공유

Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila
Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila
작가: Fadiyah NK

Bab 1 Tempat Asing

작가: Fadiyah NK
last update 최신 업데이트: 2023-11-05 10:07:29

‘Apa kau ingin mati?!’

‘Waktunya tidak banyak lagi. Kita harus pergi sebelum dia datang!’

‘Pergi dari sini atau aku akan menembak diriku sendiri?’

‘Helena!’

‘AWAS ADA TRUK REM BLONG!’

‘Tidaaak!’

Hosh! Hosh! Hosh!

Sepasang mata itu seketika terbuka. Napasnya tersengal tidak beraturan, seolah baru saja berlari kencang.

Suara-suara tumpang tindih yang baru saja ia dengar seketika sirna, menyisakan hening yang menyesakkan seolah suara itu hanya ada dalam kepalanya. Tidak benar-benar nyata.

“Apakah itu tadi mimpi buruk?” pikirnya sesaat sambil memandangi langit-langit di atasnya yang penuh sarang laba-laba seperti tak pernah dibersihkan.

Ketika tangannya terangkat, ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

Tangannya ... kenapa dengan tangannya seperti ini? Mengapa tangannya kecil sekali? Di mana otot-otot tangannya dulu?

Walaupun sudah hampir berkepala empat, Helena tidak sekurus ini.

Tunggu!

“Kayes? Di mana Kayes?”

Matanya menelisik sekitar, mencari keberadaan bawahannya yang sesaat lalu ada di sampingnya, sepertinya.

Helena memegang kepalanya, merasa pusing. Mendadak ingatannya muncul, soal apa yang ia lihat tadi yang terasa benar-benar nyata.

Apa yang ia lihat tentang bagaimana ia berusaha meloloskan diri. Ia melihat bawahannya Roky ada di sana, dia menggunakan masker hitam, Roky disitu memaparkan dia tengah melakukan penyamaran menyelusup ke dalam tempat Helena disekap di sebuah gudang yang letaknya di tengah hutan. Roky membantunya melepaskan tali yang mengikatnya sampai terbuka. Pria itu tampak memandangnya cemas dan memaksanya mengikutinya setelah ia berusaha berdiri dengan rasa nyeri yang menjalar di sekujur tubuhnya. Rasa itu sangat terasa jelas. Namun berusaha ditahannya demi Roky di situ tak melihatnya lemah. Helena sangat peduli harga dirinya.

Lalu, Roky mengajaknya mengikutinya dengan meraih tangannya, membantu agar ia mengikutinya. Mengingatnya lagi, ia merasa menolak permintaan ajakan Roky karena memikirkan semua resiko yang ada. Akibatnya mereka mengalami perdebatan sengit, ia sampai memberikan ancaman pada pria itu bila tak ingin mendengarkannya, pada akhirnya Roky yang memilih mengalah sehingga ia melarikan diri sendiri dari tempat itu tanpa adanya Roky. Ia sempat bertemu penjaga yang menjaga tempat itu, hanya sedikit karena sebagian lainnya ia melihat sudah terbunuh, ia berpikir jika yang melakukannya pasti Roky sebelum masuk membantunya meloloskan diri.

Sangat jelas di detik sebelum ia terbangun di tempat terasa asing ini, saat itu ia yang tengah bersama bawahannya, Kayes, wanita yang handal berkendara dengan mobil jeep hitam. Namun kejadian dalam ingatan Helena saat ini seolah menepisnya. Sebuah truk besar berkecepatan tinggi yang remnya blong secara tiba-tiba meluncur menghantam mobil mereka tanpa bisa dihindari Kayes seperti biasanya, mereka berteriak bersamaan dan sekilas juga Helena mendengar suara seruan seorang pria memanggil namanya di situ.

Perempuan linglung itu pun mengubah posisinya menjadi duduk. Namun, gerakannya seketika terhenti saat menyadari sesuatu membelenggu kakinya. Ada tali yang mengikatnya.

“Kakiku diikat lagi?!” Terbelalak Helena melihatnya. Ia menerka-nerka, apa ia terjebak lagi? “ARRGGHH! Sekarang aku ada di mana? Apa Raider sialan itu mencoba menangkapku lagi?!” pekiknya tak tertahan.

“Eh?” Helena merasakan suatu keanehan. Mendadak ia membekap mulutnya. “Suaraku? Ada apa dengan suaraku?!”

Dengan rasa bingung melanda pikirannya, Helena berusaha melepaskan tali yang melingkari kaki kurusnya. Mengabaikan rasa ingin tahunya dengan keadaannya sekarang. Helena berusaha untuk mencari cara meloloskan diri.

Saat bangkit, Helena merasa seakan tubuhnya melayang. Hampir saja Helena terjatuh bila tak segera ia menahan dirinya dengan berpegang dinding. “Ada apa dengan tubuhku ini?”

Berjalan tertatih-tatih, Helena berusaha mencari jalan keluar. Tepat saat itu ia mendapati pintu, namun senyum Helena luntur, berubah masam melihat pintu itu terkunci.

Helena menghela napas gusar. Hampir putus harapan, saat itu Helena melihat pintu ruangan lagi. Ketika memutar handlenya, ternyata pintu itu bisa terbuka.

Namun sayang sekali, lagi-lagi ia dipatahkan dengan ekspektasinya, itu hanya kamar mandi tertutup dan tak ada sama sekali cela sebagai jalan keluar ia melarikan diri.

Terlanjur sudah berada di kamar mandi. Helena putuskan untuknya membersihkan diri, ada air di situ dan ... cermin. Sepertinya kamar mandi itu tidak cukup buruk meski ruangan ini penuh sarang laba-laba.

Melangkah sampai di depan cermin wastafel, lagi-lagi gerakannya terhenti saat tak sengaja netranya menangkap pemandangan mengerikan pada cermin di hadapannya. Matanya membulat sempurna. “Si-siapa itu …?” gumamnya tertegun.

“Akhh!” Helena tiba-tiba merintih kesakitan. Kepalanya berdenyut seperti dihantam oleh sesuatu yang sangat kuat saat ia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi.

Namun, tidak ada satupun ingatan yang bisa menjelaskan situasi absurd yang tengah dialaminya.

“I-ini pasti hanya mimpi!” pekiknya sambil menjambak rambut frustasi.

Kenapa wajah yang muncul di cermin itu bukan dirinya?

Apa yang terjadi?!

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (2)
goodnovel comment avatar
Baby Yangfa
Kaget banget gak tuh bangun-bangun jadi orang lain
goodnovel comment avatar
Abigail Briel
novel transmigrasi, aku suka.
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 76 Sesuatu yang Tak Biasa

    Hart dan Rylee hanya menatap mereka berdua dengan tatapan heran.“Apa ini perasaanku saja, mereka sekarang jauh lebih dekat?” duga Hart melihatnya sampai keliling matanya memandang, hingga mobil yang dinaiki Helena dengan Roky sudah pergi menjauh dari mereka.“Bukan kau saja, aku juga merasa begitu,” ujar Rylee. “Jadi apa yang akan kita kerjakan sekarang? Nona Helena hanya memerintah kita bekerja tanpa memberitahu apa pekerjaan itu.”Hart mengedikkan bahu. “Jangan tanya padaku, aku pun tidak tahu.”“Kalian berdua tidak ada kerjaan ‘kan? Bagaimana jika kalian ikut denganku.” Vincent menghampiri mereka berdua yang tengah dilanda kebingungan berdiri di dekat mobil dan gerbang mansion besar milik Malvin Dawson—ayahnya Helena maupun Vincent.“Anda bukan Bos kami.” Hart menjawabnya dingin.Akan tetapi Rylee berbeda dengan Hart. Rylee langsung merangkul Hart dan Vincent, mengatakan, “Pekerjaan apa itu Tuan Vincent?”Hart mendengus dan berpaling wajah tak ingin melihat tingkah temannya yang t

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 75 Pergi Bersama

    “Semalam ini, kamu dari mana saja?”“Ah!” kaget Helena melihat Vincent yang berada di dalam kamarnya, duduk di kursi dengan tangan disilangkan. “Sepertinya kau senang sekali mengagetkanku, ya?! Ah~ kakak ini … ” Helena kelepasan menjadi berteriak, wanita itu pun memegang kepalanya dan menyugar rambutnya ke belakang.“Kamu juga sering membuat kakakmu ini terkejut dengan semua tindakanmu, adikku Helena.” Vincent membalasanya dan perlahan pria itu berdiri melangkah mendekat ke arahnya. “dari mana kamu sampai jam segini baru pulang?” Vincent mengintrogasinya.Helena berpaling wajah untuk menahan rasa kesalnya diperlakukan seperti itu. “Aku hanya mencari angin, aku ‘kan sudah pernah bilang berada di sini terus rasanya menyesakkan.”“Tadi ayah mencarimu, sebelumnya aku sudah lebih dahulu datang mencarimu, tidak melihat kamu berada di dalam kamar. Aku merasa yakin kamu keluar dan ternyata itu benar, untung saja aku menyelamatkanmu, adikku sayang.” Vincent memasukkan kedua tangannya ke dalam

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 74 Konyol

    “Lepaskan aku.”Rylee menjadi menghentikan langkah cepatnya, tergesa-gesa keluar dari apartemen mewah yang kini terdengar suara tembak menghebokan banyak orang. Tapi, herannya polisi masih belum terlihat datang, perasaan cemas kini menyelimuti Helena. Bagaimana jika sesauatu terjadi kepada Roky?Wanita itu menghentikan langkahnya yang dibawa cepat oleh Rylee sehingga Rylee merasakannya langkahnya ikutan terhenti, dan menoleh ke belakang menatap sang empu yang kemudian bersuara.“Nona Helena, Anda tidak ingin masuk ke dalam lagi ‘kan?” Dahinya mengerut sangat jelas menunjukkan tengah memastikannya.“Aku harus mengecek kondisi di sana, pamanku dia tinggal di sana, aku merasa sesuatu terjadi padanya.”“Kamu memperdulikannya?”“Tidak.” Helena mengedikkan bahunya. “aku memperdulikan Sofia.”Rylee seketika melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Helena.Seperti secara terbuka dipersilahkan kemauannya. Helena membalikkan tubuhnya dan melangkah cepat menuju kembali ke tempat itu.Tangan

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 73 Perintah Tegas

    Mengikuti firasatnya kini, Helena mengambil keputusan cepat bersama Rylee untuk ke tempat di mana keberadaan pria yang memiliki hubungan darah dengan Helena si pemilik tubuh asli dan juga pria itu sebagai mantan suaminya Sofia.“Di sini dia tinggal, Nona,” kata Rylee menunjuk apartemen elite di kawasan ini.Sesuatu yang tidak terduga. Senyum miring terpantri di bibir merah alaminya. “Tempat yang bagus bagi mantan napi sepertinya.”“Awalnya aku pun berpikir seperti itu. Tapi melihat bagaimana selama ini Sofia sering menemuinya, aku mulai berpikir, dia tinggal di sini karena Sofia.”Helena menatapnya, sedetik kemudian menghela. “Sepertinya hubungan keduanya tidak sesederhana yang dikira, apa ada mantan suami istri akan berhubungan sebaik itu?”Rylee menganggu, membalas, “Itu langkah, jikapun ada mungkin tidak sedekat seperti mereka. Walaupun mereka bertemu tidak secara terbuka. Tapi tetap saja, itu terasa janggal.”“Kita akan mencari tahunya,” kata Helena kemudian memberi perintah, “Tun

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 72 Firasat Buruk

    Perasaan Rylee dipermainkan lagi, ia merasa dilema mencari-cari keberadaan Helena yang tak kunjung ditemukannya. Tadi wanita itu menelponnya berada di halte, ia langsung menuju ke sana, tapi ketika sampai, bukannya ia langsung bertemu dengan Helena, malahan yang ditemukannya handphone milik wanita itu yang keadaan layar masih hidup. Untung saja tidak dicuri. Tapi …Rylee berhenti dan mengambil duduk di bangku halte. Pria itu memegangi dagunya, tengah berpikir, “Tadi ponselnya ini ada di bangku dan masih dalam keadaan hidup, setelah kulihat setelannya, ponsel ini akan mati tiga menit. Dan tadi setelah kulihat, ponsel itu mati, berarti … ”“Berarti sudah tiga menit berlalu aku pergi dan kau baru sampai,” sambung Helena tiba-tiba saja berada di sampingnya, duduk dengan santai sambil menikmati rolled ice cream di dalam wajah mini, yang terdapat strawberry di atasnya ice creamnya sebagai toping.“Eh?!” Rylee terperanj

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 71 Perasaan Kalut

    Helena termangu manik coklatnya tak berkedip menatap Malvin yang memberikan intimindasi padanya secara tak sadar. Hingga melihat bagaimana dalamnya Helena menatapnya, Malvin seketika tersadar dan pria itu mengusap wajahnya kasar sambil berkata, “Bukan itu maksud Ayah. Ayah hanya tidak ingin kita saling mengingatnya setelah lama kita berusaha melupakannya.”“Aku sama sekali tidak mengingatnya, aku sangat berharap bisa mengingatnya. Setidaknya aku bisa tahu seperti apa dia. Aku tidak ingin benar-benar melupakannya, dia ibuku, Ayah,” kata lirih Helena, suaranya terdengar parau dan nyaris menghilang di akhir kalimatnya. Helena menyentuh dadanya. “dia yang telah melahirkanku, betapa berdosanya aku sebagai anak yang telah susah payah dilahirkannya, begitu saja melupakannya.”“Ibumu tidak berharap setelah kepergiannya kamu merasa menderita, sayang. Ayah juga tidak berharap kamu merasakan itu juga, kami sangat memperdulikanmu. Kamu tidak perlu mengingatnya, sekarang yang perlu kamu pedulikan

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 70 Basah Kuyup

    “Helena, kenapa basah kuyup seperti ini?” Malvin terkejut dan wajahnya tampak cemas memperhatikan penampilan Helena kini. Bagaimana tidak, pulang-pulang Helena basah kuyup padahal cuaca saja tidak sedang hujan.Ia yang akan keluar, menjadi berhenti ketika melihat sang putri berjalan dalam keadaan seperti itu memasuki mansionnya.“Aku kecebur kolam renang,” balas Helena pelan dan sedikit menggigil merasa begitu kedinginan. Tangannya mengusap-usap lengannya berupaya membantu meredahkan rasa dinginnya.“Cepat ambilkan handuk!” suruhnya pada para pelayan yang berada di sini. Sampai para pelayan tersebut bergegas mengambil handuk untuk Helena.“Bagaimana bisa kamu sampai kecebur, sayang? Apa ada yang mendorongmu?” Ia membawa Helena berjalan dengan melebarkan lengan panjangnya, ia memegang ujung bahu Helena dan mendekatkan Helena pada lengannya tak memperdulikan pakaiannya akan basah saling bersentuhan dengan Helena.“Hm, jika tidak bagaimana mungkin aku jatuh,” balas Helena sambil terus be

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 69 Pikirkanlah

    “Perkiraan saya benar ‘kan? Mereka akan datang, ayah dan kakak laki-laki Anda.” Roky memandang wanita yang duduk di sampingnya, berdua bersamanya di dalam mobil miliknya yang terparkir rapi di basement mobil rumah sakit ini.Sengaja Roky membawa Helena di sini, untuk memperlihatkan kebenaran yang mungkin saja wanita cantik berambut gelombang itu meragukannya. Sekarang, mana mungkin bisa dia menolak kebenaran yang telah terlihat nyata di depan matanya itu, jika memang dia terlalu dibutakan cinta keluarganya.Sekilas tak disadari oleh Roky senyuman Helena tertarik miris. “Aku hampir tidak percaya,” kata Helena.Ia masih bingung dengan situasinya, sebenarnya apa yang sedang terjadi. Tapi melihat setiap kebenaran yang dikatakan Roky, ada suatu dugaan buruk di dalam benaknya.“Apa sebenarnya tujuan mereka mencariku? Dan apa alasan kakakku Vincent ingin membawaku pergi? Aku bingung memikirkan itu.” Helena bertanya itu pada Roky.Roky tak menjawabnya, pandangannya lurus ke depan. Helena sebe

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 68 Tidak Berguna

    “Kita pulang sekarang Helena.” Vincent menyambar tangan Helena di tengah Helena sedang berbincang dengan Roky dan Hart mengenai Sofia. Wanita itu tentu terperanjat begitupun dengan dua pria bersamanya, atas tindakan tiba-tiba pria yang merupakan kakak laki-lakinya. Baru datang, dia langsung membawa Helena pergi tampak seakan dikejar oleh sesuatu, ia terburu-buru membawa Helenaa ikut dengannya. “Kak Vincent, ada apa?” Helena menghentikan paksa langkahnya dan menahan tangan Vincent yang menarik tangannya, meskipun kekuatannya tak seimbang, Helena sekuatnya berusaha menahan dirinya berhenti. Vincent berhenti merasakan tangannya berat menarik Helena, dia berbalik lantas menatap Helena yang memandangnya kebingungan. “Kita harus pergi. Di sini tidak akan aman,” ucap Vincent. “Kenapa?” tanya Helena, penasaran dengan apa yang terjadi. Biasanya Vincent tidak seperti itu kepadanya. Ini terasa aneh, dia jelas penasaran. Vincent menghela napas gusarnya, dia membalikkan tubuh dan bergantian ke

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status