Share

Bab 92

Penulis: perdy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-11 23:21:34

Tiga Hari Kemudian terasa berbeda di lantai 38 gedung Mahardika Group. Ruang riset strategis yang baru direnovasi dipenuhi dengan layar monitor besar, whiteboard digital, dan meja kerja berbentuk U yang memungkinkan diskusi interaktif. Aroma kopi dari mesin espresso premium bercampur dengan udara dingin dari sistem pendingin yang baru dipasang.

Nayla duduk di ujung meja konferensi berbentuk oval, mengenakan kemeja putih berlengan panjang yang dipadukan dengan blazer abu-abu gelap. Rambutnya dikepang perancis rendah, memberikan kesan serius namun tetap elegan. Di hadapannya, lima orang anggota tim riset duduk dengan laptop terbuka dan tumpukan dokumen yang rapi.

Dr. Indira Sari, kepala divisi riset pasar yang baru direkrut dari McKinsey Indonesia, membuka presentasi dengan slide yang menampilkan logo GalanCorp.

"Berdasarkan riset mendalam yang telah kami lakukan selama dua minggu terakhir," kata Dr. Indira sambil mengklik remote, "GalanCorp sedang mengembangkan proyek ambisius bernama
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 96

    "Kamu belum terlambat. Aku hanya datang lebih awal," jawab Nayla dengan senyum tenang. "Minum?""Wiski. Double."Nayla memberi isyarat kepada pelayan dan memesan minuman untuk Galan serta isi ulang untuk wine-nya sendiri."Kamu terlihat stres, Gal."Galan tersenyum pahit. "Bukankah begitu, kalau tiba-tiba muncul pesaing yang tampaknya muncul entah dari mana dengan sumber daya tak terbatas dan bakat global?""Begitukah caramu melihatku? Pesaing yang muncul entah dari mana?""Nayla," kata Galan sambil mencondongkan tubuh ke depan, "hentikan permainannya. Kita berdua tahu tentang apa ini."Pelayan datang membawa minuman mereka. Nayla menunggu hingga pelayan pergi sebelum melanjutkan percakapan."Tentang apa ini, Gal? Beri aku pencerahan."Galan menyesap wiski-nya dan merasakan sensasi terbakar yang entah bagaimana menenangkan."Kamu membangun pesaing langsung untuk Green Chain Revolution. Tim kamu diisi oleh pakar global. Media memperlakukan kamu seperti hal besar berikutnya di kancah te

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 95

    Christine tersenyum dengan semangat bersaing. "Saya suka penipuan strategis yang bagus. Serahkan saja pada saya."Nayla kembali ke kursinya dan membuka tablet. "Pembaruan untuk masing-masing divisi: Elena, prioritaskan pada modul yang paling sulit untuk merekayasa balik. Raj, fokus pada pembuatan algoritma kepemilikan yang tidak bisa mudah ditiru. Christine, persiapkan rencana darurat jika ada upaya sabotase atau spionase perusahaan."Tim mengangguk dengan ekspresi serius."Dan satu hal lagi," lanjut Nayla dengan nada yang lebih personal. "Kalian semua datang ke sini karena kalian percaya pada visi yang kita bangun. Tapi saya juga mau kalian tahu bahwa ini lebih dari sekadar bisnis untuk saya."Ruangan menjadi sepi. Elena, Raj, dan Christine menatap Nayla dengan penuh perhatian.“Adegan teknologi Indonesia selama ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan terkemuka, meniru model yang sudah ada, atau bergantung pada investasi dan teknologi asing. Kita punya kesempatan untuk menunjukkan

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 94

    Ia mengetik balasan dengan pertimbangan matang."Nayla: Besok jam 6 sore. Hotel Shangri-La, Horizon Club. Ayo sendiri."Setelah menekan tombol kirim, ia meletakkan ponselnya dan kembali menatap cakrawala Jakarta dengan ekspresi yang memadukan antara tekad dan antisipasi."Game on, Galan," bisiknya pelan. "Permainan dimulai."Layar monitor berkedip menampilkan pergerakan saham yang tidak biasa. MFTC – kode saham Mahardika Future Tech – menunjukkan tren kenaikan 23% dalam seminggu terakhir, sementara GALA – GalanCorp – mengalami stagnasi dengan sedikit penurunan.David Hartono, fund manager senior di PT Mandiri Investasi, membuka layarnya dengan ekspresi terkejut. Dalam dua puluh tahun kariernya, ia jarang melihat pergerakan pasar yang begitu dramatis tanpa pengumuman resmi.“Apa yang terjadi dengan Mahardika?” tanya Sari Dewi, analis junior yang duduk di sebelahnya.David mengklik beberapa tab di Terminal Bloomberg-nya. "Entahlah. Tapi investor institusi mulai memindahkan banyak uang k

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 93

    Nayla tersenyum dengan mysterious expression. "Kita tidak akan compete. Kita akan menjadi solution provider yang mereka butuhkan tanpa mereka sadari."Ia berdiri dan berjalan ke jendela besar yang menghadap Jakarta skyline."Bayangkan ini: GalanCorp meluncurkan Green Chain Revolution mereka dengan great fanfare. Media meliput, investors excited, customers interested. Tapi setelah tiga bulan beroperasi, mereka mulai menghadapi efficiency problems, integration issues, dan cost overruns."Nayla berbalik menghadap tim dengan senyum tipis yang mengingatkan pada predator yang sedang merencanakan serangan."Dan pada saat yang tepat, Mahardika Future Tech akan mengumumkan EcoSync Pro sebagai 'revolutionary solution for sustainable business transformation.' Kita akan menjadi jawaban untuk masalah yang belum mereka ketahui akan mereka hadapi."Andi terlihat impressed. "Jadi kita akan positioning sebagai problem solver, bukan competitor?""Exactly. Lebih dari itu," jawab Nayla sambil kembali ke

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 92

    Tiga Hari Kemudian terasa berbeda di lantai 38 gedung Mahardika Group. Ruang riset strategis yang baru direnovasi dipenuhi dengan layar monitor besar, whiteboard digital, dan meja kerja berbentuk U yang memungkinkan diskusi interaktif. Aroma kopi dari mesin espresso premium bercampur dengan udara dingin dari sistem pendingin yang baru dipasang.Nayla duduk di ujung meja konferensi berbentuk oval, mengenakan kemeja putih berlengan panjang yang dipadukan dengan blazer abu-abu gelap. Rambutnya dikepang perancis rendah, memberikan kesan serius namun tetap elegan. Di hadapannya, lima orang anggota tim riset duduk dengan laptop terbuka dan tumpukan dokumen yang rapi.Dr. Indira Sari, kepala divisi riset pasar yang baru direkrut dari McKinsey Indonesia, membuka presentasi dengan slide yang menampilkan logo GalanCorp."Berdasarkan riset mendalam yang telah kami lakukan selama dua minggu terakhir," kata Dr. Indira sambil mengklik remote, "GalanCorp sedang mengembangkan proyek ambisius bernama

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 91

    Arjuna bangkit dari kursinya. "Saya kira presentasi Nayla sudah cukup jelas. Sekarang, saya ingin mendengar pendapat dari masing-masing anggota direksi."Ibu Sari angkat bicara pertama. "Dari sisi finansial, proyeksi yang disampaikan Nayla cukup realistis dan menarik. Risiko investasi sebanding dengan potential return yang ditawarkan."Pak Hartono menyusul. "Dari aspek operasional, saya melihat sinergi yang kuat antara Mahardika Future Tech dengan divisi-divisi existing kita. Ini bisa menjadi competitive advantage yang signifikan."Pak Sutrisno, yang awalnya skeptis, kini terlihat lebih supportive. "Saya harus mengakui, visi yang disampaikan Nayla sangat komprehensif dan well-researched. Meskipun saya masih memiliki kekhawatiran tentang execution, namun secara konsep, ini adalah langkah yang tepat."Satu per satu, anggota direksi menyampaikan pandangan mereka. Mayoritas memberikan respon positif, meskipun dengan beberapa catatan dan saran perbaikan.Setelah mendengar semua masukan, Ar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status