Share

Bab 47

Sebuah rumah panggung yang terbuat dari kayu. Alvaro meminta Anjar untuk menepikan mobil di pelataran milik rumah tersebut.

Sebelumnya Anjar sempat bingung, kenapa sang bos memintanya memilih jalan lain untuk dilalui, sedangkan di daerah sekitar hutan tadi hanya ada satu jalur saja, jika ingin kembali ke kota, sudah pasti harus putar balik, tetapi ini lain. Alvaro memintanya untuk tidak putar arah, dia menunjukkan satu jalan ke suatu tempat yang ingin dia kunjungi.

Alvaro turun, lalu menghampiri rumah yang sedikit diselimuti kabut karena hari semakin sore.

“Tuan, ini rumah siapa?” Anjar tampak kebingungan ketika hanya melihat satu-satunya bangunan di depannya, sedangkan di rumah-rumah di sekitarnya tampak berjauhan jaraknya.

Rumah itu memiliki cahaya remang di bagian luar, sehingga menjadikan bangunan yang sebenarnya tampak asri itu terkesan seram. Di depan rumah itu terdapat sebuah bale-bale yang cocok dijadikan untuk bersantai ditemani semilir angin yang berasal dari pohon mangga se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status