Share

Bab 17

Semua menjadi gelap gulita. Sunyi, sepi dan tanpa suara. Kemana mereka semua. Pak Herman, bu Widya dan Arman?

"Dimana aku sekarang. Apakah aku sudah mati? Kenapa di sekeliling semuanya menjadi gelap. Naya ... mana istriku Naya. Dan kenapa juga dia meninggalkan aku sendiri dalam kegelapan ini."

Dari kejauhan aku melihat ratusan manusia lalu lalang tetapi tidak bertegur sapa. Mereka seakan sibuk dengan dirinya sendiri.

"Bayu ... kenapa kamu disini, Nak." Sapa ibu. Kerinduanku seakan terobati melihat kehadiran beliau yang begitu cantik dan mempesona, dibalut baju serba putih dan memancarkan cahaya yang sangat menyilaukan mata.

"Bayu juga gak tau kenapa Bayu bisa disini, Bu.

Ibu ... kenapa Ibu tidak pernah pulang-pulang. Tidakkah engkau merindukan kami, Bu? Selama Ibu pergi hidupku hancur berantakan. Bagaikan kapal kehilangan arah." Ucapku sendu.

"Yang sabar, Nak. Engkau pasti kuat menghadapi semua ini." Nasehati ibu tetapi tidak membuat hati ini terhibur.

"Kalau Ibu tidak mau pula
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status