Share

Bab 13. Bilik Suram

Tetapi malam itu, Pawana telah berada di istana Ki Patih Pramanegara. Seperti biasanya Pawana tidur disanggar bersama Pangeran Ardhakusuma. Sanggar yang agak lain dengan kebanyakan sanggar yang pernah dilihat oleh Pawana.

“Tidurlah,” berkata Pangeran Ardhakusuma, “jika besok kau ingin kembali ke Tanah Perdikan, kembalilah. Mungkin kau benar, bahwa kakakmu dan Ki Waskita menjadi gelisah.”

Pawana mengangguk sambil menjawab, “Baiklah Pangeran. Tetapi tolong, usahakan agar aku tidak selalu terbangun oleh mimpi.”

“Tidak, tentu tidak. Bukankah sebelum kita berangkat, kau tidak lagi diganggu oleh mimpi?.” bertanya Pangeran Ardhakusuma.

Pawana mengangguk sambil tersenyum.

Namun pada saat yang demikian, justru ketika keduanya telah berbaring, datang seorang utusan dari Ki Patih Pramanegara untuk memanggil Pangeran Ardhakusuma.

“Tidur sajalah dahulu,” berkata Pangeran Ardhakusuma, “aku akan menghadap eyang Pramanegara.”

“Kenapa Ki Patih Pramanegara memanggil Pangeran.” bertanya Pawana.

“Biasa sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status