Share

14. Kisah Masa Laluku

Aku dan Galang mengantar kepergian kakak beradik itu hingga pintu. Masing-masing mengendarai motor. Ketika kami masuk terdengar suara Mas Arif. Ternyata pria itu sedang berbicara dengan Pak penghulu dan adik kandungnya.

Mas Arif tampak menyerahkan amplop pada Penghulu tersebut. Tidak lama pria berpeci itu berpamitan pada kami. Mas Arif dan adiknya mengantar Pak Penghulu sampai ke luar. Ternyata pria itu sudah memesan taksi untuk pak penghulu.

Aku dan Galang menuju ruang tengah kembali. Rupanya Nona dan Sarita sudah pindah duduk di situ. Gadis itu menyandarkan kepalanya pada pundak sang ibu.

"Mas, Nona minta pulang terus ini," kata Sarita begitu melihat suaminya kembali.

"Makan dulu, Mbak," tawarku hangat. Sementara Galang sudah melangkah pergi ke meja makan sendiri.

"Kami gak lapar," sahut Sarita tidak bersahabat.

"Tapi Mas Arif dan adiknya pasti lapar," balasku terus berusaha sabar.

"Betul, kami memang sudah lapar." Mas Arif menimpali omonganku.

Sarita mencibir. Namun, wanita itu b
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status