Share

04. Perlawanan

Author: NindaTanjung
last update Last Updated: 2023-10-22 12:40:51

Satu-satunya kebahagiaan Lia saat ini adalah putra kecilnya Raka. Penghilang stress dan juga perasaan buruk lainnya. Setelah pulang kerja dari tempat yang seperti neraka itu, mengalami hal buruk dan tidak adil, Lia akan kembali baik-baik saja saat Raka berhambur dan memeluknya.

"Mama kenapa lama puyang? Raka kangen dan lapal," ujar Raka yang masih belum pas bicara, sehingga beberapa kata-katanya masih terdengar cadel.

Lia melepas pelukan putranya dan langsung menggandengnya ke dapur. "Mama banyak kerjaan Sayang dan harus mencari uang yang banyak supaya bisa membeli mainan yang Raka inginkan."

"Benarkah?"

"Ya."

"Kalau begitu apakah Raka sekarang sudah boleh beli mainan balu lagi?"

Lia mendesah sedikit kasar lalu berhenti untuk menatap sejenak putranya. Hatinya langsung merasa sesak saat menyadari sorot mata Raka persis seperti mantan suaminya atau orang yang sama dengan yang sudah membuat harinya buruk seperti di neraka. Namun, dia segera menepisnya karena tak mau membenci Raka.

Tidak. Mereka memang sangat mirip, tapi sifat, Lia takkan membiarkan Raka seperti ayahnya. Lia bersumpah akan hal itu.

"Tentu saja boleh, tapi setelah uang Mama terkumpul banyak ya, Nak!" ujar Lia akhirnya menjawab putranya dengan memberi pengertian.

Raka mengangguk paham dan mereka melanjutkan ke dapur. Tak mau membuat putranya menunggu lama, Lia segera memasak dan mereka makan setelahnya.

Akan tetapi saat malam tiba, Raka datang padanya dengan sebuah lukisan yang segera dia perlihatkan. "Lihat Mama, Raka dah bisa menggambal!"

Lia seperti ibu pada umumnya menyambut dengan girang dan bersemangat untuk memuji anaknya. Sayangnya saat dia melihat gambarnya, bibirnya langsung kelu.

"Ini Mama, ini Raka dan ini--" Raka geleng-geleng kepala sambil menatap sosok gambar yang berada di lukisannya. Selain ada dirinya dan sang ibu, ada sosok lain di sana, sayang anak itu pun sepertinya tak mengerti siapa itu. "Teman-teman Raka menggambar om bersama meyeka dan mama meyeka, tapi Raka tidak mengerti kenapa harus ada om-nya. Siapa dia, Ma?" tanya Raka menuntut ibunya.

Lia tertegun memikirkan sosok pria yang anaknya gambar bersama mereka di lukisannya. "Kamu aneh, tidak tahu siapa kenapa harus digambar?"

"Syudah Raka biyang, teman-teman menggambarnya, dan Raka gak mau beda!"

Menghela nafasnya kasar kemudian mengusap puncak kepala putranya dengan penuh kasih sayang. "Itu papa, Nak."

"Iya, Raka tahu. Teman-teman juga bilang gitu, tapi Papa itu apa, Ma dan apakah Raka punya Papa?" tanya Raka dengan polosnya, tapi ketahuilah bahwa itu menyakitkan Lia.

Walaupun setelahnya Lia mampu menghadapi Raka, tapi tidak dengan dirinya sendiri. Semalaman dia tidak bisa tidur dan terus memikirkan perkataan putra kecilnya.

Pagi tiba dan mau tak mau Lia kembali ke neraka dan bertemu iblish di sana. Menghadapinya dan menguatkan diri menghadapi siksaannya.

Namun, sepertinya bukan hanya itu yang akan dihadapi olehnya. Melainkan hal lain.

"Cukup Liona, jangan begini dan pergilah!"

"Tidak Davin, aku sangat merindukanmu!"

Setelah percakapan yang didengarnya, apa yang dilihatnya selanjutnya adalah adegan yang langsung membuatnya spontan berpaling, ditengah perasaan sesak yang tiba-tiba menghimpitnya.

"Maaf!" seru Lia buru-buru membuang muka dan berpaling.

Namun Devan dan Liona wanita yang bersamanya langsung melihat kearahnya. "Sial!! Lancang sekali, berani masuk ke ruanganku tanpa izin!!" bentak Davin marah.

Sementara Liona sosok wanita yang bersamanya langsung mengerutkan dahi. Menatapnya dan berpikir keras.

"Kau Adelia?!" tanya Liona sambil kemudian berbalik menatap Davin, menuntut penjelasan. Namun, tak jawaban sama sekali dari pria itu, sehingga dia melanjutkan ucapannya.

"Adelia mantan istri Davin yang selingkuh itu? Ah, iya. Benar. Kau penghianat itu!" Kembali menatap Davin lalu lebih menuntutnya kali ini. "Bagaimana bisa dia disini, Dav. Jelaskan padaku?"

"Dia sekretaris baruku, Liona," jawab Davin akhirnya jujur.

"Tapi bagaimana bisa kamu menerima penghianat di kantormu?"

"Sudahlah. Lebih baik kau pulang sekarang!" ujar Davin tegas dan tak mau di bantah.

Liona tak berdaya dan menurut saja. Saat Liona pergi, Lia masih di sana, sebab dia harus membereskan ruang kerja Davin. Walaupun pekerjaannya sekretaris, tapi di sana dia juga terpaksa merangkap menjadi pembantu pribadi untuk Davin. Itulah alasannya mengapa dia langsung masuk ruangan Davin tanpa izin, sebab Lia pikir empunya pasti belum datang.

"Lain kali gunakan sopan santunmu, walaupun kau jala-ng, tapi ini kantor dan kamu tidak bisa seenaknya!" ujar Davin dengan ketus.

Lia memilih tak perduli, jujur saja setelah apa yang dia saksikan di pagi hari dimana dia sendiri baru sampai di kantor, sudah sangat membuat moodnya buruk. Pikirannya berkelana kemana-mana.

'Apakah akhirnya dia menikah dengan perempuan itu?' batin Lia menebak-nebak. 'Sudahlah. Apa yang aku pikirkan. Kami bahkan sudah lama berpisah dan aku tidak seharusnya memperdulikan itu,' batin Lia sambil geleng-geleng kepala.

Tanpa disadari olehnya, ternyata Davin terus menatap dan memperhatikan dirinya bekerja. Pria itu mengerutkan dahi saat menatap sekretaris yang merangkap jadi pembantu pribadinya itu geleng-geleng kepala. Sehingga dia mendekat dan tanpa Lia sadari jarak diantara mereka sudah menipis.

"Apa yang kau pikirkan?" ujar Davin membuat Lia tersentak kaget dan syok saat menyadari mereka hampir tak berjarak.

Wanita itu spontan mundur dan menghindar, tapi Davin merasa tersinggung sehingga dengan cepat menahan pinggangnya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Tidak usah sok suci, aku tahu kau pasti menyukainya!" ujar Davin sebelum kemudian menyentuhnya dengan kurangajar.

Lia mendorong tubuh Davin dengan keras dan setelah berhasil, perempuan itu segera mengusap bibirnya dan menampar Davin dengan kerasnya.

Plakk

"Aku bukan jala-ng!!!"

"Cih, lalu apa? Ckckck, aku tahu yang barusan terjadi kau pasti sangat menyukainya apalagi aku sendiri yang berinisiatif. Kau setelah ini pasti berpikir sudah berhasil menaklukkanku Lia, tapi jangan terlalu senang dulu. Aslinya jala-ng adalah tubuhnya menggoda dan aku akui itu.

Namun, sadarlah yang menarik darimu itu cuma tubuhmu, bukan pikirkan kotor dan hatimu yang busuk!!" ujar Davin kejam menatap Lia seperti bajing-an penghuni tempat-tempat malam.

Wanita itu merasa terhina, berkaca-kaca sambil menahan diri untuk tidak menangis. "Seharusnya kau yang sadar, karena walaupun aku jala-ng, jala-ng ini bahkan tidak sudi denganmu. Kau terlalu pecundang karena terlalu mudah untuk ditaklukkan!!" balas Lia dengan tak mau kalah.

Baiklah terserah Davin mau memandangnya apa sekarang, tapi dia juga takkan mau diinjak-injak begitu terus dan mulai sekarang dia takkan mengalah lagi pada pria yang merasa dirinya paling segalanya itu.

"Dengar Davin Geraldo, aku bahkan tidak sudi denganmu dan bahkan muak!!"

❍ᴥ❍

Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Lia nya keren banget, Cuk(づ ̄ ³ ̄)づ
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • BOSSKU MANTAN SUAMIKU   72. The End

    "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Perempuan itu sudah menjerumuskan dirinya sendiri ke dalam masalah. Dia menikah dengan salah satu CEO yang perusahaannya pernah bekerjasama sama dengan kita, Pak," jelas Kevin memberitahu.Davin menganggukkan kepala, lalu tanpa menyela. Dia menggunakan gesture tubuh yang meminta agar asistennya itu melanjutkan ucapannya."Pak Mahendra pebisnis di bidang properti yang istrinya itu sedang sakit parah, dan di rawat di rumah sakit Singapore. Dia dan saudaranya sengaja menjebak nona Liona, karena wanita itu merupakan saudara seayah dari istrinya.""Bagus. Aku suka kerjamu! Teruslah seperti itu dan dapatkan bonusmu. Hm, tapi mulai sekarang Kau bisa menghentikan pengawasan terhadap perempuan itu. Aku yakin seorang Mahendra tidak akan melepaskannya lagi, sehingga Dia tidak akan bisa lagi menjadi pengacau dalam keluargaku," jawab Davin puas, dan Kevin mengangguk senang.

  • BOSSKU MANTAN SUAMIKU   71. Sulit Untuk Menerima Bagi Alsen

    “Apa yang Tante katakan, bukankah Kita sudah setuju dan setuju?!” Juga terlihat prajurit berkuda dan kecewa. Sementara ibu Linda Lia justru terlihat merasa bersalah."Maafkan Tante, Nak. Semua ini murni kesalahanku. Aku terlalu terpengaruh oleh balas dendam dan juga emosi. Sampai tidak berpikir panjang. Lia masih punya suami dan sekarang Dia sudah mempunyai dua orang anak. Sangat egois jika Aku memaksamu terus bersama dengan putriku. Terlebih lagi Kamu ini lajang dan pantas mendapatkan wanita yang lebih baik dari Lia."Alsen mengusap rambut kasar.

  • BOSSKU MANTAN SUAMIKU   70. Menuruti Mama Lia

    Sejak hari di mana Amel bersujud di kaki besannya, kehidupan pernikahan anak dan menantunya mulai membaik. Hari ini tepat saat hasil tes DNA antara Davin dan Ares akan keluar, setelah dua minggu lalu mereka melakukan tes. Amel harap setelah ini semua masalah dan kesusahan anak juga menantunya akan berakhir.Hari yang sama di saat suaminya Linda keluar dari rumah sakit. Kesempatan yang tepat untuk memberitahu hasil tes dan meluruskan segalanya."Ares memang bukan anaknya Davin, syukurlah Mama senang mendengar hal ini. Setidaknya anakku tidak bersama orang yang pernah berani menghianatinya!" ujar Linda merasa senang, tapi tidak dengan suaminya yang terduduk di kursi roda. Meski tak mengatakan apapun, tapi Dia tak menunjukkan reaksi apapun.Davin merasa lega, begitu juga Lia dan Amel merasa senang karena merasa inilah akhir dari drama yang membuat anak juga menantunya terpisah. Sementara Kiandra tak ada di

  • BOSSKU MANTAN SUAMIKU   69. Mulai Luluh

    "Selama ini aku sudah tahu Ares bukan cucuku. Aku tahu Liona berbohong dan memalsukan kelahirannya. Dia mendapatkan Ares dari panti asuhan. Namun Aku diam saja, dan terus saja egois berpikir mungkin dengan itu dia akan memberiku cucu yang nyata. Anaknya Davin sendiri.Namun, kemudian Aku mulai menyadari saat aku mulai menyayangi Ares. Selama ini aku memang membutuhkan cucu, pewaris keluargaku, tapi anak asing juga tak masalah. Bukan karena Aku tak mau cucu kandung sendiri, tapi untuk apa cucu kandung jika karena itu anakku tidak pernah tidur lagi dengan nyenyak, tidak pernah menikmati hidupnya lagi dan paling buruk harus dibayangi wanita benalu yang cuma ingin uangnya saja," jelas Amel dengan sangat serius sambil kemudian mengusap air matanya yang terus turun.Dia benar-benar sangat menyesali perbuatannya. Meski selama ini, Lia tak melakukan apapun untuk membalasnya, tapi penyesalannya adalah rasa sakit yang mungkin tidak akan pe

  • BOSSKU MANTAN SUAMIKU   68. Keegoisan Linda

    Linda terlihat sangat marah, saat Lia baru saja pulang. Ibunya itu langsung menghadang dan menginterogasinya. "Dari mana saja kamu? Habis bersenang-senang dengan suamimu yang tidak punya hati itu?!""Ma, dia itu ayah dari anak-anakku. Lagipula sudah seharusnya kami bersama. Setelah papa pulang dari rumah sakit, aku juga akan kembali padanya!" jelas Lia dengan tegas."Apa kamu bilang? Jadi kamu tidak mau meninggalkan pria tak tahu diuntung itu? Dimana akal pikiran kamu Lia, mudah sekali kamu putuskan itu? Dia sudah menyakitimu!" tegas Linda tak habis pikir."Mama juga sudah menyakiti aku, Ma. Bukan hanya Mas Davin!" ujar Lia kelepasan. Dia sudah lelah meladeni ibunya, bukannya tidak hormat, tapi kehidupannya juga adalah miliknya. Dia berhak memutuskannya."Papa, Mama dan bahkan Kiandra. Kalian sama sekali tak mendengarkan aku, kalian membuangku tanpa belas kasih. Memangnya kenapa jika aku

  • BOSSKU MANTAN SUAMIKU   67. Memberi Balasan Setimpal

    "Maaf ... ak-aku tidak bermaksud menyembunyikan ini darimu. Aku tidak ingin kamu salah paham," ujar Lia sedikit trauma lima tahun lalu di mana Davin meragukannya."Jangan mengatakan hal seperti itu lagi," jawab Davin serius, sambil kemudian mengangkat dagu istrinya, sebab wajah itu sempat menunduk dan terlihat takut.Jujur saja, perasaan Davin cukup tercubit melihat Lia demikian. Penyesalan datang, dan Davin sesak mengingat bagaimana dirinya sudah tidak mempercayai perempuan yang bahkan sudah seperti budak cintanya itu. Bahkan dirinya sampai hati menyakiti dan berulang kali menyiksanya.Namun apa yang didapatkan olehnya sekarang, itu semua seakan tak adil. Lia sungguh pemaaf atau mungkin keibuan wanita itu yang lebih mementingkan kebahagiaan anak-anaknya, sehingga tetap bertahan di sisi Davin. Entahlah, apapun itu yang pasti selanjutnya Davin hanya ingin membahagiakannya."Aku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status