Share

19. Lubang Yang Sama

"Aku hanya butuh kamu, Mas. Obatku adalah kamu." Karin mencengkeram bajunya Danu.

"Aww …" Karin pura-pura mengaduh kesakitan.

"Hati-hati, jangan bergerak berlebihan. Luka di tanganmu bisa berdarah lagi." Danu meraih tangan Karin yang terluka lalu meniup dengan napasnya untuk mengurangi rasa sakit. Pandangan mereka bertemu, gejolak cinta di antara keduanya kembali muncul untuk memporak porandakan batasan yang telah Danu bangun dengan susah payah.

"Mas …." suara Karin sangat merdu menerpa indera pendengaran Danu. Mata Karin yang berkaca-kaca, serta bibir Karin yang merah menyala tergigit ke bawah membuat Jantung Danu bagai terkena sengatan aliran listrik ribuan volt.

"Rin …." suara Danu mulai serak.

Lalu … entah siapa yang memulai, kini mereka sedang berciùman dengan sangat panas. Napas mereka terengah sesaat setelah Danu tiba-tiba saja menghentikan ciùmannya.

Karin sangat kecewa karena Danu berhenti menciùmnya. Ia berharap Danu kembali hangat dan mengulang kembali rajutan kasih asmara d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status