Siang itu mereka makan bersama. Dengan menu yang di minta oleh Rey. Dan sore nya mereka berdua jalan-jalan ke taman dekat jalan raya.
Di sana banyak para pedagang kaki lima. Banyak orang yang menikmati jajanan pinggir jalan itu. Begitu juga Rey dan Putri. Mereka jalan sambil bergandengan tangan. Entah sejak kapan?. Yang jelas. Tangan Rey menggenggam erat tangan Putri. Seakan-akan tak mau melepas nya. Putri merasa senang di ajak jalan-jalan ke luar rumah. Meskipun hanya dengan berjalan kaki. Dia merasa nyaman di perlakukan oleh Rey. Layak nya seorang kekasih. Mereka behenti di depan penjual bakso. Mereka menikmati bakso panas itu sambil mengobrol. "Mas Rey,Mbak Putri.Di sini juga?" sapa Bu Zaenab.Yang ternyata ada di samping Rey. Sedang memesan bakso juga. Bu Zaenab tak sendiri. Dia bersama dengan anak nya. Yang se umuran dengan Rey. Dia lumayan tampan. Tapi sedikit pendek dan berkulit hitam. Serta berambut ikal. Pria itu memandang Putri tak berkedip. Sedangkan Putri sendiri tak menyadari nya. Malah asik menikmati makan bakso nya. Rey merasa tak suka. Ada pria lain menatap Putri dengan tatapan seperti itu. 'Dia istri ku." Rey berkata seperti itu. Agar tak lagi menatap Putri. Pria itu sadar akan diri nya. Putri pun kaget mendengar ucapan Rey. Kemudian menengok memandangi diri Rey. Sambil tersenyum manis. "Ini anak saya. Nama nya Fardan." Bu Zaenab memperkenal kan anak nya kepada Rey dan Putri. Fardan mengulur kan tangan nya untuk salaman. Dan mereka saling berkenalan. Setelah hari mulai petang. Barulah mereka pulang. Dan merasa puas dengan jalan-jalan nya. Di rumah. Mereka mengobrol dan ber canda. Mereka tak saling canggung lagi. "Apa loe suka?" tanya Rey. "Iya,aku suka." jawab Putri. "Suka yang mana?" Rey bertanya lagi. "Semua.". Jawaban Putri membuat Rey merasa kesal. Entah kenapa?. Padahal jawaban itu tidak lah salah. Tapi perasaan dalam diri nya itu. Entah lah. Rey sendiri tidak mengerti. "Loe juga suka sama pria tadi?" Pertanyaan Rey menghenti kan senyum di wajah Putri. "Siapa yang kamu maksud?" Putri balik bertanya. Dia merasa kesal sekali. Perasaan nya seperti sakit. Seakan-akan diri nya di tuduh selingkuh. Selingkuh?. Siapa juga yang selingkuh. Selingkuh dari siapa?. Putri berfikir sendiri. "Fardan." jawab Rey. "Aku tidak ada perasaan apapun. Kita berdua cuma kenalan saja kan tadi?. Wajar kan?" jawab Putri dengan emosi. Pertanyaan Rey tadi membuat Putri sedih dan marah. Padahal baru saja dia merasa bahagia. Sikap dan perhatian Rey tadi. Yang seperti seorang kekasih. Semua hilang hanya karena peetanyaan sepele. Rey merasa bersalah karena sudah membuat Putri sedih dan marah. Tapi tak mau minta maaf. Karena menurut nya dia tidak salah. Rey kesal dan masuk ke kamar nya. Putri juga sama. Dia masuk ke kamar nya. Mereka tak mau mempermasalah kan hal sepele. Di kamar nya. Putri memikirkan perasaan nya sendiri. Kenapa diri nya harus marah. Kenapa juga harus sedih. Pertanyaan Rey tadi itu hal yang wajar. Toh Rey bukan siapa-siapa nya. Rey juga demikian. Dia bingung pada diri nya sendiri. Ada apa dengan nya?. Dia tak suka ada pria lain yang menatap aneh pada Putri. Dia juga tak suka saat Putri menjawab suka semua nya. Pagi nya Putri bangun seperti biasa. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Memasak untuk sarapan bersama dengan Rey nanti. Tapi kali ini. Putri hanya masak nasi goreng dan telur mata sapi. Karena semalam Rey tidak pesan minta di buat kan masakan apa untuk hari ini. Putri juga tak lupa membuat kan kopi untuk Rey. Menaruh nya di meja ruang tamu. Saat bangun. Rey mencium wangi aroma kopi hangat. Juga nasi goreng yang menggugah selera. Dan Dia buru-buru untuk mandi. Setelah mandi dan berganti baju. Rey menikmati kopi hangat yang di buat oleh Putri. Nikmat sekali. Takaran nya pas. Sesuai selera nya. Mereka berdua kembali bersikap canggung. Obrolan semalam saling menyinggung perasaan mereka. Entah itu apa yang membuat nya seperti itu. Yang jelas karena itu mereka kembali saling bersikap canggung. Selesai masak nasi goreng. Putri tak langsung menawarkan pada Rey. Dia mandi terlebih dulu. Kemudian mengumpul kan pakaian kotor untuk di cuci nya. "Aku masak nasi goreng. Aku gak tau. Kamu mau makan apa hari ini." kata Putri. Dia bermaksud agar Rey lekas untuk sarapan. "Tak apa.Gue suka." Jawab Rey tanpa menoleh ke arah Putri. Putri mengira Rey tidak suka dengan nasi goreng. Dan berniat akan masak lagi untuk nya. Sesuai dengan apa yang di ingin kan nya nanti. Tapi sebelum itu. Mengumpulkan pakaian kotor lebih dulu untuk di cuci. "Aku mau nyuci. Baju kotor kamu di mana?". "Di kamar. Ambil saja sendiri!" Rey menyuruh Putri ke kamar nya. Untuk mengambil baju kotor milik nya. Putri pun masuk kamar Rey dan mengambil nya. Kemudian di cuci menggunakan mesin cuci. Dan tinggal menunggu cucian itu selesai sendiri. Putri bermaksud akan membuat masakan lagi untuk Rey. Dan akan bertanya lebih dulu. "Kamu mau aku masakin apa?" tanya Putri dengan ragu. Rey menoleh ke arah Putri dan memandang wajah nya cukup lama. "Mau makan apa?" tanya Putri lagi. Rey pun tersadar. "Kan loe udah masak nasi goreng.jadi kita sarapan nasi goreng aja." jawab nya. "Kalau tak suka. Aku bisa masak lagi." tawar Putri. "Gue kan belum makan. Mana tau,suka apa enggak.". Mereka sarapan berdua. Dan seperti biasa. Rey memuji masakan yang di buat oleh Putri. Masakan Putri memang enak. Karena dia memang ahli dalam memasak. Bahkan dia juga ahli membuat kue.Setelah cukup lama menunggu. Yang di nantikan dari tadi pun tiba. Keluarga Wijaya datang dengan menggunakan dua mobil. Mobil yang satu di Kendari oleh sopir pribadinya yaitu Suryadi. Adik Suryanto yang masih tetap bekerja sebagai sopir di keluarga Wijaya. Didalam mobil itu ada Tuan Wijaya dan istrinya. sedangkan mobil yang satunya ada Noval dan Rey. Saat turun dari mobil. Rey terlihat bingung. pria itu merasa seperti sudah pernah datang ke rumah ini. Dia merasa tidak asing. Keluarga Wijaya pun masuk ke dalam rumah. Di sambut oleh kedua orang tua Putri dan Fitri. Juga ada Imran yang turut serta menyambut kedatangannya. Rey benar-benar merasa bingung. Ini seperti rumah orang tua Putri. Dan kedua orang tua ini adalah mertuanya. Apa jangan-jangan?. Rey merasa sangat bingung. Bukankah Imron adalah orang yang bekerja di catering miliknya. Tapi kenapa dia ada di sini? Rey hendak bertanya pada Imran. Kenapa dirinya ada di sini. Tapi orang yang di panggilnya itu sudah masuk ke
Setelah kepergian Imran. Putri tidak jadi mengatakan pada Rey tentang kenyataan hubungan mereka. Karena si kecil sudah bangun dan menangis. Setelah baju yang di minta oleh Putri di dapatkan. Wanita itu segera memberikan pada Rey dan menyuruhnya untuk mandi. Setelah selesai mandi. Rey tidak mau sarapan. Tapi dia membawa bekal untuknya makan di kantor. Setelah itu pria itu pamit pergi. Siang ini Putri menelfon orang tuanya dan membiarkan tentang maksud lamaran untuk Fitri. Putri juga menceritakan kalau dirinya dan Rey sudah kembali lagi bersama. Jadi sebagai orang tua. Tidak ada alasan untuk mengulur lagi. Orang tua Putri pun setuju dan memasrahkan semua pada Putri dan Fitri. Kedua anak perempuan itulah yang akan mengurus semuanya. Sebagai seorang ayah. Suryanto juga tidak mau kalau anak perempuannya berlama-lama pacaran. Takutnya terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Rey dan Noval juga melakukan hal yang sama. Sepulang dari kantornya. Mereka mengatakan maksudnya melamar
Malam ini Rey tidur di rumah Putri. Pria itu tidur bersama dengan istri dan anaknya. Meskipun sudah bersama lagi dan tidur pun juga bersama. Tapi Rey belum mau untuk berhubungan badan dengan Putri. Karena dia belum tahu bahwa dirinya memang suami sah nya Putri. Setelah pagi saat masuk ke kamar Putri. Fitri terkejut melihat Rey sedang tidur di kasur sambil memeluk anaknya. Fitri pun langsung memanggil kakaknya dan menanyakan. Sejak kapan ada kakak iparnya itu di dalam kamar. Putri menjawab santai. Wanita itu nampak lebih ceria di banding biasanya. Niatnya ingin marah pada sang kakak. Tapi tidak jadi. Karena sepertinya kakak tercintanya itu sudah kembali ceria seperti dulu. Bagaimana pun. Kebahagiaan itu lebih utama di banding harus marah dan dendam. Fitri menuju ke ruang makan dan bertanya pada Putri. Dia pura-pura tidak tahu. Kalau orang yang ada di kamar itu adalah Rey. Kakak ipar nya. Putri pun menjawab jujur kalau pria itu suaminya. Fitri hendak marah pada sang ka
Sebulan berlalu. Rey masih tetap mengirim hadiah dan pesan permintaan maaf pada Putri. Pria itu tidak menyerah. Dia tidak pernah putus asa untuk mendapatkan cinta Putri kembali. Tapi hari ini. Rey ingin memberi kejutan untuk Putri. Dia tidak mengirim hadiah dari pagi sampai sore. Ternyata di rumahnya. Putri menunggu seorang yang datang untuk mengantar bunga dan boneka untuk diri dan anaknya. Rey juga sengaja tidak menggunakan ponselnya selama seharian itu. Sekalipun ada yang menelfonnya. Pria itu tidak mengangkatnya. Kecuali nama Putri yang memanggil. Barulah dia akan menerimanya. Rey juga mengabaikan panggilan dari Noval dan menyuruh sekretarisnya untuk berbohong. Jika Noval mencari dirinya. Maka harus mengatakan kalau Rey tidak masuk kerja. Rey juga tidak pulang ke rumah. Hingga jam sepuluh malam. Noval kembali menelfon kakaknya itu. Dia merasa khawatir jika terjadi sesuatu padanya. Rey masih tetap sama. Dia masih mengabaikan panggilan itu. Ternyata di rumah. Putri juga mera
Esok nya. Rey kembali bekerja di kantornya. Dia sudah merasa siap setelah menceritakan masalahnya pada Noval. dan sorenya sepulang dari kantor. Rey dan Noval janji bertemu di sebuah kafe dekat tempat tinggal Putri. Mereka berdua membahas masalah Rey dengan Putri. Noval menelfon Putri di hadapan Rey. ponselnya sengaja di load speaker agar Rey mendengar percakapan mereka. Noval menceritakan semua penyesalan kakaknya atas semua yang sudah di perlakuannya terhadap Putri. Rey ingin kembali lagi pada Putri. Tapi dia takut jika Putri malah menolaknya. Putri meminta pada Novel. Untuk mengatakan pada kakaknya itu. Jika dirinya ingin kembali. Dia harus bisa membuktikan lebih dulu. Baru Putri bisa menerimanya. Rey sangat senang mendengarnya. Dia akan membuktikan Pada Putri. Kalau dirinya sungguh menyesal dan ingin kembali lagi. Pria itu berjanji pada dirinya sendiri. Akan berusaha untuk mendapatkan kembali cinta dari wanitanya. Dia juga akan bertanggung jawab pada anaknya. Setelah
Cukup lama Rey mengobrol dengan pak satpam. Sampai waktu maghrib pun tiba. Tapi Noval dan kedua orang tua Rey belum ada yang pulang juga.Rey kembali masuk ke dalam rumah. Di kamar nya dia menunaikan sholat. Yang sudah lama di tinggalkan nya.Pria itu menangis mohon ampun pada Tuhan nya. Selama ini sudah melupakan Tuhan yang sudah menciptakan nya. Sudah memberi nya kehidupan. Kenikmatan dunia yang membuat nya menjadi lupa diri.Rey merasa sudah sangat jauh dengan Tuhan nya. Hingga hidup nya selalu sesat. Selalu salah langkah.Dia juga mohon petunjuk untuk jalan yang lebih baik. Meminta agar diri nya di persatukan kembali pada Putri dan anak dari mereka. Dia ingin bertanggung jawab atas semua perbuatan nya.Rey akan segera menikahi Putri. Untuk menghalalkan hubungan mereka.Selesai sholat. Rey hendak tiduran saja. kembali membuka poncel nya. Tapi dia mendengar suara mobil milik papa nya.Rey keluar dari kamar. Dan ternyata benar mama dan papa nya sudah pulang."Dari mana ma, pa?"."Hab