Share

BUNGA KEDUA
BUNGA KEDUA
Penulis: Mylla Milla Radit

BAB 1. BUNGA DI JEBAK

"Bunga, kamu mau kan? Temani aku ke pesta malam ini?" tanya Vera.

"Tapi 'kan, kamu pergi sama Reno, masa iya aku harus jadi obat nyamuk untuk kalian," ujar Bunga.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, kamu harus hadir, oke." Vera memberikan sebuah undangan kepada sahabatnya itu, dan langsung pergi meninggalkannya.

Bunga dan Vera, mereka sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku SMA, tetapi Vera memutuskan untuk menikah muda dengan kekasih tercintanya, yaitu Reno.

Berbeda dengan Bunga, yang masih saja setia untuk menyendiri.

Pernikahan Vera dan juga Reno sudah berjalan memasuki tahun ke enam. Namun hingga saat ini mereka masih belum memiliki momongan.

Malam ini, akan di adakan pesta reuni di sebuah hotel di Jakarta. Vera pun sudah menyiapkan rencananya matang-matang.

"Maaf kan aku Bunga, aku terpaksa melakukan ini semua," gumam Vera dalam hati.

Malam hari pun tiba, semua anak-anak sudah berkumpul untuk berpesta ria. 

Vera datang bersama dengan suaminya dan juga sahabat terbaiknya itu.

"Mas, aku ambil minum dulu ya." Vera pergi meninggalkan mereka berdua.

Setelah berjalan beberapa meter, Vera mengambil 3 gelas minuman untuk dirinya dan juga dua orang yang sangat mereka sayangi.

Namun entah apa yang ada dalam pikirannya, Vera tiba-tiba memasukan obat tidur ke dalam gelas milik Bunga dan juga Reno.

Setelah semuanya selesai, Vera bergegas menghampiri mereka.

"Ini, minuman untuk kalian." Vera memberikan gelas yang berisi jus jeruk yang telah ia tambahkan obat di dalamnya.

"Trimakasih sayang," ucap Reni sambil melingkarkan lengannya ke pinggang Vera.

Mereka bertiga pun berbincang-bincang sambil bercanda dan tertawa. Namun tiba-tiba Bunga dan Reno merasakan sakit di bagian kepala.

"Kalian kenapa?" tanya Vera.

"Kepalaku terasa sangat sakit," ujar mereka berdua.

Bunga dan Reno akhirnya perlahan menutup kedua matanya dan mulai tidak sadarkan diri.

Vera memanggil dua orang suruhannya untuk membawa mereka berdua ke sebuah kamar hotel.

"Cepat laksanakan tugas kalian," perintah Vera.

Sesampainya mereka di dalam kamar, Vera menukar gaun yang ia gunakan dengan gaunnya Bunga.

Setelah tugas pertamanya selesai, Kini Vera tinggal menyaksikan secara langsung, apakah rencana akan berhasil atau justru sebaliknya.

Perlahan tangan Reno melingkar di punggungnya Bunga, dan Reno menganggap bahwa yang tidur di sampingnya itu adalah Vera, istri tercintanya. 

Dan, perlahan-lahan adegan panas itu pun terjadi.

Vera menangis sejadi-jadinya karena merasakan sakit dari ulahnya sendiri.

Vera menjebak Bunga agar tidur bersama suaminya, setelah itu mereka pasti akan menikah, dan Bunga bisa memberikan Reno keturunan, tidak seperti Vera.

"Maafkan aku Mas." Vera menangis tersedu-sedu.

***

"Mas Reno, apa yang kamu lakukan?" Bunga sangat terkejut saat dia mengetahui bahwa ia tidur di samping suami sahabatnya itu, tanpa sehelai benang pun menempel di badannya.

"Bunga? kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Reno.

Reno dan bunga pun saling pandang, dan sepertinya mereka sadar, dengan apa yang baru mereka alami.

" Selamat pagi, kalian sudah bangun?"  

BAB 1.

JEBAKAN UNTUK BUNGA.

"Bunga, kamu mau kan? Temani aku ke pesta malam ini?" tanya Vera.

"Tapi 'kan, kamu pergi sama Reno, masa iya aku harus jadi obat nyamuk untuk kalian," ujar Bunga.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, kamu harus hadir, oke." Vera memberikan sebuah undangan kepada sahabatnya itu, dan langsung pergi meninggalkannya.

Bunga dan Vera, mereka sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku SMA, tetapi Vera memutuskan untuk menikah muda dengan kekasih tercintanya, yaitu Reno.

Berbeda dengan Bunga, yang masih saja setia untuk menyendiri.

Pernikahan Vera dan juga Reno sudah berjalan memasuki tahun ke enam. Namun hingga saat ini mereka masih belum memiliki momongan.

Malam ini, akan di adakan pesta reuni di sebuah hotel di Jakarta. Vera pun sudah menyiapkan rencananya matang-matang.

"Maaf kan aku Bunga, aku terpaksa melakukan ini semua," gumam Vera dalam hati.

Malam hari pun tiba, semua anak-anak sudah berkumpul untuk berpesta ria. 

Vera datang bersama dengan suaminya dan juga sahabat terbaiknya itu.

"Mas, aku ambil minum dulu ya." Vera pergi meninggalkan mereka berdua.

Setelah berjalan beberapa meter, Vera mengambil 3 gelas minuman untuk dirinya dan juga dua orang yang sangat mereka sayangi.

Namun entah apa yang ada dalam pikirannya, Vera tiba-tiba memasukan obat tidur ke dalam gelas milik Bunga dan juga Reno.

Setelah semuanya selesai, Vera bergegas menghampiri mereka.

"Ini, minuman untuk kalian." Vera memberikan gelas yang berisi jus jeruk yang telah ia tambahkan obat di dalamnya.

"Trimakasih sayang," ucap Reni sambil melingkarkan lengannya ke pinggang Vera.

Mereka bertiga pun berbincang-bincang sambil bercanda dan tertawa. Namun tiba-tiba Bunga dan Reno merasakan sakit di bagian kepala.

"Kalian kenapa?" tanya Vera.

"Kepalaku terasa sangat sakit," ujar mereka berdua.

Bunga dan Reno akhirnya perlahan menutup kedua matanya dan mulai tidak sadarkan diri.

Vera memanggil dua orang suruhannya untuk membawa mereka berdua ke sebuah kamar hotel.

"Cepat laksanakan tugas kalian," perintah Vera.

Sesampainya mereka di dalam kamar, Vera menukar gaun yang ia gunakan dengan gaunnya Bunga.

Setelah tugas pertamanya selesai, Kini Vera tinggal menyaksikan secara langsung, apakah rencana akan berhasil atau justru sebaliknya.

Perlahan tangan Reno melingkar di punggungnya Bunga, dan Reno menganggap bahwa yang tidur di sampingnya itu adalah Vera, istri tercintanya. 

Dan, perlahan-lahan adegan panas itu pun terjadi.

Vera menangis sejadi-jadinya karena merasakan sakit dari ulahnya sendiri.

Vera menjebak Bunga agar tidur bersama suaminya, setelah itu mereka pasti akan menikah, dan Bunga bisa memberikan Reno keturunan, tidak seperti Vera.

"Maafkan aku Mas." Vera menangis tersedu-sedu.

***

"Mas Reno, apa yang kamu lakukan?" Bunga sangat terkejut saat dia mengetahui bahwa ia tidur di samping suami sahabatnya itu, tanpa sehelai benang pun menempel di badannya.

"Bunga? kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Reno.

Reno dan bunga pun saling pandang, dan sepertinya mereka sadar, dengan apa yang baru mereka alami.

" Selamat pagi, kalian sudah bangun?"  

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status