Share

Bab 6B

Aku melirik Liana dengan amarah yang begitu besar. Tatapanku setajam pisau yang baru saja diasah. Liana menelan ludah melihat wajahku dan dia terus saja menarik tangannya agar aku melepaskan. Begitu pula dengan mas Emran yang tidak menyangka kalau aku bisa berbuat seperti ini. Dia tahu bagaimana karakterku yang nekat. Dulu pun aku ke luar negeri karena benar-benar nekat sekaligus ada dorongan dari dia yang terus-menerus untuk mengangkat derajat keluarga kami menjadi lebih baik.

"Baik, kita bicarakan saja semuanya baik-baik," kata Mas Emran akhirnya.

Aku pun kemudian memberikan pengertian ke Reyhan kalau Lastri itu wa-ni-ta baik dan dia temanku. Lastri tidak mencelakakan Reyhan. Aku tahu betul siapa Lastri, keluarganya, tempat tinggalnya, anaknya. Lastri juga membantu ku sejauh ini. Begitupun saat ini Lastri memberikan pengertian ke Reyhan kalau aku harus menyelesaikan masalahku dengan ayah dan juga gundik ayahnya.

"Sayang, kamu percaya sama Bunda kalau Bunda akan terus di sisi kamu dan nggak akan ninggalin kamu. Sekarang kamu jalan-jalan aja dengan Tante Lastri. Beli pakaian yang bagus, makanan yang enak dan senangkan hati Rayhan."

Anakku akhirnya mempercayai diriku. Sebelum aku mengikuti apa yang diinginkan Mas Emran. Reyhan memelukku dengan erat seakan-akan tidak menginginkan ku pergi. Aku juga meminta nomor telepon petugas UGD apabila terjadi apa-apa dengan Rindu mereka harus segera menghubungiku.

Hingga tibalah kami di Rumah Pak RT. Pak RT begitu terkejut melihat kedatanganku. Dia tidak menyangka aku benar-benar pulang, Pak RT juga tak sangka melihat Mas Emran bersama Liana hadir di rumahnya untuk menyelesaikan masalah.

Tak berselang lama keluarga Mas Emran juga datang. Ada ibunya, adik iparku. Hanya mereka yang hadir sedangkan suami adik iparku beserta adik lelaki Mas Emran yang bungsu tidak datang.

Ibu mertua terkejut melihat kepulanganku. Dia tidak menyangka kalau aku pulang dan kami sekarang sudah berkumpul di Rumah Pak RT sebagai tokoh masyarakat. Lelaki paruh baya itu menengahi pembicaraan kami.

"Maaf sebelumnya, Pak. Kami mengganggu Bapak. Saya di sini sendiri. Saya tidak punya keluarga dan saya butuh perlindungan. Saya merasa ada yang janggal karena tiba-tiba Liana datang ke Rumah Sakit di mana anak saya dirawat. Dia bukan siapa-siapa tapi dia berani datang ke sana. Yang ingin saya tanyakan di sini. Apa hubungan Liana dengan Mas Emran karena kalau berbicara di rumah mereka tidak akan jujur!"

Aku menatap Liana sengit. Wanita itu menunduk dan sesekali melihatku. Aku tahu dia tidak suka kepadaku dan tidak menyangka kalau kami bisa berkumpul di sini. Dulu dia bisa merebut segalanya dariku. Apapun yang aku suka dia pasti mendapatkannya. Sekarang bahkan Mas Emran juga diambilnya. Dia bersenang-senang dengan uang hasil kerja kerasku yang seharusnya untuk anakku.

Aku menyukai laki-laki yang dulu menjadi suaminya sebelum mereka menikah. Namun diam-diam dia menikungku dan aku mengalah. Karena mungkin laki-laki itu tidak memilih ku tetapi memilih dia. Sekarang aku tidak akan diam ketika dia menyakiti anakku. Kalau dia memang mau mengambil Mas Emran. Ambillah, tapi dia tidak boleh menyakiti anakku sampai Rindu seperti ini. Aku yakin dia dalang anakku masuk Rumah Sakit.

"Baik kalau seperti itu. Jika Bapak yang menjawab juga tidak enak. Bapak akan memberi kan pertanyaan yang ditanyakan Raisa ke Emran sendiri. Emran tolong jelaskan. Bagaimanapun Raisa adalah istrimu yang sudah susah payah ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup kalian. Jadi kamu harus jujur sama dia apa yang terjadi," kata Pak RT menengahi.

"Itu .... Raisa, maafkan, Mas. Mas dan Liana sudah menikah dan ... "

Mas emran menggantung ucapannya. Dia berpikir aku akan terkejut. Aku sama sekali tidak terkejut. Aku terkejut ketika berada di luar negeri, mendengar dia menikah lagi dengan wanita lain. Namun, wajahku tetap datar dan dia melihat ku sekilas lalu dia melanjutkan ucapannya.

"Raisa, Mas minta maaf, tapi, Liana hamil ...," ucap Mas Emran.

**

Comments (1)
goodnovel comment avatar
for you
kenapa ga hajar muka suamimu kelamaan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status