Share

Lemah

****

Mariah kewalahan ketika melihat mertuanya tak berhenti menangis sejak pagi. Ia sudah berusaha membujuknya, namun mertuanya tetap menangis.

'Sudahlah, aku lelah menghadapi mertua yang batu begini, mending istirahat saja di kamar!'

Sesampainya di kamar, ia sempatkan untuk mengabari Helmi, lalu rebahan sambil berselancar di media sosialnya.

Mariah tersenyum puas ketika mengingat kejadian tadi pagi antara Galuh dan Mama mertuanya. Benar-benar di luar dugaan jika iparnya hanya anak pungut.

Ia berpikir, jika ia melahirkan anak perempuan maka tak akan ada yang mampu menyingkirkan dirinya termasuk Galuh dan anak perempuannya, Laura. Karena mereka tak ada hubungan darah dan bisa dipastikan yang berhak sepenuhnya atas harta Wulan adalah Helmi, suaminya.

"Lihat, Adinda Putri syakira! Aku lah satu-satunya yang akan jadi pemenang di hati Helmi, juga mertuaku. Tinggal anak-anakmu yang perlu aku sing
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status