Share

Pesona Ming Yuan.

Bulan kesebelas, hari kedua puluh.

Angin berdesir diiringi turunnya salju tipis. Udaranya menjadi sangat dingin. Lebih dingin dari kemarin malam, siang atau sore.

Penduduk Ibu Kota mulai menebalkan pakaian mereka. Dilapisi beberapa kain sekaligus, pun ditambah jaket tebal dari bulu domba maupun serigala.

Mereka tetap beraktivitas, hanya saja tidak sesibuk sebelumnya, karena mereka lebih memilih di dalam rumah, menikmati perapian sambil minum arak atau mungkin bercengkrama dengan keluarga.

"Sangat sepi," lirih Ming Yuan seraya melihat sekeliling, juga seraya menenteng lentera kelinci.

Zhuge Yue menggandeng tangan sebelahnya. Memperlihatkan kedekatan yang sebetulnya ada walau statusnya sebatas Shi Fu dan murid.

Zhuge Yue diam-diam melirik Ming Yuan. Dari samping wajah gadis kecil itu terlihat sangat menggemaskan. Pipinya mengeluarkan semburat merah seperti sedang mabuk, bibirnya merah segar seperti cabai muda, ujung hidungnya agak runcing tapi tidak terlalu mancung tinggi. Semua itu dib
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status