan yang dilaporkan oleh nelayan. Setelah berminggu-minggu berlayar, ia menemukan fenom

  • BALAS DENDAM SANG PERMAISURI ABADI    Bab 56: Bayangan di Luar Peta

    Kemewahan dan Kewaspadaan Pernikahan Elara dan Kael menandai puncak kekuasaan Wangsa Kaira. Kekaisaran menikmati periode damai dan pembangunan yang intens. Elara, sebagai Wali Kaisar Berkuasa Penuh, menjalankan reformasi yang berani, sementara Kael, sebagai Adipati Wali, memastikan keamanan dan logistik sempurna. Putra Mahkota Rayden tumbuh di bawah pengawasan yang tak tertandingi. Istana kini adalah simbol kemewahan dan efisiensi. Namun, di tengah kemegahan itu, Elara dan Kael mempertahankan kewaspadaan mereka. Mereka tahu bahwa kedamaian hanyalah ilusi yang diciptakan oleh kerja keras dan pencegahan militer. "Kedamaian ini terasa terlalu tenang, Kael," ujar Elara, saat mereka meninjau laporan mingguan di ruang pribadi mereka. "Raja Naga Hitam diam. Xiong sibuk dengan teknologi pertahanan baru kita. Sironia fokus pada pemulihan ekonomi. Tidak ada musuh yang bergerak." Kael setuju. "Itu yang membuat saya gelisah. Saya telah memperlu

  • BALAS DENDAM SANG PERMAISURI ABADI    Bab 55: Tantangan Pemerintahan – Pedang dan Keseimbangan

    Periode Emas dan Janji yang Harus DipenuhiDengan Elara secara resmi menjabat sebagai Wali Kaisar Berkuasa Penuh dan Kael sebagai Adipati Wali dan Kepala Strategi, Kekaisaran memasuki periode stabilitas dan kemakmuran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka segera mengumumkan pertunangan mereka, mengakhiri semua spekulasi politik dan secara resmi mengukuhkan Wangsa Kaira sebagai penguasa yang tak terbantahkan.Pernikahan Elara dan Kael dijadwalkan dalam enam bulan, waktu yang mereka gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan terbesar mereka: transisi dari keadaan perang ke pemerintahan sipil yang efisien.Elara memfokuskan energinya pada restrukturisasi birokrasi, menghilangkan sisa-sisa korupsi dan nepotisme yang ditinggalkan oleh era Valerian. Kael, menggunakan jaringan intelijennya, mengidentifikasi pejabat yang kompeten dan jujur dari kalangan rakyat biasa dan bangsawan rendah, mengangkat mereka berdasarkan meritokrasi, bukan darah."Kita menjanjikan rakyat

  • BALAS DENDAM SANG PERMAISURI ABADI    Bab 54: Pengakuan dan Pembersihan Terakhir

    Kembalinya Pahlawan dan Konsolidasi KekuasaanKemenangan di Tembok Naga (Bab 53) mengubah lanskap politik Kekaisaran secara permanen. Elara dan Kael tidak lagi hanya memegang kekuasaan; mereka telah memenangkan kekuasaan itu melalui darah dan kecerdasan, dan kini diakui oleh rakyat.Ketika Elara kembali ke Ibukota, dia disambut sebagai pahlawan perang, bukan hanya seorang penasihat. Kisah Tembok Naga, yang menahan pasukan Daratan Tinggi dengan sihir kuno, menyebar ke seluruh negeri. Publik memuji Elara sebagai Permaisuri Pelindung, sementara Kael dihormati sebagai Bayangan Sang Strategis yang cerdik.Di Dewan Tetua, tidak ada lagi perlawanan. Faksi bangsawan lama telah musnah (Valerian, Raynan, Silas), dan faksi pedagang kini sepenuhnya tunduk pada Wangsa Kaira, yang menjamin keamanan dagang dan kemakmuran yang tak tertandingi.Elara segera mengambil langkah untuk mengkonsolidasikan kekuatannya secara formal.Penghargaan Publik untuk Kael:Elara memutusk

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status