Share

BAB 5 PERUBAHAN MENDADAK

Sebelumnya, Maryam langsung terlelap usai makan malam yang menegangkan, hingga tiba waktunya bagi sepasang pengantin baru itu untuk melakukan perjalanan bulan madu mereka keesokan harinya.

Dalam waktu singkat, Maryam dan Wildan pun sudah berada di pesawat menuju Bali sebagai tempat bulan madu mereka yang direncanakan Wildan diam-diam.

Untuk pertama kalinya, Maryam menaiki pesawat pribadi yang kemewahannya tidak bisa digambarkan, apalagi ditemani beberapa bodyguard yang membuatnya semakin gugup.

Semuanya masih terasa tidak nyata bagi Maryam.

Tidak hanya karena ia sudah menikah, tapi juga karena suaminya adalah salah satu orang paling penting di negeri ini, ditambah ia jauh lebih muda dan penampilannya juga tidak kalah mengesankan.

Jika Maryam mengatakan semua itu pada dirinya 5 tahun lalu yang masih membenci pria, ia mungkin akan dianggap gila.

Seiring dengan lamunan Maryam itu, pesawat mereka mulai melaju dengan cepat hingga mereka tiba di Pulau Dewata.

Mereka pun segera menuju Hotel Easton tempat mereka akan menginap yang terletak di pantai pribadi Grand Easton Bali, sampai..

“Wildan! Apa kamu datang ke sini untuk menemuiku?”

Tiba-tiba seorang wanita muda berteriak dengan ceria, sambil berjalan cepat menghampiri Wildan dan Maryam yang baru tiba di lobi hotel.

Maryam tertegun. Wanita asing itu anehnya memiliki wajah tak asing bagi Maryam. Sebab, wajah wanita itu mirip dengan Maryam.

“Siapa ini? Apa dia pembantumu?”

APA?!

Pertanyaan wanita itu tentang Maryam, membuat Maryam tersentak.

Wajah mereka memang cukup mirip, tapi ia berpenampilan lebih mewah dan anggun, sedangkan Maryam berpenampilan kasual hingga membuat penampilan mereka jadi berbeda jauh.

“Dia istriku.” Namun, Wildan langsung menarik pinggang Maryam ke sampingnya, seolah hendak menyadarkan Maryam bahwa ia tidak perlu merasa buruk seperti sebelumnya.

“Ah maaf..” Wanita yang mendengar itu tiba-tiba mengembangkan senyum bersalah yang terasa palsu bagi Maryam, entah mengapa.

“Apa kamu sedang bulan madu dan sengaja datang ke sini? Aku masih ingat pertama kali kita ketemu di sini dan kamu suka banget sama tempat ini. Kamu pasti kangen dengan tempat ini ya, atau mungkin kamu kangen yang lain?” oceh wanita itu pada Wildan, seolah mengabaikan keberadaan Maryam.

Sejenak, ada perasaan tidak nyaman di hati Maryam, mendengar cara wanita asing di depannya ini berbicara begitu akrab pada Wildan.

Siapa sebenarnya wanita ini dan apa hubungannya dengan Wildan?

“Nadia. Aku harus pergi. Istriku mungkin ingin istirahat.” Meskipun begitu, Wildan tak menghiraukan bahkan saat wanita yang ia panggil Nadia itu mencoba meraih tangannya.

“Ah oke. Sampai jumpa kalau gitu.” Wanita bernama Nadia itu akhirnya melepaskan mereka, sebelum ia kembali bicara. “Ah ya, selamat untuk pernikahan kalian. Nggak nyangka kamu udah lupakan aku, Wildan.”

Deg.

Apa maksudnya?!

Apa wanita itu adalah mantan kekasih Wildan?

Kalau begitu, apa hanya kebetulan Wildan menikahi Maryam yang cukup mirip wajahnya dengan mantan kekasihnya itu?

Maryam merasa semakin aneh.

Kenapa hatinya terasa panas, kepalanya terasa berputar cepat dan matanya.. terasa basah?

Terlepas dari semua itu, Wildan hanya melangkah dengan dingin, meninggalkan wanita yang melempar ranjau pada Maryam dan Maryam yang sempat terdiam di belakangnya.

Apa Wildan tidak mempedulikan Maryam?

Apa yang terjadi pada Wildan yang baru kemarin memeluk Maryam dengan hangat?

Kenapa pula Wildan tidak menjelaskan apapun?

“Wildan..” Maryam berusaha bicara saat mereka tiba di dalam kamar, tapi tanggapan Wildan lagi-lagi membingungkan Maryam.

“Istirahatlah.”

Lalu, Wildan pergi begitu saja meninggalkan kamar setelah baru sesaat menapakinya.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Maryam hanya bisa mengepalkan tangan dengan semua perubahan mendadak yang tidak ia mengerti.

Mungkin Maryam memang terlalu berangan-angan bahwa pernikahannya akan seindah cerita dongeng, hanya karena kehangatan yang ditunjukkan Wildan selama ini, terlepas dari Maryam yang tidak terlalu diterima keluarganya. Namun, apa terlalu berlebihan bagi Maryam untuk mendengar penjelasan tentang apa yang terjadi tadi?

Setidaknya biarkan Maryam memastikan bahwa semua kecurigaannya adalah salah. Tapi kenapa..?

Ah. Menyebalkan.

Apa yang harus Maryam lakukan dengan semua ini?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status