Share

2. Curiga

Penulis: HANINA
last update Terakhir Diperbarui: 2021-02-11 03:20:13

Dua tahun kemudian.

Hari ini Risa bermaksud memberi kejutan kepada suaminya dengan mendatangi kantornya pada jam istirahat siang. Dengan dandanan yang sederhana tapi kelihatan manis, Risa dengan riang menenteng lunch box yang berisikan makanan kesukaan Danu yang dimasaknya tadi pagi.

Sampai di ruangan kerjanya Danu, Risa celingukan karena tidak menemukan keberadaan suaminya.

"Maaf, Mas, lihat Mas Danu nggak?" Risa bertanya kepada salah satu rekan sejawatnya Danu.

"Mbak nyari pak Danuarta ya?" Jawab laki-laki yang ber name tag Rudi.

"Iya, saya istrinya." Yang di tanya kaget dan matanya melotot.

"Kenapa, Mas? Ada apa, apa terjadi sesuatu dengan suami saya?" Wajah Risa penuh tanda tanya.

"Eng … tidak, tunggu aja di sini, mbak. Paling pak Danu keluar sebentar." Rudi kelihatan gugup.

Namun hingga jam istirahat siang hampir habis, Danu belum juga kelihatan batang hidungnya. Merasa tidak enak karena ruangan kerjanya Danu mulai ramai dengan karyawan yang mulai sibuk membuka kembali komputer masing-masing untuk memulai kembali pekerjaan mereka, Risa berniat pulang ke rumah. Sebelum pulang, Risa menyempatkan diri untuk pergi membuang hajat di toilet kantor. Tapi belum sempat Risa masuk ke toilet, lamat-lamat Risa mendengar dua orang teman Danu sedang menggunjing suaminya.

"Hebat si Danu, udah punya bini cantik gitu, masih main gila di luar." Kata orang yang ditanyai Risa tadi.

"Sebenernya si Danu itu punya bini berapa sih?" Teman yang satunya menimpali.

"Tahu ah, tadi yang di gandeng mesra itu bilang istrinya. Eh ini datang satu lagi bilang juga istrinya."

Risa yang mendengar percakapan tersebut mendadak lemas, pikirannya sangat was-was. Di perusahaan ini ada berapa banyak karyawan yang bernama Danu. Mungkinkah Danu yang lain? Risa akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah dan memendam kecurigaanya.

Danu yang dalam keadaan bahagia berjalan sambil bersiul-siul riang hingga tidak menyadari bahwa ada sepasang mata sedang memperhatikanya di balik pepohonan imitasi yang berada di sebelah lift.

"Hai, Dan bro, hepi amat." Celetuk Rudi teman kerjanya Danu.

"Memang kelihatan banget, ya?" Danu mengusap-usap wajahnya.

"Makan siang apa minta jatah siang?" Teman Danu yang terkenal paling rese itu terlihat kepo. "Makan sianglah masa jatah siang, ngaco lo."

"Masak makan siang sampai terlambat gini. Lagian tuh rambut acak-acakkan plus kancing kemeja kamu ngacinginnya asal, berantakan banget. Ngaku aja bro, berapa ronde?" Si biang rese masih usil memancing keributan.

"Bininya bohay gitu, pasti beronde-ronde sampai klimaks." Kelakar teman yang satunya yang berniat untuk tidak memberitahu Danu tentang kedatangan Risa.

"Kalian ini kek emak-emak komplek biang gosip, kurang kerjaan."Danu mendengus kesal.

"Bagi resep bro, udah lama nikah masih hot aja. Sampai disusulin minta jatah."

"Pasti elo kerajinan goyang jadi kualitas sperma elo buruk, sampai sekarang masih belum punya bocil." Cibir Andi si biang rese.

"Ehhhhh kalian berdua jangan ngadi-adi, ya. Kami belum punya momongan karena bini gue kb, lagian kami memang sepakat nunda dulu biar puas- puasin masa romantisnya. Bini bohay gue selalu bikin nagih apalagi musim hujan kek gini nggak lagi terasa dingin yang ada anget terus ha ha ha ha."

"Dasar piktor. "Kedua teman Danu menjawab bersamaan.

"Udah ah, ayo kerja lagi. Mumpung otak gue udah fresh kembali."

Risa membekap mulutnya menahan tangis yang keluar dari mulutnya. Air matanya luruh dengan deras. Ia terduduk di lantai yang dingin dengan hati yang sangat hancur. Suami yang sangat dicintainya telah menghianati pernikahan suci mereka. 'Sejak kapan, suaminya selingkuh?' Cuma itu pertanyaan yang muncul di otaknya.

Jelas sudah kecurigaanya dari tadi ditambah dengan fakta yang selama ini suaminya seperti kelihatan capek saat memberikan nafkah bathin.

'Sayang, mama harus bagaimana, nak? Bisakah mama egois dengan tidak memikirkan perasaan kamu.' Risa terisak, mengelus perutnya yang masih rata. Memikirkan nasib anaknya kelak. Maksud hati ingin memberikan kejutan untuk suaminya, nyatanya ia yang mendapat kejutan balik.

Bersambung

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • BROKEN (INDONESIA)    99. Selamanya Bahagia

    Delapan belas tahun telah berlalu, tapi pernikahan kedua Danu dan Risa semakin romantis. Walaupun umur keduanya tidak lagi muda. Seperti saat ini, di taman belakang saat sore hari, Danu dan Risa menghabiskan waktu bersama pada hari sabtu, minggu atau hari libur lainnya. Mereka akan duduk berdua sambil berpelukan dan bercerita keseharian mereka ketika tidak bersama. Danu akan bercerita keadaan kantor beserta permasalahannya dan Risa bercerita tentang keadaan rumah dan Satria. Bocah bule yang ditemukan di depan pintu yayasan sosial milik Risa itu kini tumbuh sebagai remaja tampan dan sangat aktif. Dingin di luar tapi sangat cerewet di saat-saat tertentu. Seperti saat ini, remaja tampan itu sudah menggoda kedua orang tua angkatnya dengan bercie-cie ria. "Astaga, kalian, mataku ternodai." goda Satria yang tiba-tiba muncul lalu mengolok kemesraan Danu dan Risa. "Kamu juga gitu, nanti, kalau udah ketemu cewek yang kamu suka." jawab Danu yang belum mau melepaskan pinggang istrinya. "Ish …

  • BROKEN (INDONESIA)    98. Akhir Bahagia

    Hati Danu seakan ingin melompat dari dalam dadanya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, takut jika yang dilihatnya adalah halusinasi. Dengan mencubit kulit di lengannya, laki-lski itu memastikan jika yang dilihatnya adalah kenyataan. "Mas Danu," panggil Risa lirih. "Mas." "Eh iya," Danu terlonjak dengan panggilan Risa. Ia bangun dari ranjang lalu mendekati Risa. "Sayang," Danu menangkup wajah Risa yang malam ini terlihat sangat cantik dengan sentuhan make-up minimalis. "Malam ini …?" Risa menganggukkan kepalanya yang disambut senyum lebar dari bibir tipisnya Danu. "Maaf, telah membuat Mas, menunggu lama." "Tidak apa, Mas rela menunggumu." Danu langsung memèluk tubuhnya Risa dengan erat sambil mengècupi puncak kepalanya. Ia menarik kedua tongkat yang menyangga tubuhnya Risa lalu mengangkat tubuh mungil itu ke atas rànjang. Dengan pelan-pelan, Danu membaringkan tubuh istrinya. Pandangan mereka bertemu, Risa tersipu malu ketika suaminya menatapnya dengan lekat. Tatapan mata itu

  • BROKEN (INDONESIA)    97. Mas Danu

    Risa kaget, ia tentu merasakan tonjolan itu. Ia juga paham jika Danu sedang terangsang. Salahnya, ia tergesa-gesa sehingga tidak sengaja terpeleset lalu mengakibatkan insiden yang tidak diinginkannya. "M-maaf," ucap Risa dengan malu-malu. Sebenarnya sudah satu bulan yang lalu ia sudah membuka hatinya untuk menerima kehadiran Danu seutuhnya sebagai seorang suami. Dirinya pun sudah siap jika suatu saat, Danu meminta haknya. Namun ia malu untuk mengatakannya, ketulusan Danu dan perhatiannya selama ini. Dapat Risa rasakan jika tidak pura-pura atau dibuat-buat. Ia juga bisa melihat, tatapan penuh cinta dari Danu selaku ditujukan padanya ketika mereka berhadapan. Jujur, ia sedikit minder dengan keadaan fisiknya yang cacat, yang hanya mempunyai satu kaki. "Oh, tidak apa, kamu baik-baik saja, sayang. Eh … R-ris," mulut Danu selaku gatal untuk memanggil istri tercintanya itu dengan sebutan sayang. "A-aku baik-baik saja, Dan." Risa tak kalah canggung. Posisi mereka dan keadaan dirinya yang ha

  • BROKEN (INDONESIA)    96. Insiden Manis

    "Dan," panggil Risa setelah mendengar nama Karin. Saat ini mereka sedang berada di ruang makan untuk sarapan. "Ris, Karin, meninggal tadi malam di rumah sakit pusat rehabilitasi penyakit AIDS." jelas Danu, yang tahu jika Risa penasaran dengan panggilan telepon yang baru dijawabnya dan menyebutkan nama Karin. "Sebaiknya kamu cuti untuk menghadiri proses pemakamannya Karin. Bagaimanapun, dia pernah menjadi bagian penting dalam hidupmu." ucap Risa tulus. "Ris, kamu …?" "Aku sudah memaafkannya, aku pikir, semua sudah takdir dari Tuhan." "Terima kasih, Ris." Danu tidak menyangka, Risa akan begitu mudah memaafkan kesalahan Karin yang begitu besar padanya di masa lampau. Hati wanita itu sangat baik."Aku tidak bisa ikut, kondisiku yang begini, tidak memungkinkan dan tidak ada yang mengurus Satria.""Benar, sebaiknya, kamu di rumah, jagain Satria." Danu pikir, keputusan itu sudah tepat demi kebaikan semua. "Sudah, sana cepat berangkat sebelum jalanan ramai, daripada terjebak macet nanti.

  • BROKEN (INDONESIA)    95. Berita Duka

    "Bagaimana bisa?" Risa terperangah mendengar pengakuan dosa dari Karin. Seketika dadanya terasa sesak, Papa yang sangat dicintainya meninggal gara-gara mantan madunya."Maafkan aku, Ris, aku ….""Katakan padaku, bagaimana, Papa, bisa meninggal?" titah Risa."Setelah kelahiran Satria, Mas Danu, mulai menjauhiku. Dia memutuskan untuk meninggalkanku demi Satria. Ia merasa bersalah dengan keadaan Satria yang mengidap penyakit gagal jantung. Mas Danu merasa, semua karena kesalahannya. Sewaktu, kamu, mengandung, Mas Danu tidak memperhatikanmu karena sibuk mengurusku. Ia ingin menebus kesalahannya dengan merawat Satria dan meninggalkanku.""Aku yang sudah terbiasa mendapatkan perhatian dan uang jajan darinya. Merasa

  • BROKEN (INDONESIA)    94. Memohon Pengampunan

    Mereka saling berpandangan.Danu mengerjap beberapa kali karena tidak percaya melihat kehadiran Karin di depan matanya. Mantan istri sirinya yang dulu terlihat sangat cantik dan sèksi itu sekarang terlihat layu. Karin memakai kaos dan celana training panjang yang menutupi seluruh lekuk tubuhnya. Pakaian ketat yang sudah menjadi ciri khasnya tak terlihat hari ini. Mukanya kusam tanpa make up, kulitnya tampak kering tidak seperti dulu yang terlihat glowing dan terawat."Mas Danu ….""K-karin."Karin langsung bersimpuh dihadapan Danu."Ada apa? Jangan begini, malu dilihat orang." Danu beringsut mundur ke belakang."Mas, Mas Danu, tolong aku." tangis Karin mulai pecah.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status