Share

Dua Puluh Dua

Sementara Arjuna tersenyum sinis. Sesekali matanya menatap spion, memperhatikan sebuah mobil alphard putih yang mengikutinya. Jiwanya bersorak, untuk kali ini dia sudah memenangkan garis start.

Setelah beberapa ratus meter jarak yang ditempuhnya. Alphard putih itu berbelok arah. Arjuna hanya tersenyum menikmati kemenangan sementaranya.

Tak berapa lama, terdengar percakapan telepon gadis yang ada di sampingnya. Rupanya Bisma menghubungi sekretarisnya.

Ck, masih saja berulah.

Namun hanya sebatas umpatan dalam dada. Bagaimanapun egonya masih bertengger lebih tinggi daripada perasaannya.

Dia melirik Srikandi yang baru saja menutup telepon. Gadis itu kembali fokus pada ponselnya. Perubahan jadwal mendadak, membuatnya harus mengatur ulang semua agenda hari itu.

Dasar, Bos menyebalkan! Batin Srikandi.

Dia dari tadi diam saja, apa dia tidak senang aku menjemputnya? Arjuna berbicara dalam dada.

Me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status