Share

BAB 3 BERSAMA RYAN

Author: Sigma Rain
last update Last Updated: 2024-05-12 19:14:07

“Pertanyaan yang tidak perlu kujawab!” sahut Ryan dengan nada suara dingin.

Secara tak terduga Ryan membopong tubuh Tania, lalu membaringkannya di atas tempat tidur dengan alas berwarna hitam.

Ryan merendahkan badannya. “Kenapa kamu takut, Tania? Apakah kamu berpikir diriku akan menyakitimu?” Bisik Ryan tepat di telinga Tania dengan suara serak.

Tania meletakkan tangan di dada Ryan bermaksud untuk mendorong pria itu menjauh. Namun, tangannya justru terasa bagai belaian di dada Ryan.

Ryan tersenyum tipis melihat wajah Tania, yang menjadi merah dadu dan denyut nadinya terlihat berdenyut dengan cepat.

Senyum Ryan semakin lebar, ketika ia mendengar suara lenguhan dari Tania. Dengan cepat ia mengangkat tubuh dari atas badan Tania. “Kamu terlihat tidak menolak sama sekali sentuhanku.”

Ryan berdiri di samping ranjang, sambil memberikan tatapan yang tidak dapat dibaca oleh Tania. Tatapan keduanya bertemu dan Ryan dapat melihat, kalau Tania terlihat kecewa.

“Kenapa kamu berhenti? Apakah itu yang membuat kamu tidak pernah menyentuh saya selama kita menikah untuk menutupi fakta, kalau kamu impoten?” Tanya Tania dengan nada suara kecewa.

Di saat ia sudah terbuai dengan cumbuan yang dilakukan Ryan kepadanya. Pria itu berhenti begitu saja, sehingga membuat Tania merasa dipermainkan.

Sontak saja Ryan menjadi marah mendengar apa yang dikatakan oleh Tania. Dilepasnya kemeja dan celana yang melekat di badan dengan cepat, kemudian ia lempar sembarangan ke lantai.

Ia kembali mendekati Tania mencakung tepat di atas badan mantan istrinya iitu. Dengan kasar dilumatnya bibir Tania, untuk menunjukkan kemarahan yang dirasakannya. Namun, ternyata Tania juga sama marahnya, seperti Ryan.

Secara tiba-tiba cumbuan Ryan berubah menjadi lembut membuat keduanya melenguh nikmat. Pada saat itulah Ryan secara perlahan menyatukan tubuh mereka berdua.

“Tolong, jangan berhenti!” ucap Tania dengan suara serak, karena hasrat yang telah dibangkitkan oleh Ryan. Dan ia takutkan, kalau Ryan kembali mempermainkan dirinya.

Ryan menganggukkan kepala, ia kembali melanjutkan percintaan mereka. Sampai keduanya meraih puncak kenikmatan bersama-sama. Setelah selesai, Ryan menggulingkan badan ke samping. Ia menggunakan kedua tangannya sebagai bantal.

“Katakan kepadaku, Tania. Apakah diriku, seperti yang kamu tuduhkan?” Tanya Ryan dengan nada suara ironi.

Tania melirik Ryan sekilas. “Maaf, kamu tidak impoten. Akan tetapi, mengapa kamu pada saat kita menikah tidak pernah menyentuhku? Ini adalah percintaan pertama kita, setelah kita bercerai.”

Ryan memiringkan badan, agar bisa menatap wajah Tania dengan jelas. “Entahlah! Diriku hanya tidak suka untuk menyentuhmu ketika itu. Mungkin, karena kamu sama sekali tidak memikat hatiku.”

Tania menjadi marah mendengar apa yang dikatakan oleh Ryan. Tangannya ia kepalkan untuk memukul dada pria itu berulang kali. “Kamu masih sama jahatnya, seperti yang kuingat!”

Ryan menangkap dengan cepat tangan Tania mencegahnya untuk terus memukuli dadanya. Digenggamnya dengan kasar tangan Tania, lalu ia  letakkan di atas kepala Tania.

Ryan bangun dari berbaringnya, ia merendahkan badan. Sehingga wajahnya berada dekat dengan wajah Tania sampai embusan napas mereka terasa.

“Kau beruntung diriku yang menawarmu! Bagaimana, kalau pria asing yang bisa saja memperlakukanmu dengan buruk. Apa yang terjadi dengan dirimu, sampai kamu harus melelang dirimu, seperti ini?” Tanya Ryan, sambil memicingkan mata.

Tania mencoba untuk melepas tangan Ryan yang mencekal lengannya, tetapi Ryan bergeming. Ia justru semakin mempererat  cekalannya.

“Apa yang terjadi denganku, setelah kita bercerai sama sekali bukanlah urusanmu!” seru Tania emosi.

Ia memiringkan badan memunggungi Ryan. Untuk menghindari menjawab pertanyaan dari mantan suaminya itu. Ia tidak akan menceritakan masalahnya kepada Ryan, kalau hanya akan mendapatkan ejekan dari pria itu.

Senyum sinis terbit di sudut bibir Ryan. Namun, ia tidak memaksa Tania untuk menjawab pertanyaan darinya. Ia beranjak dari tempat tidur berjalan menuju kamar mandi.

Suara gemericik air terdengar di telinga Tania. Ia merasa bersyukur, karena Ryan tidak mendesak dirinya untuk menjawab pertanyaan dari pria itu. Dipejamkannya mata, sambil mengatur pernapasannya dengan normal.

Ryan keluar dari kamar mandi, ia berdiri di sisi ranjang Tania berbaring. Dipandanginya wajah cantik, yang terlihat damai. “Tidurlah! Besok kita akan bertemu dengan kedua orang tuaku.”

Ryan membaringkan badan di atas ranjang di samping Tania. Dengan santainya, ia meraih Tania ke dalam pelukannya. Sementara kepalanya ia tumpangkan di pundak Tania, sehingga embusan napasnya yang hangat terasa menggelitik telinga.

“Ryan! Bagaimana diriku bisa tidur, kalau kau begini?” Tanya Tania dengan suara serak.

“Diriku hanya akan memelukmu saja tidak melakukan yang lain. Tidurlah!” perintah Ryan dengan suara tegas.

Terdengar suara tarikan napas yang berat dari Tania, tetapi ia tidak membuka suaranya kembali. Ia sudah diserang kantuk yang membuatnya dengan cepat memejamkan mata.

“Bangunlah, Tania!” Bisik sebuah suara tepat di telinga Tania.

Dengan enggan Tania membuka mata, ia merasa dirinya baru saja terlelap dalam tidurnya. Tatapan Tania jatuh pada wajah Ryan yang terlihat segar sehabis mandi. Namun, raut dingin terlihat dari tatapan mata pria itu.

“Cepatlah mandi! Kau tidak memiliki banyak waktu untuk bersantai di atas tempat tidur,” perintah Ryan.

Dengan wajah kecewa Tania menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Ia lupa dengan keadaan dirinya yang tidak memakai selembar pun pakaian.

“Apakah kau bermaksud untuk menggodaku, Tania? Diriku bersedia untuk melakukan satu percintaan singkat denganmu.” Ryan menggulung sedikit lengan kemejanya.

Tania memberikan pelototan kepada Ryan. Dengan cepat disambarnya selimut untuk membungkus tubuhnya. Hampir saja ia terjatuh kesandung ujung selimut yang dipakainya.

Sesampainya di kamar mandi Tania menyalakan air pancuran dan berdiri di bawahnya. Selang beberapa menit, kemudian Tania keluar kamar mandi dengan menggunakan bathrobe.

‘Kemana, Ryan? Ia tidak terlihat di kamar,’ batin Tania. a merasa lega, karena bisa berganti pakaian bebas dari pengamatan tatapan tajam Ryan.

Di bukanya goodiebag yang terletak di atas tempat tidur. ‘Kapan Ryan membelikan gaun untukku?’ gumam Tania.

Diambilnya gaun, tersebut, kemudian dengan cepat dipakainya, karena ia tidak tahu bisa saja sewaktu-waktu Ryan akan masuk kamar.

Selesai berpakaian Tania berjalan keluar kamar. Ia mengikuti aroma masakan yang berasal dari dapur. Benar saja dugaannya, begitu pintu dapur ia buka di sana terlihat Ryan sedang berdiri di depan kompor.

“Diriku tidak mengetahui, kalau kamu bisa memasak! Selama pernikahan singkat kita, diriku tidak pernah melihatmu menyentuh kompor.” Tania berjalan memasuki dapur.

Ryan menolehkan kepala dari wajan yang sedang digunakannya untuk menggoreng telur. “Banyak hal yang tidak kamu ketahui tentangku!”

Keduanya, kemudian duduk di depan meja bar dengan piring berisi nasi goreng yang sudah dibuat Ryan untuk sarapan mereka berdua. Mereka berdua makan dalam diam tidak ada yang membuka percakapan.

“Sekarang waktunya kita bertemu dengan kedua orang tuaku. Untuk menyampaikan rencana pernikahan kita.” Ryan bangkit dari duduknya, sembari memberikan tatapan kepada Tania untuk mengikutinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   BAHAGIA setelah PENDERITAAN

    Tania menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia pun berbisik kepada Ryan. “Sekarang kamu harus mengatakan kepadaku siapa sebenarnya pria itu?”Ryan mengikuti arah tatapan Tania dengan tenang, ia pun berkata, “Dia adalah pria yang memang seharusnya bertangggung jawab kepada Ades karena ia ayah dari bayi yang dikandungnya.”Ia juga menambahkan kalau dirinya memang menyewa orang untuk mencari keberadaan pria itu. Dan pencariannya hampir saja gagal, tetapi beberapa jam sebelum acara ini berlangsung dirinya berhasil mendapatkan informasi tentang keberadaan pria itu.“Sungguh suatu keberuntungan ia datang tepat waktu dan membebaskanmu dari keharusan menjadi pasangan Ades,” sahut Tania.Suara tawa lolos dari bibir Ryan, ia mengatakan keberuntungan baginya. Akan tetapi, ia tidak mengatakan kepada istrinya ada harga yang harus ia bayar agar pria itu mau menikahi Ades. Namun, demi menjaga harga diri pria itu, ia tidak akan menceritakan kepada siapa pun juga termasuk Tania.Keduanya me

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   KEJUTAN UNTUK ADES

    “Ryan, apa yang kamu lakukan? Bukankah seharusnya yang kau selipkan cincin di jari wanita itu,” desis Marsya menahan marah.Ryan hanya melirik sekilas ia kembali melihat ke tamu undangan yang hadir. Senyum tipis terbit di sudut bibirnya saat ia melihat seseorang yang ia cari. Ia memberikan kode kepada orang tersebut untuk berjalan naik ke atas panggung.Ryan mengangkat tangan Tania memperlihatkan jari yang tersemat cincin kawin. “Wanita cantik ini adalah istri saya kami telah menikah selama beberapa bulan lamanya. Istri saya bernama Tania dan sekrang ini ia sedang mengandung anak kami.”Tania sangat terkejut mendengar penuturan Ryan. Ia tidak mengira kalau pria itu akan mengumumkan pernikahan mereka. Hal yang selama ini hanya ia bayangkan saja dan tidak pernah terpikir akan terwujud.“Ryan! Ka-kamu tidak menyesal, bukan dengan mengumumkan hal ini?” Tanya Tania dengan wajah bahagia penuh haru.Ryan mengangguk, ia mengecup kening Tania sekilas. Kemudian menoleh kepada Ades yang terlihat

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   Kemunculan Tania bersama Ryan

    “Jangan dipikirkan apa yang kukatakan! Percayalah seetelah malam ini semua akan menjadi berbeda untuk kita semua. Memang akan ada yang terluka dan berseddih pada malam ini tetapi itu semua sudah menjadi resiko yang harus diterima.” Ryan menggamit tangan Tania keluar kamar.Tania hanya bisa terdiam saja, tetapi tidak dengan hati dan pikirannya. Ia tidak mengatakan kepada Ryan kalau ia merasa dirinyalah yang akan sakit hati dan bersedih itu. Sementara, untuk Ades ia akan tertawa bahagia di atas lukanya.Ryan menggenggam erat tangan Tania yang dingin dan berkeringat. Ia mencoba untuk memberikan ketenangan kepada Tania, tetapi istrinya itu rupanya masih saja gugup dan tegang.“Santailah, Tania! Yang bersama denganku adalah kau, bukan Ades.” Bisik Ryan.Tania melirik suaminya itu sekilas dengan wajah terlihat tegang, “Untuk saat ini kau memang bersama denganku, tetapi bisa saja situasinya berubah. Kau membuatku berada dalam situasi tanpa kepastian.”Keduanya masuk mobil pribadi Ryan dan dud

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   Ryan Berhasil Membujuk Tania

    Tubuh Tnia bergetar hebat seandainya tidak dipegangi leh Ryan, ia akan jatuh ke lantai. “Kau sukses membuat saya terkejut. Apakah begitu penting kehadiranku di sana? Di saat posisiku hanyalah sebagai upik abu selama ini.”Ryan memegang dagu Tania untuk menatap matanya, biar wanita itu melihat kesungguhan di sana. “Kehadiranmu sangat penting! Kau bukanlah upik abu, tetapi istriku. Dan tidak ada yang akan bisa mengubah kenyataan itu.”Denyut nadi di leher Tania bergerak naik turun dengan cepat. Ia merasa sulit untuk menelan ludah karena tatapan yang begitu intens dari Ryan mempengaruhinya.“Baiklah, saya akan ikut denganmu. Semoga saja kau tidak akan membuatku menyesali keputusan ini,” sahut Tania.Rasa lega terpancar di wajah Ryan, ia begitu senang Tania bersedia juga ikut. Sekarang ia hanya tinggal mengurus ijin keluar dari rumah sakit. Semoga saja dokter mengijinkan kalau tidak ia akan membawa Tania dengan cara apa pun juga untuk pergi bersama dengannya.Beberapa jam berlalu Tania ke

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   RYAN dan PERMINTAANNYA

    Suara Ryan lamat-lamat dapat ditangkap oleh telinga Tania. Ia membenarkan apa yang dikatakan oleh suaminya. “Katakanlah apa yang kau maksud jangan buat aku menjadi penasaran.” Perlahan Tania membuka mata.Ryan terkejut, ia tidak menduga kalau Tania akan terbangun dari tidurnya. Namun, ia juga merasa senang karena tidak perlu menunda apa yang harus dikatakannya.“Kau akan ikut besok malam untuk menghadiri acara pertunanganku dengan Ades! Kau ikuti saja apa yang kukatakan dan berdiri di sampingku. Apapun yang terjadi kita akan tetap bersama setelah malam itu,” ucap Ryan.Ia memandangi Tania dengan matanya yang menyorot lembut. Ada ketulusan juga janji kesetiaan di sana yang membuat Tania tertegun.“Jujur, Ryan permintaanmu begitu mengejutkan! Bagaimana mungkin kau bisa menawarkan ide yang begitu tidak berperasaan itu kepadaku? Kau memintaku untuk hadir dalam pesta pertunanganmu sebagai apa? Karena kau tidak pernah mengenalkanku secara resmi sebagai istrimu.” Tania menatap Ryan dengan so

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   TERJEBAK API CEMBURU

    “Akh! Mengapa sulit bagimu untuk mendengarkan permintaan maaf dan penjelasan dariku? Apakah kamu tidak tahu kalau meminta maaf bukanlah sesuatu yang mudah buatku?” Ryan melihat Tania dengan sorot kecewa.Tania memandangi langit-langit kamar, ia tahu kalau suaminya itu tidak berbohong. “Aku ingin istirahat,” sahut Tania setelah selama beberapa saat ia terdiam.Ryan mendesah dengan keras, ia sadar kalau Tania sedang menghindari dirinya. Dan dirinya tidak ingin mendesak Tania lebih jauh lagi.Ia berjalan ke arah pintu dan berhenti sebentar, sebelum keluar. “Saya akan pergi ke kantin apakah kau ingin menitip sesuatu?”“Terima kasih, untuk saat ini tidak ada,” sahut Tania.Semua keperluannya sudah disediakan oleh Jordan. Ia tidak mau membuat Ryan kecewa dan marah mengetahui hal itu.Ryan mengangguk, tetapi raut kecewa di wajah tidak ia tutupi. Ia merasa sebagai seorang suami kehadiran dan bantuannya tidak dibutuhkan Tania. Ia merasa tidak berharga sebagai lelaki di mata wanita itu.Berjala

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status