Share

42. Kimie Tahu yang Sebenarnya

Semenjak menikah Aldi melarangku bekerja. Lelaki itu membelikan sebuah mesin jahit baru.

"Kembangkan hobimu!" suruhnya saat kutanyakan mengapa ia membelikan mesin jahit.

Aku yang memang suka membuat kreasi kerajinan berupa tas, dompet, dan yang lainnya, tanpa ragu lagi menggunakan mesin tersebut untuk berkreasi. Lalu mulai mempromosikan karya sendiri ke media sosial.

Lumayan. Walau belum banjir order, setidaknya setiap hari ada saja pelanggan yang memesan kreasiku.

Suatu siang ketika tengah sibuk mengerjakan pesanan dompet, pintu rumah terdengar diketuk orang. Rumah sedang sepi. Salwa dan Kimie belum pulang dari belajarnya. Sementara Ibu sedang kondangan di blok sebelah.

"Nina?" sapaku begitu melihat siapa tamu yang bertandang. "Mari masuk!" ajakku ramah.

"Makasih," balas Sandrina sopan.

Setelah mempersilahkan Sandrina duduk, aku menuju dapur. Membuat es teh manis. Kuhidangkan minuman tersebut bersama setoples kue nastar.

"Ada yang ingin kamu sampaikan?" tanyaku to the point usai Sand
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mangka nya kira kimie sdh gede jadi hrs tau siapa ayah yg sebener nya dn kmu juga terlalu ter buru2 membuat keputusan .mumpung masi baru kmu harus ngambil keputusan tuk masa depan kimie ...
goodnovel comment avatar
wendi permana
aduh thor, kok sedikit amat wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status