Share

Bab 6B

Penulis: AirinNash
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-03 13:56:29

Aku melirik Liana dengan amarah yang begitu besar. Tatapanku setajam pisau yang baru saja diasah. Liana menelan ludah melihat wajahku dan dia terus saja menarik tangannya agar aku melepaskan. Begitu pula dengan mas Emran yang tidak menyangka kalau aku bisa berbuat seperti ini. Dia tahu bagaimana karakterku yang nekat. Dulu pun aku ke luar negeri karena benar-benar nekat sekaligus ada dorongan dari dia yang terus-menerus untuk mengangkat derajat keluarga kami menjadi lebih baik.

"Baik, kita bicarakan saja semuanya baik-baik," kata Mas Emran akhirnya.

Aku pun kemudian memberikan pengertian ke Reyhan kalau Lastri itu wa-ni-ta baik dan dia temanku. Lastri tidak mencelakakan Reyhan. Aku tahu betul siapa Lastri, keluarganya, tempat tinggalnya, anaknya. Lastri juga membantu ku sejauh ini. Begitupun saat ini Lastri memberikan pengertian ke Reyhan kalau aku harus menyelesaikan masalahku dengan ayah dan juga gundik ayahnya.

"Sayang, kamu percaya sama Bunda kalau Bunda akan terus di sisi kamu dan nggak akan ninggalin kamu. Sekarang kamu jalan-jalan aja dengan Tante Lastri. Beli pakaian yang bagus, makanan yang enak dan senangkan hati Rayhan."

Anakku akhirnya mempercayai diriku. Sebelum aku mengikuti apa yang diinginkan Mas Emran. Reyhan memelukku dengan erat seakan-akan tidak menginginkan ku pergi. Aku juga meminta nomor telepon petugas UGD apabila terjadi apa-apa dengan Rindu mereka harus segera menghubungiku.

Hingga tibalah kami di Rumah Pak RT. Pak RT begitu terkejut melihat kedatanganku. Dia tidak menyangka aku benar-benar pulang, Pak RT juga tak sangka melihat Mas Emran bersama Liana hadir di rumahnya untuk menyelesaikan masalah.

Tak berselang lama keluarga Mas Emran juga datang. Ada ibunya, adik iparku. Hanya mereka yang hadir sedangkan suami adik iparku beserta adik lelaki Mas Emran yang bungsu tidak datang.

Ibu mertua terkejut melihat kepulanganku. Dia tidak menyangka kalau aku pulang dan kami sekarang sudah berkumpul di Rumah Pak RT sebagai tokoh masyarakat. Lelaki paruh baya itu menengahi pembicaraan kami.

"Maaf sebelumnya, Pak. Kami mengganggu Bapak. Saya di sini sendiri. Saya tidak punya keluarga dan saya butuh perlindungan. Saya merasa ada yang janggal karena tiba-tiba Liana datang ke Rumah Sakit di mana anak saya dirawat. Dia bukan siapa-siapa tapi dia berani datang ke sana. Yang ingin saya tanyakan di sini. Apa hubungan Liana dengan Mas Emran karena kalau berbicara di rumah mereka tidak akan jujur!"

Aku menatap Liana sengit. Wanita itu menunduk dan sesekali melihatku. Aku tahu dia tidak suka kepadaku dan tidak menyangka kalau kami bisa berkumpul di sini. Dulu dia bisa merebut segalanya dariku. Apapun yang aku suka dia pasti mendapatkannya. Sekarang bahkan Mas Emran juga diambilnya. Dia bersenang-senang dengan uang hasil kerja kerasku yang seharusnya untuk anakku.

Aku menyukai laki-laki yang dulu menjadi suaminya sebelum mereka menikah. Namun diam-diam dia menikungku dan aku mengalah. Karena mungkin laki-laki itu tidak memilih ku tetapi memilih dia. Sekarang aku tidak akan diam ketika dia menyakiti anakku. Kalau dia memang mau mengambil Mas Emran. Ambillah, tapi dia tidak boleh menyakiti anakku sampai Rindu seperti ini. Aku yakin dia dalang anakku masuk Rumah Sakit.

"Baik kalau seperti itu. Jika Bapak yang menjawab juga tidak enak. Bapak akan memberi kan pertanyaan yang ditanyakan Raisa ke Emran sendiri. Emran tolong jelaskan. Bagaimanapun Raisa adalah istrimu yang sudah susah payah ke luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup kalian. Jadi kamu harus jujur sama dia apa yang terjadi," kata Pak RT menengahi.

"Itu .... Raisa, maafkan, Mas. Mas dan Liana sudah menikah dan ... "

Mas emran menggantung ucapannya. Dia berpikir aku akan terkejut. Aku sama sekali tidak terkejut. Aku terkejut ketika berada di luar negeri, mendengar dia menikah lagi dengan wanita lain. Namun, wajahku tetap datar dan dia melihat ku sekilas lalu dia melanjutkan ucapannya.

"Raisa, Mas minta maaf, tapi, Liana hamil ...," ucap Mas Emran.

**

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
for you
kenapa ga hajar muka suamimu kelamaan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 41B

    Dahi Bu Husna berkerut ketika Arjuna mengatakan itu. Arjuna buru-buru mengubah mindset wanita paruh baya itu agar tidak berpikir macam-macam."Begini maksud saya, Bu. Namira beberapa kali main kemari dan juga belajar mengaji saya berpikir ingin Bu Raisa juga bisa mengajarkan anak Saya mengaji di rumah secara privat. Tidak rame-rame jadi ilmunya lebih sampai seperti itu makanya saya bertanya ke Ibu. Apakah dia berkompeten untuk mengajari Namira menurut pendapat Ibu bagaimana?" tanya Arjuna meringis."Oh begitu."Arjuna membuang napas kasar ketika Bu Husna sepertinya tidak salah paham dengan pertanyaan dan ucapannya."Alhamdulillah. Bu Raisa sungguh berkompeten apalagi Namira akrab sama dia. Dia juga suka membuat kue menjualkannya dan sebagian uangnya kadang diberikan kepada anak-anak Panti. Sebagian lagi akan diberikan Bu Raisa kepada putranya yang ada di pondok."Arjuna menganggukkan kepalanya Karena dia sudah tahu kalau Raisa punya anak di pondok pesantren seorang anak laki-laki yang

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 41A

    BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 41.**PoV AuthorBerhari-hari Arjuna berpikir terus tentang mimpinya. Bukan cuma sekali saja mimpi itu datang tetapi sampai tiga kali. Dia heran kenapa dia harus bermimpi seperti ini. Pasti ada makna dalam mimpinya.Perasaan Arjuna gelisah. Entah kenapa dia ingin melihat seseorang yang bermain dalam mimpinya. Hari ini akan mengajak anaknya untuk mengunjungi Panti Asuhan. Sekaligus mencari tahu bagaimana perasaannya dan apa yang dirasakannya setelah beberapa kali mimpi seperti ini."Jadi Papa mau nemenin Nami lagi ke panti? Kenapa tiba-tiba Papa jadi suka ke Panti? Biasanya Papa nggak suka Nami sering-sering main ke sana?" tanya Nami penuh selidik."Iya sekarang Papa suka dan senang kamu main di sana. Ternyata di sana banyak memberikan dampak positif untukmu. Kamu jadi sering belajar, kamu jadi rajin mengaji tambah pintar dan tambah semangat," ucap Arjuna ke Namira sekaligus pengacak rambut Putri kecilnya itu."Serius hanya karena itu? Bukan karena

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 40B

    Dia merasa nggak enak anaknya nggak bisa lepas dari Panti dan selalu saja membicarakan Raisa. Apalagi memakan makanan Raisa dan tidak pernah membayar mungkin Raisa merasa di rugikan. Mereka juga kekurangan tapi harus berbagi. "Gak apa, Pak. Saya juga sedekahin. Bagi-bagi, alhamdulillah rezeki selalu lancar. Ada aja yang beli," kata Raisa."Terima kasih, Mbak. Anda sudah baik dengan anak saya," ucap Arjuna. Akhirnya mereka tiba di Panti. Raisa bersama Namira langsung bergandengan tangan masuk ke dalam Panti. Arjuna melihat pemandangan itu. Dia teringat ketika masih ada istrinya. Nami pasti sangat bahagia sekali dengan ibunya kalau masih hidup tapi sekarang dia juga terlihat ceria dengan perempuan bernama Raisa.Teringat perkataan Faisal kalau Raisa memiliki masa lalu yang kelam. Terpaksa datang kemari untuk melupakan anaknya yang menjadi korban kekerasan oleh suami dan selingkuhan suaminya.Arjuna memperhatikan kegiatan mereka seakan-akan dia nggak ada pekerjaan. Dia sudah menangguhk

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 40A

    BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 40.**POV AUTHORRaisa sengaja datang ke pondok pesantren untuk mengunjungi anaknya. Dia juga membawakan makanan buat anaknya. Reyhan pasti senang dengan masakan yang dimasaknya.Raisa juga akan bercerita ke anaknya kalau dia sekarang sudah tinggal di Panti, sesekali hanya ke rumah sewa mereka karena memang belum habis sewanya. Nanti sewanya mungkin tidak akan dilanjutkan lagi. Raisa betah tinggal di sana. Dia merasa tidak sendirian lagi. Ada banyak orang yang menghiburnya. Ada anak-anak yang menyenangkan hatinya."Bunda ..."Reyhan menggunakan kopiahnya dan pakaian khas santri berjalan ke arah Raisa sambil tersenyum. Raisa juga mengulas senyum semringah menatap anaknya. Anaknya sudah semakin segar saja tidak seperti dulu yang terlihat layu ketika mereka menghadapi banyak masalah dan persoalan.Anaknya terlihat bahagia tinggal di pondok pesantren yang memang harganya cukup mahal. Tidak mengapa buat Raisa, dia akan bekerja keras dan menyisihkan tab

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 39B

    Faisal juga merasa nggak enak kenapa dia tiba-tiba jadi menceritakan masalah Raisa. Tapi memang itu apa adanya. Bosnya bertanya dan dia menceritakan secara gamblang saja. Sebenarnya Faisal juga males mau bercerita. Namun memang Raisa cukup akrab dengan anaknya. Faisal terbersit rasa tidak suka juga. Faisal juga nggak bisa memaksa hati Raisa untuk bisa menerimanya semuanya. Butuh waktu dan proses."Astaga saya sama sekali menyangka kalau ini yang terjadi dengan dia.""Begitulah, Pak, ceritanya. Tapi tolong jangan katakan ini ke Raisa dari saya karena dia pasti akan marah sekali kalau saya cerita masa lalunya. Dia kemari untuk melupakan segalanya. Tolong jangan buka luka lamanya lagi.""Iya tentu saja aku tidak akan bercerita secara gamblang ke dia. Tapi saya heran kenapa tiba-tiba dia ada di daerah ini. Kenapa bisa terpikir kemari? Mungkin dia punya saudara di sini?" tanya Arjuna."Saya nggak tahu dia punya saudara atau tidak. Saya juga nggak tahu kenapa dia tiba-tiba bisa bekerja di P

  • BUNDA, PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH   Bab 39A

    BUNDA PULANGLAH KAMI TAKUT SAMA AYAH 39.**PoV Author.Arjuna tidak konsentrasi bekerja seharian ini berpikir tentang ucapan Nami yang menjodohkannya dengan Raisa. Padahal selama ini anaknya itu tidak pernah menyukai siapapun wanita yang akan dijadikan mamanya. Tapi entah kenapa dengan Raisa tiba-tiba Nami klik saja dan ingin dijadikan mamanya.Selama ini ibu kandung Arjuna, Bu Ani, dia yang paling sering menjodohkan Arjuna dengan perempuan-perempuan pilihannya. Apalagi mamanya itu kan wanita sosialita. Jadi selalu saja mencari wanita yang akan dijodohkan dengan Arjuna. Walaupun putranya itu belum siap untuk menikah lagi.Arjuna adalah lelaki sibuk, ketika istrinya meninggal beberapa tahun yang lalu karena sakit. Arjuna memang belum membuka diri. Saat itu Namira masih kecil sudah kehilangan ibunya tetapi Arjuna jadi garda terdepan untuk mengasuh anaknya dibantu juga dengan mamanya dan pengasuh Namira. Walau terkadang sering lalai juga karena kesibukan di Kantor, tapi, Namira tidak pe

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status