Beranda / Rumah Tangga / Balas Dendam Seorang Istri / Bab 12 – Luka yang Kembali Menganga

Share

Bab 12 – Luka yang Kembali Menganga

Penulis: faafa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-30 11:38:08

Pagi itu, kantor Nayla terasa lebih sunyi dari biasanya. Langkah-langkah para staf terdengar seperti gema, seolah seluruh ruangan sedang menahan napas.

Nayla berjalan dengan tenang menuju ruang rapat utama, jas hitamnya melambai mengikuti langkah kaki yang mantap. Di tangan kirinya, ia membawa berkas tebal bertuliskan “Rekonsiliasi Data Operasional 3 Tahun Terakhir.” Sebuah dokumen yang tak seharusnya dibuka sembarangan kecuali jika seseorang berniat membuka luka lama dan menggali bangkai yang sudah dikubur dalam-dalam.

Di dalam ruangan, para petinggi perusahaan sudah duduk rapi, termasuk dua auditor eksternal yang sengaja didatangkan Nayla secara pribadi tanpa sepengetahuan Reyhan. Begitu Nayla membuka presentasinya, ruangan yang semula tenang berubah menjadi medan sunyi yang penuh ketegangan.

“Data yang akan saya paparkan pagi ini tidak hanya berkaitan dengan operasional, tetapi juga... integritas internal perusahaan kita selama tiga tahun terakhir,” ucap Nayla pelan, namun tajam
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 34 - Bayang-Bayang yang Mengintai

    Langkah Reyhan terdengar mantap menyusuri koridor kantor yang mulai sepi. Setelah berhari-hari terpuruk dalam kubangan rasa bersalah dan pengkhianatan, hari ini ia kembali berdiri tegak. Jas hitamnya kembali rapi, kemejanya tanpa kerut. Tapi satu hal yang tak bisa ia rapikan adalah pikirannya, berantakan dan selalu siaga.Namun, ada sesuatu yang berubah. Bukan hanya di dirinya, tapi di sekelilingnya. Udara terasa lebih berat, dan langkah orang-orang di sekitarnya tak lagi terdengar seperti biasanya. Ada jarak, ada bisik-bisik yang tak terdengar, namun terasa. Reyhan bukan pria mudah goyah, tapi nalurinya bicara lain: ada sesuatu yang salah.Seseorang memperhatikannya. Ia yakin.Bukan Nayla. Bukan Rania. Tapi sosok lain. Sosok yang mungkin tahu lebih banyak daripada seharusnya. Sosok yang bersembunyi di balik topeng tenang, menunggu momen yang tepat untuk mencabik-cabik sisa harga dirinya.Reyhan membuka pintu ruangannya, lalu menutupnya perlahan. Ia berdiri diam di tengah ruangan, men

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 33 — Luka yang Membentuk Pelindung

    Reyhan duduk sendiri di ruang kerja, memandangi layar laptop yang sudah menyala sejak pagi. Namun pikirannya tidak benar-benar ada di sana. Tangannya sibuk menggulirkan dokumen tanpa membaca isinya. Bayangan Nayla pagi tadi masih melekat jelas di kepalanya sikapnya, ucapannya, senyumnya yang nyaris menyindir.Dulu, Nayla adalah bagian dari zona nyamannya. Seseorang yang bisa ia kendalikan, yang selalu memaafkan, bahkan untuk luka-luka yang tak seharusnya ia torehkan. Tapi kini, Nayla tidak lagi berada di tempat yang sama. Ia tidak lagi menjadi wanita yang bisa Reyhan tebak atau arahkan sesuka hati.Dan itu menakutinya.Tapi di balik ketakutan itu, sesuatu yang lain mulai tumbuh amarah. Bukan amarah yang meledak, tapi yang sunyi, membentuk lapisan pelindung yang selama ini Reyhan kubur dalam-dalam. Ia bukan pria lemah. Ia bukan seseorang yang akan duduk diam menunggu semua hancur.Ia menarik napas dalam, lalu membuka berkas lama dari folder tersembunyi di laptopnya. File itu berisi cat

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 32 — Dalam Diam, Aku Bergerak

    Malam telah lewat jauh, tapi mata Nayla tetap terbuka. Lampu kamar sengaja dibiarkan mati, menyisakan cahaya remang dari luar jendela yang menyelinap melalui celah gorden. Ia duduk di tepi ranjang, memeluk lututnya sendiri, dan menatap kosong ke dinding seakan mencari makna dari semua luka yang tak pernah sempat ia torehkan. Dulu, Nayla adalah perempuan yang takut kehilangan. Ia selalu menahan, selalu memaafkan, selalu berpikir bahwa diam adalah bentuk kesabaran yang mulia. Tapi sekarang... diam yang ia pilih bukan lagi bentuk tunduk melainkan strategi. Suara langkah kaki Reyhan di bawah terdengar samar. Sejak beberapa hari terakhir, suaminya itu mulai gelisah. Ia bisa merasakannya. Nafas Reyhan tak lagi teratur, tatapannya seperti orang yang terus dihantui bayangan sendiri. Dan Nayla tahu, ketakutan itu tidak datang dari rasa bersalah tetapi dari rasa takut kehilangan kekuasaan. Ia berdiri perlahan, membuka laci kecil di meja samping tempat tidur. Di sana ada satu benda yang telah

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 31 — Bayangan yang Mengintai

    Reyhan menatap layar komputernya, tetapi fokusnya buyar. Angka-angka di laporan bulanan yang biasanya bisa ia telan dalam sepuluh menit kini seperti simbol-simbol asing yang menertawakannya. Ada sesuatu yang tak beres. Dan yang lebih membuatnya muak, ia tak tahu dari mana datangnya. Satu minggu terakhir, proyek yang biasanya berjalan lancar tiba-tiba menghadapi gangguan. Pihak pengawas meminta dokumen tambahan yang tak pernah diminta sebelumnya. Beberapa kontrak ditunda penandatangannya dengan alasan administratif. Bahkan salah satu rekan bisnisnya, William, terlihat canggung saat bertemu Reyhan seperti menyembunyikan sesuatu. Reyhan mengernyit, tangannya mengusap dagu yang mulai ditumbuhi jenggot tipis. Ia menyadari bahwa setiap langkah yang ia ambil belakangan ini seperti diawasi. Seolah ada mata tak terlihat yang mengikuti setiap geraknya, mencatat, dan menunggu saat tepat untuk menyerang. Ia mencoba mengabaikan itu semua, mencoba tetap tenang. Tapi ketenangan itu mulai retak ke

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 30 — Gerakan Sunyi Sang Istri

    Fajar baru menyapu langit Jakarta, tapi Nayla belum tidur sedikit pun. Di dalam apartemen yang sunyi, ia duduk tegak dengan laptop terbuka di hadapannya. Kopi hitam dingin di meja tak tersentuh. Matanya fokus, tajam, penuh perhitungan. Semua file yang ia dapat dari Tiara sudah tersusun rapi. Foto, video, percakapan yang direkam, dan bukti transfer ke rekening atas nama Rania. Langkah pertamanya bukan ledakan besar. Nayla tahu, permainan mereka selama ini rapi dan penuh kehati-hatian. Maka balasannya pun harus lebih rapi. Ia bukan gadis polos yang dulu mudah diombang-ambingkan cinta dan janji manis. Ia adalah Nayla yang baru dingin, terencana, dan sabar menunggu waktu. Dengan teliti, ia membuat akun anonim. Di akun itu, ia mulai menyusun cerita. Bukan fitnah. Tapi kebenaran, dilapisi fakta. Perlahan, satu per satu konten ia unggah dengan tajuk “Di Balik Pernikahan Reyhan Aditya.” Belum banyak yang membaca, tapi Nayla tak peduli. Ia bukan ingin viral. Ia hanya ingin nama itu mulai

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 29: Di Balik Bayangan Masa Lalu

    Nayla berdiri di ambang pintu sebuah kafe tua yang sudah lama tak ia kunjungi. Tempat ini menyimpan banyak kenangan bersama Rania dan… Tiara. Wangi kopi hitam dan suara hujan yang menetes pelan di luar jendela kaca membuat waktu seolah melambat. Duduk di sudut ruangan, seorang wanita dengan syal abu-abu dan tatapan tajam menunggu. Mata mereka bertemu, dan seketika itu pula Nayla tahu tebakannya benar. Tiara. “Sudah lama, Nay,” ucap Tiara pelan, namun cukup untuk membuat seluruh ruang terasa tegang. Nayla duduk perlahan, mencoba menyusun kata, tapi Tiara lebih dulu berbicara. “Aku nggak nyari pembenaran. Tapi kamu harus tahu siapa yang sebenarnya berdiri di belakang semua ini. Bukan cuma Reyhan. Bukan cuma Rania.” Hening. Bahkan detak jam di dinding seakan menunggu. “Aku disingkirkan karena aku tahu terlalu banyak,” lanjut Tiara. “Rania bukan sahabat biasa. Dia licik. Dia nggak pernah menginginkan kamu di sisinya sejak awal. Dan Reyhan? Dia cuma boneka yang terlalu takut kehilanga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status