Share

Tak Tahu Diri

****

"Kalau Mas sakit segera kabari Bunda!" tegas Dinda sambil mengusap rambut anaknya.

"Iya, Bun. Kan, sekarang Adam cuma punya Bunda."

Degh.

Dinda seketika gelisah mendengar jawaban anak pertamanya, ia tak ingin traumanya Adam membuat ia harus membenci ayahnya. Walau bagaimanapun baik buruknya orang tua, ia tetap harus di hormati.

"Sayang, nggak baik bicara begitu. Adam masih punya Ayah, hanya saja saat ini dia sedang sibuk. Maafkan Ayah, ya, Nak!" ucap Dinda pelan.  Dinda merasa dadanya sesak saat mengucapkan kalimat itu.

Adam mengangguk.

Tak ingin membuat suasana hati Adam memburuk, Dinda segera pamit. Sebelumnya, Dinda menjelaskan secara garis besarnya saja pada Bu Nuri, agar ia  bisa menjaga dan memaklumi perubahan sikap Adam.

Dinda sedih? Sudah pasti. Mengingat Adam adalah jiwa yang paling terluka atas perceraian ini. Adam sudah mengerti artinya perpisahan, bahkan dia sempat mendapat perlakuan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status