Share

Hamil

****

(Pov Helmi)

Aku terus menyeret  tangan istriku dengan kuat. Emosi yang memenuhi jiwaku, membuatku terasa sesak, hingga terasa sulit untuk bernapas. Bahkan, aku tak bisa berpikir dengan baik.

Dinda yang terus memancing emosiku, dan Mariah yang terus menguji kesabaranku. Kenapa Tuhan menciptakan perempuan seribet itu?

Brukk.

Tubuh mariah ambruk ke tanah. Entah bagaimana Mariah bisa terjatuh? Padahal, tangannya kucengkram sangat kuat.

Beberapa detik kemudian, tubuh Mariah tak ada pergerakan sama sekali. Ya, tentu saja aku panik.

Aku berjongkok, memastikan keadaannya. Kugoyang-goyangkan tubuh mungilnya, tapi tetap saja tak ada respon darinya.

"Mar, bangun! Kamu kenapa?" ucapku setengah berteriak karena panik sambil terus menggoyang-goyangkan tubuhnya.

Aku melihat Dinda yang berdiri di ambang pintu memperhatikan kami, namun tak lama kemudian dia menutup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status