Rachel menatap rumah yang dibelinya melalui seorang marketing perumahan. Dia sangat puas dengan rumah bergaya minimalis yang sangat indah itu. Rumah bergaya eropa yang minimalis. Dari depan rumah itu terlihat biasa saja tetapi ketika masuk ke dalamnya desain interiornya sangat mewah ada kolam renang di halaman samping.
Bahkan, rumah itu sudah terisi dengan perabotan yang baru. Dan tentu saja semua itu Elang yang menyiapkan.Setelah bertemu dengan Alex tadi, Rachel memang cepat-cepat menghubungi Elang. Dia tidak mau Alex menemukannya. Wanita itu yakin jika Alex pasti akan menyuruh orang kepercayaannya untuk mencari tahu di mana Rachel menginap. Bahkan bisa jadi dia menghubungi resepsionis hotel dan menanyakan tentang dirinya.Alex memiliki uang dan kekuasaan. Jadi, tentu tidak akan sulit untuknya mendapatkan informasi mengenai dirinya. Dan Rachel tidak mau hal itu terjadi. Dia belum siap jika harus bertemu dengan Alex.Untunglah, Elang memang s"Jadi, dia sudah meninggalkan hotel itu?" Tanya Alex. Rafly menganggukkan kepalanya takut-takut.Alex menghembuskan napasnya dengan kasar. Merasa sangat kesal sekali karena selama ini dia sudah menunggu untuk bisa menemukan Rachel. Tapi tiba-tiba saja wanita itu kembali menghilang."Aku sangat yakin dia ada di sini, di kota ini. Kamu perintahkan semua orang untuk mencarinya di kota ini. Aku yakin jika dia pasti akan menyekolahkan anaknya. Cari dia sampai dapat!" "Siapa yang kamu cari?"Atensi Alex dan Rafli pun beralih ke asal suara yang baru saja datang. Ternyata tuan Mahendra sedang berdiri di pintu ruangan Alex. Lelaki yang masih tanpa gagah di usia lanjut itu berjalan menghampiri Alex kemudian duduk di kursi. "Siapa yang kamu sedang cari?" Tanya Mahendra mengulangi pertanyaannya."Aku baru saja bertemu dengan Rachel. Aku yakin anak perempuan yang bersamanya tadi adalah anakku," jawab Alex."Buat apa kamu mencari dia kalau memang kamu sudah tidak mencintainya lagi. Kamu hanya a
"Janji itu utang, Mama,"Alexa mengulangi perkataan Diana sambil menatap sang ibu. sementara Rachel hanya bisa diam. Dia benar-benar tidak berdaya diserang dari kanan dan kiri."Jadi bagaimana, kamu mau anak yang mana untuk jadi temanmu?" Tanya Rachel mengalihkan pembicaraan. Alexa menggandeng seorang gadis kecil seusianya. Gadis Itu tampak sangat malu-malu, tubuhnya kurus tapi wajahnya sangat cantik. Dan Rachel merasa jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap gadis itu."Aku mau dia yang menjadi temanku di rumah selain juga Leo. Aku mau punya teman yang banyak supaya ketika aku di rumah aku tidak sendirian.""Siapa yang bilang kalau kamu sendirian di rumah? Bukankah ada Bella?""Bella itu bukan temanku, dia pengasuh yang selalu cerewet mengingatkan aku ini dan itu. Teman dengan pengasuh itu beda, Mama. Sama seperti kamu dan Bella. Mama adalah ibuku tentu saja berbeda dengan Bella," jawab Alexa lagi. Melihat hal itu Diana hanya bisa menggelengkan kepalanya. Diana sudah tahu jika Al
"Setidaknya jika Alex hadir pada saat grand opening butik dan salon kecantikan milikku aku akan lebih siap menghadapi dia," kata Rachel.Diana menepuk bahunya perlahan, bagi Diana Rachel itu sudah seperti saudara kandungnya sendiri. Dan dia tentu saja menginginkan yang terbaik untuk Rachel."Apakah kalian sudah selesai? Aku harus menghadiri meeting 2 jam lagi. Jadi jika kalian sudah selesai mari kita pulang sekarang."Tiba-tiba saja Elang berseru sambil melangkah masuk menghampiri Diana dan Rachel."Aku sudah selesai. Tapi aku harus menunggu Leo dan juga Celine berpamitan kepada teman-teman mereka," jawab Rachel."Baiklah kalau begitu mari kita berpamitan," jawab Elang.Tidak banyak barang yang dibawa oleh Leo dan Celine dari panti asuhan itu. Tentu saja karena Rachel sudah mempersiapkan semuanya untuk kedua anak itu di rumah besar miliknya."Celine, kamu harus panggil aku dengan sebutan. Kalian adalah saudara mulai hari
Betapa terkejutnya Alex saat melihat seorang wanita berjalan dengan 3 orang anak dan seorang lelaki yang sangat dia kenal. Tanpa basa-basi lagi Alex pun langsung menghampiri wanita itu."Kamu mau menghindar ke mana lagi? Selama ini kamu di mana? Mana anak kita? Anak yang waktu itu aku temui di hotel itu anakku kan?" Alex bertanya dengan lantang tanpa basa-basi membuat Alexa juga menatap ke arah lelaki itu."Paman yang waktu itu bertemu denganku di hotel bukan? Mama bilang Paman adalah kenalan lama mama. Bagaimana kalau kita duduk bersama dan makan? Malam ini kami mau makan malam bersama, ja-""Paman Alex sedang bersama kliennya sayang, kita makan di tempat lain saja."Tanpa basa-basi Rachel langsung menggandeng tangan Alexa dan berbalik meninggalkan restoran itu. Alex yang hendak menyusul Rachel tertahan oleh Elang yang menghadangnya."Rachel masih belum bisa menerimamu kembali. Jadi lebih baik kamu menjauh.""Dia masih sah menjadi istriku. Jadi kamu tidak bisa memisahkan suami dan i
"Papi ...!"Rachel terkejut saat dia membuka pintu dan melihat berdiri di hadapannya. Sebenarnya dia tahu cepat atau lambat keluarga Alex pasti akan menemukannya.Tetapi Rachel tidak menyangka jika secepat ini dia akan bertemu dengan Mahendra."Kamu apa kabar, Nak? Mana cucu papi?"Rachel hanya membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan Mahendra untuk masuk. Mahendra pun mengikuti langkah Rachel untuk masuk ke dalam rumah besar itu."Alexa, ada yang mau bertemu dengan kamu," kata Rachel.Alexa yang sedang bermain bersama Celine dan Leo langsung menoleh. Gadis itu bangkit berdiri dan menghampiri Rachel.Melihat Alexa di hadapannya Mahendra pun langsung berlutut untuk menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu. Hati laki-laki tua itu begitu tenyum saat melihat wajah Alexa yang sangat mirip dengan Alex."Dia mirip sekali dengan Alex waktu kecil, hanya saja versi seorang wanita," gumam Mahendra."Halo sayang. Perkenalkan, nama opa adalah Mahendra. Dan opa adalah kakekmu," kata Mahendr
"Natalia ibumu adalah gadis yang sangat cantik. Tapi aku terlalu bodoh untuk menyatakan perasaanku kepadanya. Hingga pada akhirnya dia menerima lamaran dari orang lain. Dan untuk melampiaskan rasa sakit hati aku pun menikah dengan perempuan lain. Tetapi hal itu tidak membuat aku melepaskan diri dari Natalia. Aku selalu memantau gerak-gerik dan juga kondisinya. Aku tahu, jika dia belum memiliki anak setelah lama menikah. Sementara aku langsung memiliki Alex. Hanya saja sayang, istriku meninggal karena sakit. Yang aku sesali adalah sampai di hari kematiannya aku masih tetap mencintai Natalia. Dan aku tahu beberapa tahun setelah Alex lahir Natalia melahirkan dirimu."Seorang putri kecil yang sangat cantik bernama Rachel. Seiring berjalannya waktu usahaku semakin maju dan aku berhasil mengumpulkan pundi-pundi. Meskipun pada dasarnya aku memang memiliki warisan yang cukup banyak dari kedua orang tuaku dulu. Tetapi ternyata uang itu tidak bisa menyembuhkan istriku dari penyakitny
"Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa memaafkan Alex. Hanya satu yang pasti, mungkin dalam waktu dekat aku akan menggugat cerai. Aku tidak akan mungkin menggantungkan hubungan ini terus-menerus. Sementara di luar sana mungkin ada lelaki lain yang mencintai aku dengan tulus." Mahendra tersenyum kemudian menepuk bahu Rachel, "apapun yang menjadi keputusanmu, Papi akan mendukungnya. Tapi izinkan Papi untuk bisa menemui Alexa. tapi berjanji tidak akan mengatakan apapun kepada Alex.""Terima kasih atas pengertiannya, Papi," ujar Rachel.Setelah itu, Rachel pun kembali memanggil Alexa dan membiarkan gadis kecil itu bermain dengan opanya. Alexa banyak bercerita kepada Mahendra. Gadis kecil itu menceritakan bagaimana kehidupan mereka di Paris dengan penuh semangat.Ah, seandainya saja Mahendra tau bagaimana beratnya kehidupan yang dijalani oleh Rachel ketika dia meninggalkan Alex. Bahkan Rachel sempat mengalami baby blues. Elang bahkan harus membawa seorang psikiater untuk mengobati Rache
Alex yang merasa penasaran akhirnya memutuskan untuk hadir di grand opening butik yang bernama Beauty and You itu. Dan ia sangat terkesan dengan interior butik itu. Dengan gedung yang cukup besar dan interior yang sangat mewah.Dan betapa terkejutnya Alex saat nama Rachela Gaulle disebutkan. Rachel, sang istri yang sudah lama ia cari muncul sebagai Rachela.Dan saat pandangan mata mereka bertemu, Rachel hanya menatap tanpa eksperi kepada Alex.“Terima kasih untuk semua undangan yang sudah datang ke acara grand opening butik saya ini. Dan untuk pertama kalinya saya mengizinkan media untuk memotret saya,” kata Rachel.Siapa yang tidak kenal dengan Rachela Gaulle ?Di Paris, semua design pakaian yang dibuat oleh Rachela selalu laris manis dan juga disukai oleh banyak orang.“Wah, ternyata Rachela Gaulle itu orang Indonesia asli,” ujar seorang wanita yang berdiri di dekat Alex. Pembukaan butik itu dihadiri oleh banyak sel