Share

Bab 45

"Zaki, kamu ngapain di sini? Tadi ibu bawa Lia ke kamarmu."

Lelaki malang itu tidak menyahut, pikirannya terlalu sibuk untuk menjawab sendiri pertanyaan yang sudah lama dipendam. Bu Septi telah berhasil membawa pengaruh buruk.

Zaki mengusap wajah gusar karena kesal. Dia ingin marah, memberontak atau membunuh siapa pun yang menjauhkannya dari Tyas. Akan tetapi, itu sekadar angan karena berdiri pun dia tidak sanggup.

Sang ibu menjatuhkan bokong di kursi. Dia merasa anaknya menyimpan perih. Ada rasa bersalah untuk beberapa saat, tetapi mimpi untuk menjadi orang kaya selalu merusak segalanya.

"Tyas bekerja keras untuk menghidupi kita. Dia menantu yang baik."

"Benarkah, Bu?" Zaki bertanya, tetapi bukan karena bangga istrinya disebut menantu baik.

"Hari itu dia menangis bahkan meneriaki ibu karena menolak pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di tempat Tuan Edbert, bahkan tidak segan Tyas mendorong ibu. Sekarang, lihat bagaimana keadaannya. Tyas bahkan jauh lebih cantik dari Utami."

"Seora
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status