Home / Romansa / BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI / BAB 4 BERTEMU ORANG TUA RYAN

Share

BAB 4 BERTEMU ORANG TUA RYAN

Author: Sigma Rain
last update Last Updated: 2024-05-12 22:59:38

Tania melihat ke arah Ryan dengan raut wajah terkejut, ia tidak mengira Ryan akan bersungguh-sungguh mempertemukannya dengan kedua orang tua pria itu. “Ti-tidak bisakah ditunda sampai besok? Diriku belum siap bertemu dengan mereka.”

‘Bagaimana diriku bisa sanggup bertemu kembali dengan kedua orang tua Ryan? Diriku bukanlah wanita yang mereka harapkan untuk menjadi istri Ryan,’ batin Tania.

Ryan memberikan tatapan galak kepada Tania. Dengan suara dingin ia berkata, “Kau tidak memiliki hak untuk mendebat apa yang kukatakan!”

Dengan enggan Tania bangkit dari duduknya berjalan mengikuti Ryan tepat di belakangnya.

Secara mendadak Ryan menghentikan langkah, sehingga Tania menabrak punggungnya. “Nanti ketika di rumah kedua orang tuaku kau harus berjalan di sampingku! Dan bukannya menguntit di belakangku, seperti apa yang kamu lakukan sekarang ini,” tegur Ryan galak.

Tania menganggukkan kepala dengan lemah, ia tidak memiliki kemampuan untuk menentang apa yang sudah diputuskan oleh Ryan. Sekalipun hatinya berontak, pria itu memiliki kuasa atas dirinya.

Dengan berdampingan keduanya berjalan keluar dari apartemen Ryan. Tania menggenggam erat tas tangannya, seolah benda itu mampu membantu mengusir rasa gugupnya.

Masuk mobil mewah milik Ryan, Tania memilih untuk duduk menempel pada pintu mobil. Ia mencoba menjaga jarak dari Ryan. “Apakah kau sudah memberitahukan kepada kedua orang tuamu kedatangan kita?” Tanya Tania.

Ryan mendongak dari layar ponselnya melirik Tania sekilas. “Tidak! Ini akan menjadi kejutan bagi mereka.”

Tania mendesah mendengarnya. “Tentu saja mereka akan terkejut. Terlebih lagi, begitu melihat diriku yang kau bawa sebagai calon istri.”

 Ryan menarik napas dengan keras, ia diam selama beberapa saat sebelum membuka suaranya kembali. “Di hadapan kedua orang tuaku, kamu harus bersikap santai tidak, seperti calon pengantin yang tertekan.”

Tania menyenderkan punggungnya pada sandaran jok mobil. “Bagaimana diriku bisa bersikap santai, sementara pertemuan kita sama sekali tidak kuharapkan. Dan sekarang diriku ddi hadapan pada kenyataan harus menikah denganmu.”

Ryan memilih untuk diam tidak menanggapi pernyataan dari Tania. Ia disibukkan dengan pikirannya.

Sesampainya di depan rumah dengan pilar besar berwarna putih. Ryan turun dari mobil, tetapi tidak dengan Tania yang masih setia duduk di dalam mobil. Sampai Ryan membuka pintu mobil sisi Tania dengan kasar.

“Keluarlah, Tania! Jangan buat diriku menjadi emosi,” peringat Ryan.

Tania dengan terpaksa keluar dari mobil. Ditariknya napas dalam-dalam, sambil memejamkan mata. Ia harus bersiap untuk bertemu dengan wanita yang membencinya.

Dirasakannya jemari tangannya digenggam dengan erat oleh Ryan. Ia memberikan lirikan dengan kening berkerut kepada Ryan.

“Tenang, Tania! Bertingkahlah dengan tenang kau tidak mau membuat kedua orang tuaku curiga, bukan?” Tanya Ryan dengan kesal.

Tania mencoba membuat dirinya sendiri menjadi santai. Walaupun dalam hati ia menyimpan rasa takut yang besar bertemu kembali dengan Ibu Ryan.

Seorang pelayan membukakan pintu untuk mereka berdua. “Selamat pagi, Tuan Ryan!”

“Pagi! Di mana kedua orang tuaku?” Tanya Ryan kepada pelayan itu.

“Orang tua Anda berada di ruang santai, Tuan.” Pelayan itu menyingkir ke samping, agar Ryan dan Tania bisa masuk.

Dengan bergandengan tangan keduanya menuju ruang santai. Semakin mendekati tempat orang tua Ryan berada rasa gugup Tania semakin terasa.

“Selamat pagi, Ayah dan Ibu!” sapa Ryan dengan santainya.

Ia mengajak Tania untuk berdiri ddi hadapan kedua orang tuanya. Yang melihat ke arah mereka dengan tatapan penasaran.

“Saya datang ke sini untuk memberitahukan kepada kalian, kalau Saya dan Tania akan menikah kembali, besok!” tegas Ryan.

“Apa!” seru orang tua Ryan terkejut.

“Mengapa terburu-buru? Apakah wanita itu sedang hamil anakmu?” Ibu Ryan melihat ke arah Tania dengan senyum sinis yang terbit di sudut bibirnya.

Tania membelalakkan mata mendengarnya. “Tidak, Nyonya! Saya tidak sedang hamil.”

Ryan duduk di atas sofa yang ada di ruangan tersebut. Diikuti oleh Tania duduk di sampingnya. Ia mengangkat jemari Tania ke arah bibirnya. lalu mengecup dengan rasa sayang.

“Kami berdua tidak memerlukan waktu lama untuk saling mengenal. Pernikahan kami akan dilakukan secara sederhana saja, tanpa perlu pesta meriah.” Ryan mengambil gelas berisi air mineral dan meminum isinya sampai tersisa separuh.

Ayah Ryan menatap putranya itu dengan tatapan penuh selidik. Ia curiga, kalau pernikahan dadakan Ryan ini dikarenakan ultimatum yang diberikannya.

“Baiklah! Kami akan merestui pernikahanmu dan kami tidak mengharapkan adanya perceraian. Kalian berdua harus segera memberikan cucu untuk kami!” Ayah Ryan memberikan tatapan tajam kepada Ryan.

“Tidak masalah! Kami tidak akan bercerai dan kami akan segera memberikan cucu untuk kalian!” tegas Ryan.

Dalam hati Tania mengutuk Ryan, karena sekarang ia baru menyadari motif Ryan menjadilkan dirinya seorang istri. Ia hanya akan dijadikan, sebagai alat untuk mendapatkan warisannya.

Pelayan yang tadi membukakan pintu memasuki ruang santai. Dengan membawa nampan berisikan minuman hangat dan kue-kue. Ia meletakkannya di atas meja kaca panjang, setelahnya ia berlalu dari ruangan tersebut.

Beberapa jam, kemudian Tania dan Ryan sudah keluar dari rumah tersebut. Keduanya duduk nyaman dalam mobil menuju apartemen Ryan.

“Bagaimana, dengan surat-surat ijin pernikahan kita?” Tanya Tania, setelah beberapa saat diam.

Ryan melirik Tania sekilas dengan dingin ia berkata, “Sudah ada orang kepercayaanku yang mengurusnya. Soal cincin kita tidak perlu membeli baru cincin pernikahan kita yang lama bisa dipakai.”

Tania memiringkan badan, agar ia bisa melihat Ryan dengan jelas. “Apakah kau masih menyimpannya? Kupikir kau sudah membuangnya, karena kamu yang menginginkan perceraian itu.”

Ryan merogoh saku jas yang dipakainya, kemudian ia menyerahkan kotak perhiasan ke tangan Tania. “Apakah kau kecewa, aku tidak membelikanmu cincin kawin yang baru?”

Senyum tipis tersungging di bibir Tania. Ia menggelengkan kepala. Diamatinya cincin kawin dengan model sederhana yang ada di tangannya.

Dengan suara lemah ia mengatakan, kalau dirinya tidak memiliki masalah memakai cincin pernikahan yang sama.

***

Tania berdiri di depan cermin besar dengan tatapan sedih memandang pantulan wajahnya, melalui cermin besar yang ada di kamar apartemen, tersebut.

‘Hari ini diriku akan menikah dengan Ryan, tetapi mengapa tidak ada rasa bahagia di dalam hatiku?’ Tanya Tania dengan suara pelan.

Ia menjadi terkejut, ketika terdengar suara berat dari arah belakang menimpalinya, “Anggap saja kamu sedang bermain peran! Cobalah untuk santai dan menerima nasibmu menjadi istriku. Menikah denganku, bukanlah sesuatu yang mengerikan.”

Suara helaan napas terlontar dari bibir Tania. Dibalikkannya badan, sehingga ia langsung berhadapan dengan Ryan, yang sudah terlihat gagah dan tampan dalam balutan jas.

“Menikah kembali denganmu, bukanlah sesuatu yang kubayangkan.” Tania berjalan melewati Ryan. Namun, lengannya dicekal Ryan.

“Apakah kamu pikir saya senang menikah kembali denganmu? Pernikahan ini tidak untuk selamanya, setelah kau melahirkan seorang pewaris untukku. Kita akan bercerai dan kau bebas pergi kemana saja.” Ryan menggandeng tangan Tania keluar kamar menemui penghulu yang sudah datang untuk menikahkan mereka.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   BAHAGIA setelah PENDERITAAN

    Tania menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia pun berbisik kepada Ryan. “Sekarang kamu harus mengatakan kepadaku siapa sebenarnya pria itu?”Ryan mengikuti arah tatapan Tania dengan tenang, ia pun berkata, “Dia adalah pria yang memang seharusnya bertangggung jawab kepada Ades karena ia ayah dari bayi yang dikandungnya.”Ia juga menambahkan kalau dirinya memang menyewa orang untuk mencari keberadaan pria itu. Dan pencariannya hampir saja gagal, tetapi beberapa jam sebelum acara ini berlangsung dirinya berhasil mendapatkan informasi tentang keberadaan pria itu.“Sungguh suatu keberuntungan ia datang tepat waktu dan membebaskanmu dari keharusan menjadi pasangan Ades,” sahut Tania.Suara tawa lolos dari bibir Ryan, ia mengatakan keberuntungan baginya. Akan tetapi, ia tidak mengatakan kepada istrinya ada harga yang harus ia bayar agar pria itu mau menikahi Ades. Namun, demi menjaga harga diri pria itu, ia tidak akan menceritakan kepada siapa pun juga termasuk Tania.Keduanya me

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   KEJUTAN UNTUK ADES

    “Ryan, apa yang kamu lakukan? Bukankah seharusnya yang kau selipkan cincin di jari wanita itu,” desis Marsya menahan marah.Ryan hanya melirik sekilas ia kembali melihat ke tamu undangan yang hadir. Senyum tipis terbit di sudut bibirnya saat ia melihat seseorang yang ia cari. Ia memberikan kode kepada orang tersebut untuk berjalan naik ke atas panggung.Ryan mengangkat tangan Tania memperlihatkan jari yang tersemat cincin kawin. “Wanita cantik ini adalah istri saya kami telah menikah selama beberapa bulan lamanya. Istri saya bernama Tania dan sekrang ini ia sedang mengandung anak kami.”Tania sangat terkejut mendengar penuturan Ryan. Ia tidak mengira kalau pria itu akan mengumumkan pernikahan mereka. Hal yang selama ini hanya ia bayangkan saja dan tidak pernah terpikir akan terwujud.“Ryan! Ka-kamu tidak menyesal, bukan dengan mengumumkan hal ini?” Tanya Tania dengan wajah bahagia penuh haru.Ryan mengangguk, ia mengecup kening Tania sekilas. Kemudian menoleh kepada Ades yang terlihat

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   Kemunculan Tania bersama Ryan

    “Jangan dipikirkan apa yang kukatakan! Percayalah seetelah malam ini semua akan menjadi berbeda untuk kita semua. Memang akan ada yang terluka dan berseddih pada malam ini tetapi itu semua sudah menjadi resiko yang harus diterima.” Ryan menggamit tangan Tania keluar kamar.Tania hanya bisa terdiam saja, tetapi tidak dengan hati dan pikirannya. Ia tidak mengatakan kepada Ryan kalau ia merasa dirinyalah yang akan sakit hati dan bersedih itu. Sementara, untuk Ades ia akan tertawa bahagia di atas lukanya.Ryan menggenggam erat tangan Tania yang dingin dan berkeringat. Ia mencoba untuk memberikan ketenangan kepada Tania, tetapi istrinya itu rupanya masih saja gugup dan tegang.“Santailah, Tania! Yang bersama denganku adalah kau, bukan Ades.” Bisik Ryan.Tania melirik suaminya itu sekilas dengan wajah terlihat tegang, “Untuk saat ini kau memang bersama denganku, tetapi bisa saja situasinya berubah. Kau membuatku berada dalam situasi tanpa kepastian.”Keduanya masuk mobil pribadi Ryan dan dud

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   Ryan Berhasil Membujuk Tania

    Tubuh Tnia bergetar hebat seandainya tidak dipegangi leh Ryan, ia akan jatuh ke lantai. “Kau sukses membuat saya terkejut. Apakah begitu penting kehadiranku di sana? Di saat posisiku hanyalah sebagai upik abu selama ini.”Ryan memegang dagu Tania untuk menatap matanya, biar wanita itu melihat kesungguhan di sana. “Kehadiranmu sangat penting! Kau bukanlah upik abu, tetapi istriku. Dan tidak ada yang akan bisa mengubah kenyataan itu.”Denyut nadi di leher Tania bergerak naik turun dengan cepat. Ia merasa sulit untuk menelan ludah karena tatapan yang begitu intens dari Ryan mempengaruhinya.“Baiklah, saya akan ikut denganmu. Semoga saja kau tidak akan membuatku menyesali keputusan ini,” sahut Tania.Rasa lega terpancar di wajah Ryan, ia begitu senang Tania bersedia juga ikut. Sekarang ia hanya tinggal mengurus ijin keluar dari rumah sakit. Semoga saja dokter mengijinkan kalau tidak ia akan membawa Tania dengan cara apa pun juga untuk pergi bersama dengannya.Beberapa jam berlalu Tania ke

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   RYAN dan PERMINTAANNYA

    Suara Ryan lamat-lamat dapat ditangkap oleh telinga Tania. Ia membenarkan apa yang dikatakan oleh suaminya. “Katakanlah apa yang kau maksud jangan buat aku menjadi penasaran.” Perlahan Tania membuka mata.Ryan terkejut, ia tidak menduga kalau Tania akan terbangun dari tidurnya. Namun, ia juga merasa senang karena tidak perlu menunda apa yang harus dikatakannya.“Kau akan ikut besok malam untuk menghadiri acara pertunanganku dengan Ades! Kau ikuti saja apa yang kukatakan dan berdiri di sampingku. Apapun yang terjadi kita akan tetap bersama setelah malam itu,” ucap Ryan.Ia memandangi Tania dengan matanya yang menyorot lembut. Ada ketulusan juga janji kesetiaan di sana yang membuat Tania tertegun.“Jujur, Ryan permintaanmu begitu mengejutkan! Bagaimana mungkin kau bisa menawarkan ide yang begitu tidak berperasaan itu kepadaku? Kau memintaku untuk hadir dalam pesta pertunanganmu sebagai apa? Karena kau tidak pernah mengenalkanku secara resmi sebagai istrimu.” Tania menatap Ryan dengan so

  • BELENGGU PESONA MANTAN SUAMI   TERJEBAK API CEMBURU

    “Akh! Mengapa sulit bagimu untuk mendengarkan permintaan maaf dan penjelasan dariku? Apakah kamu tidak tahu kalau meminta maaf bukanlah sesuatu yang mudah buatku?” Ryan melihat Tania dengan sorot kecewa.Tania memandangi langit-langit kamar, ia tahu kalau suaminya itu tidak berbohong. “Aku ingin istirahat,” sahut Tania setelah selama beberapa saat ia terdiam.Ryan mendesah dengan keras, ia sadar kalau Tania sedang menghindari dirinya. Dan dirinya tidak ingin mendesak Tania lebih jauh lagi.Ia berjalan ke arah pintu dan berhenti sebentar, sebelum keluar. “Saya akan pergi ke kantin apakah kau ingin menitip sesuatu?”“Terima kasih, untuk saat ini tidak ada,” sahut Tania.Semua keperluannya sudah disediakan oleh Jordan. Ia tidak mau membuat Ryan kecewa dan marah mengetahui hal itu.Ryan mengangguk, tetapi raut kecewa di wajah tidak ia tutupi. Ia merasa sebagai seorang suami kehadiran dan bantuannya tidak dibutuhkan Tania. Ia merasa tidak berharga sebagai lelaki di mata wanita itu.Berjala

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status