Share

Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila
Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila
Penulis: Fadiyah NK

Bab 1 Tempat Asing

‘Apa kau ingin mati?!’

‘Waktunya tidak banyak lagi. Kita harus pergi sebelum dia datang!’

‘Pergi dari sini atau aku akan menembak diriku sendiri?’

‘Helena!’

‘AWAS ADA TRUK REM BLONG!’

‘Tidaaak!’

Hosh! Hosh! Hosh!

Sepasang mata itu seketika terbuka. Napasnya tersengal tidak beraturan, seolah baru saja berlari kencang.

Suara-suara tumpang tindih yang baru saja ia dengar seketika sirna, menyisakan hening yang menyesakkan seolah suara itu hanya ada dalam kepalanya. Tidak benar-benar nyata.

“Apakah itu tadi mimpi buruk?” pikirnya sesaat sambil memandangi langit-langit di atasnya yang penuh sarang laba-laba seperti tak pernah dibersihkan.

Ketika tangannya terangkat, ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

Tangannya ... kenapa dengan tangannya seperti ini? Mengapa tangannya kecil sekali? Di mana otot-otot tangannya dulu?

Walaupun sudah hampir berkepala empat, Helena tidak sekurus ini.

Tunggu!

“Kayes? Di mana Kayes?”

Matanya menelisik sekitar, mencari keberadaan bawahannya yang sesaat lalu ada di sampingnya, sepertinya.

Helena memegang kepalanya, merasa pusing. Mendadak ingatannya muncul, soal apa yang ia lihat tadi yang terasa benar-benar nyata.

Apa yang ia lihat tentang bagaimana ia berusaha meloloskan diri. Ia melihat bawahannya Roky ada di sana, dia menggunakan masker hitam, Roky disitu memaparkan dia tengah melakukan penyamaran menyelusup ke dalam tempat Helena disekap di sebuah gudang yang letaknya di tengah hutan. Roky membantunya melepaskan tali yang mengikatnya sampai terbuka. Pria itu tampak memandangnya cemas dan memaksanya mengikutinya setelah ia berusaha berdiri dengan rasa nyeri yang menjalar di sekujur tubuhnya. Rasa itu sangat terasa jelas. Namun berusaha ditahannya demi Roky di situ tak melihatnya lemah. Helena sangat peduli harga dirinya.

Lalu, Roky mengajaknya mengikutinya dengan meraih tangannya, membantu agar ia mengikutinya. Mengingatnya lagi, ia merasa menolak permintaan ajakan Roky karena memikirkan semua resiko yang ada. Akibatnya mereka mengalami perdebatan sengit, ia sampai memberikan ancaman pada pria itu bila tak ingin mendengarkannya, pada akhirnya Roky yang memilih mengalah sehingga ia melarikan diri sendiri dari tempat itu tanpa adanya Roky. Ia sempat bertemu penjaga yang menjaga tempat itu, hanya sedikit karena sebagian lainnya ia melihat sudah terbunuh, ia berpikir jika yang melakukannya pasti Roky sebelum masuk membantunya meloloskan diri.

Sangat jelas di detik sebelum ia terbangun di tempat terasa asing ini, saat itu ia yang tengah bersama bawahannya, Kayes, wanita yang handal berkendara dengan mobil jeep hitam. Namun kejadian dalam ingatan Helena saat ini seolah menepisnya. Sebuah truk besar berkecepatan tinggi yang remnya blong secara tiba-tiba meluncur menghantam mobil mereka tanpa bisa dihindari Kayes seperti biasanya, mereka berteriak bersamaan dan sekilas juga Helena mendengar suara seruan seorang pria memanggil namanya di situ.

Perempuan linglung itu pun mengubah posisinya menjadi duduk. Namun, gerakannya seketika terhenti saat menyadari sesuatu membelenggu kakinya. Ada tali yang mengikatnya.

“Kakiku diikat lagi?!” Terbelalak Helena melihatnya. Ia menerka-nerka, apa ia terjebak lagi? “ARRGGHH! Sekarang aku ada di mana? Apa Raider sialan itu mencoba menangkapku lagi?!” pekiknya tak tertahan.

“Eh?” Helena merasakan suatu keanehan. Mendadak ia membekap mulutnya. “Suaraku? Ada apa dengan suaraku?!”

Dengan rasa bingung melanda pikirannya, Helena berusaha melepaskan tali yang melingkari kaki kurusnya. Mengabaikan rasa ingin tahunya dengan keadaannya sekarang. Helena berusaha untuk mencari cara meloloskan diri.

Saat bangkit, Helena merasa seakan tubuhnya melayang. Hampir saja Helena terjatuh bila tak segera ia menahan dirinya dengan berpegang dinding. “Ada apa dengan tubuhku ini?”

Berjalan tertatih-tatih, Helena berusaha mencari jalan keluar. Tepat saat itu ia mendapati pintu, namun senyum Helena luntur, berubah masam melihat pintu itu terkunci.

Helena menghela napas gusar. Hampir putus harapan, saat itu Helena melihat pintu ruangan lagi. Ketika memutar handlenya, ternyata pintu itu bisa terbuka.

Namun sayang sekali, lagi-lagi ia dipatahkan dengan ekspektasinya, itu hanya kamar mandi tertutup dan tak ada sama sekali cela sebagai jalan keluar ia melarikan diri.

Terlanjur sudah berada di kamar mandi. Helena putuskan untuknya membersihkan diri, ada air di situ dan ... cermin. Sepertinya kamar mandi itu tidak cukup buruk meski ruangan ini penuh sarang laba-laba.

Melangkah sampai di depan cermin wastafel, lagi-lagi gerakannya terhenti saat tak sengaja netranya menangkap pemandangan mengerikan pada cermin di hadapannya. Matanya membulat sempurna. “Si-siapa itu …?” gumamnya tertegun.

“Akhh!” Helena tiba-tiba merintih kesakitan. Kepalanya berdenyut seperti dihantam oleh sesuatu yang sangat kuat saat ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi.

Namun, tidak ada satupun ingatan yang bisa menjelaskan situasi absurd yang tengah dialaminya.

“I-ini pasti hanya mimpi!” pekiknya sambil menjambak rambut frustasi.

Kenapa wajah yang muncul di cermin itu bukan dirinya?

Apa yang terjadi?!

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Baby Yangfa
Kaget banget gak tuh bangun-bangun jadi orang lain
goodnovel comment avatar
Abigail Briel
novel transmigrasi, aku suka.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status