Share

Bab 94

Author: perdy
last update Last Updated: 2025-06-12 23:58:21

Ia mengetik balasan dengan pertimbangan matang.

"Nayla: Besok jam 6 sore. Hotel Shangri-La, Horizon Club. Ayo sendiri."

Setelah menekan tombol kirim, ia meletakkan ponselnya dan kembali menatap cakrawala Jakarta dengan ekspresi yang memadukan antara tekad dan antisipasi.

"Game on, Galan," bisiknya pelan. "Permainan dimulai."

Layar monitor berkedip menampilkan pergerakan saham yang tidak biasa. MFTC – kode saham Mahardika Future Tech – menunjukkan tren kenaikan 23% dalam seminggu terakhir, sementara GALA – GalanCorp – mengalami stagnasi dengan sedikit penurunan.

David Hartono, fund manager senior di PT Mandiri Investasi, membuka layarnya dengan ekspresi terkejut. Dalam dua puluh tahun kariernya, ia jarang melihat pergerakan pasar yang begitu dramatis tanpa pengumuman resmi.

“Apa yang terjadi dengan Mahardika?” tanya Sari Dewi, analis junior yang duduk di sebelahnya.

David mengklik beberapa tab di Terminal Bloomberg-nya. "Entahlah. Tapi investor institusi mulai memindahkan banyak uang k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 98

    "Pilihan?""Kita bisa bersikap agresif – menantang fakta, mempertanyakan motif, menekankan pencapaian bisnis. Atau bersikap defensif – respons minimal, fokus pada kinerja perusahaan, menunggu siklus berita untuk melangkah maju."Galan mempertimbangkan kedua pendekatan tersebut. Respons agresif bisa menjadi bumerang yang spektakuler, membuatnya tampak picik atau pendendam. Sikap defensif mungkin menjaga martabat tetapi memungkinkan narasi untuk menguat."Pilihan ketiga?"Devi tampak bingung. "Tuan?""Bagaimana jika kita mengakui situasi dengan dewasa dan mengalihkan pembicaraan ke pencapaian bisnis? Tunjukkan bahwa kita berada di atas drama pribadi dan fokus pada keunggulan profesional?""Berisiko. Bisa diartikan sebagai pengakuan... kesalahan dalam konteks pribadi."Sebelum Galan bisa menjawab, telepon pribadinya berdering dengan pesan WhatsApp dari Alya."Alya: Galan, kita perlu bicara. SEKARANG."Sempurna. Krisis pribadi akan menjadi lebih rumit.Alya duduk di meja pojok dengan kaca

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 97

    Christina Handayani duduk di meja editor dengan laptop terbuka, mata terfokus pada artikel yang akan mengubah landscape media bisnis Indonesia. Di layarnya, headline yang provocative namun carefully crafted:"Nayla Mahardika: Dari Bayang-bayang Cinta Hingga Cahaya Bisnis – Kisah Perempuan yang Bangkit Melawan Mantan Kekasih"Christina membaca ulang lead paragraph dengan satisfaction:"Dalam dunia bisnis yang didominasi pria, Nayla Mahardika (28) telah membuktikan bahwa heartbreak dapat menjadi fuel untuk remarkable transformation. Mantan kekasih Galan Prasetyo (31), CEO GalanCorp, kini berdiri sebagai competitor yang formidable dengan Mahardika Future Tech – perusahaan yang growth-nya mencengangkan industry experts."Rudi Santoso, deputy editor, menghampiri meja Christina dengan coffee dan concern di wajahnya."Christina, this is powerful piece. Tapi kita yakin dengan sources dan legal implications-nya?"Christina mengangkat folder tebal yang berisi documents dan interview transcripts

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 96

    "Kamu belum terlambat. Aku hanya datang lebih awal," jawab Nayla dengan senyum tenang. "Minum?""Wiski. Double."Nayla memberi isyarat kepada pelayan dan memesan minuman untuk Galan serta isi ulang untuk wine-nya sendiri."Kamu terlihat stres, Gal."Galan tersenyum pahit. "Bukankah begitu, kalau tiba-tiba muncul pesaing yang tampaknya muncul entah dari mana dengan sumber daya tak terbatas dan bakat global?""Begitukah caramu melihatku? Pesaing yang muncul entah dari mana?""Nayla," kata Galan sambil mencondongkan tubuh ke depan, "hentikan permainannya. Kita berdua tahu tentang apa ini."Pelayan datang membawa minuman mereka. Nayla menunggu hingga pelayan pergi sebelum melanjutkan percakapan."Tentang apa ini, Gal? Beri aku pencerahan."Galan menyesap wiski-nya dan merasakan sensasi terbakar yang entah bagaimana menenangkan."Kamu membangun pesaing langsung untuk Green Chain Revolution. Tim kamu diisi oleh pakar global. Media memperlakukan kamu seperti hal besar berikutnya di kancah te

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 95

    Christine tersenyum dengan semangat bersaing. "Saya suka penipuan strategis yang bagus. Serahkan saja pada saya."Nayla kembali ke kursinya dan membuka tablet. "Pembaruan untuk masing-masing divisi: Elena, prioritaskan pada modul yang paling sulit untuk merekayasa balik. Raj, fokus pada pembuatan algoritma kepemilikan yang tidak bisa mudah ditiru. Christine, persiapkan rencana darurat jika ada upaya sabotase atau spionase perusahaan."Tim mengangguk dengan ekspresi serius."Dan satu hal lagi," lanjut Nayla dengan nada yang lebih personal. "Kalian semua datang ke sini karena kalian percaya pada visi yang kita bangun. Tapi saya juga mau kalian tahu bahwa ini lebih dari sekadar bisnis untuk saya."Ruangan menjadi sepi. Elena, Raj, dan Christine menatap Nayla dengan penuh perhatian.“Adegan teknologi Indonesia selama ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan terkemuka, meniru model yang sudah ada, atau bergantung pada investasi dan teknologi asing. Kita punya kesempatan untuk menunjukkan

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 94

    Ia mengetik balasan dengan pertimbangan matang."Nayla: Besok jam 6 sore. Hotel Shangri-La, Horizon Club. Ayo sendiri."Setelah menekan tombol kirim, ia meletakkan ponselnya dan kembali menatap cakrawala Jakarta dengan ekspresi yang memadukan antara tekad dan antisipasi."Game on, Galan," bisiknya pelan. "Permainan dimulai."Layar monitor berkedip menampilkan pergerakan saham yang tidak biasa. MFTC – kode saham Mahardika Future Tech – menunjukkan tren kenaikan 23% dalam seminggu terakhir, sementara GALA – GalanCorp – mengalami stagnasi dengan sedikit penurunan.David Hartono, fund manager senior di PT Mandiri Investasi, membuka layarnya dengan ekspresi terkejut. Dalam dua puluh tahun kariernya, ia jarang melihat pergerakan pasar yang begitu dramatis tanpa pengumuman resmi.“Apa yang terjadi dengan Mahardika?” tanya Sari Dewi, analis junior yang duduk di sebelahnya.David mengklik beberapa tab di Terminal Bloomberg-nya. "Entahlah. Tapi investor institusi mulai memindahkan banyak uang k

  • Balas Dendam Sang Pendamping Setia   Bab 93

    Nayla tersenyum dengan mysterious expression. "Kita tidak akan compete. Kita akan menjadi solution provider yang mereka butuhkan tanpa mereka sadari."Ia berdiri dan berjalan ke jendela besar yang menghadap Jakarta skyline."Bayangkan ini: GalanCorp meluncurkan Green Chain Revolution mereka dengan great fanfare. Media meliput, investors excited, customers interested. Tapi setelah tiga bulan beroperasi, mereka mulai menghadapi efficiency problems, integration issues, dan cost overruns."Nayla berbalik menghadap tim dengan senyum tipis yang mengingatkan pada predator yang sedang merencanakan serangan."Dan pada saat yang tepat, Mahardika Future Tech akan mengumumkan EcoSync Pro sebagai 'revolutionary solution for sustainable business transformation.' Kita akan menjadi jawaban untuk masalah yang belum mereka ketahui akan mereka hadapi."Andi terlihat impressed. "Jadi kita akan positioning sebagai problem solver, bukan competitor?""Exactly. Lebih dari itu," jawab Nayla sambil kembali ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status