Share

Rencana Kabur

Penulis: Nur Cahaya
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-18 07:19:16

Bab 7 Balas Dendam Yang Salah

Rencana Kabur

Seorang wanita setengah baya masuk, dengan membawa pakaian. Lalu tersenyum dan mendekati Karina.

"Nyonya sudah bangun rupanya. Ini Nyonya, pakaian ganti anda. Saya, Antini asisten di rumah ini" jelasnya.

Karina terdiam dengan alis yang bertemu. Ia tak mengerti dengan yang sedang terjadi padanya. Ia hanya mengamati gerak-gerik wanita itu.

"Asisten? lalu siapa majikan anda?" tanya Karina kemudian.

Wanita paruh baya itu kembali tersenyum tipis. Lalu beranjak begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Karina.

"Hai, kenapa tak kau jawab pertanyaanku, wanita tua!" pekik Karina. Ia geram, karena merasa diabaikan begitu saja.

Wanita itu menoleh dan mengangguk hormat. Seulas senyum tak lepas dari kedua sudut bibirnya. Meski tatapannya terlihat sangat dingin. Membuat Karina sedikit merinding bulu kuduknya.

"Nanti, Nyonya juga akan tahu. Siapa Tuan besar juga Nyonya besar di sini. Maaf, saya permisi. Makan malam, nanti akan kami antar kemari. Itu perintah Tuan Muda pada kami."

Lalu pintu tertutup dan terdengar anak kunci yang mengait pintu kamar tersebut. Karina sontak membeliak, menyadari bahwa dirinya kini dikurung di sebuah kamar besar nan mewah.

"Kenapa nasibku sesial ini, sih. Astaga!" pekiknya seraya menjatuhkan tubuhnya kembali ke atas kasur.

Karina masih terdiam, memikirkan bagaimana caranya agar bisa keluar atau minimal tahu, dimana sebetulnya dia kini berada. Tapi, tiba-tiba kandung kemihnya terasa sangat penuh. Sontak ia mencari kamar mandi dan, saat ia menemukannya. Ia sedikit tercengang, karena kamar mandi itu sangat bersih dan ruangannya begitu luas.

"Waw, sepertinya mandi bisa menyegarkan tubuhku," gumamnya.

Ia segera melucuti pakaiannya. Dengan tubuh polos ia menengadahkan wajahnya ke atas. Menikmati rintik air hangat yang turun dari shower. Rasanya seperti mendapatkan pijatan lembut di kulit wajahnya.

Kemudian dia menurunkan wajahnya, dan dengan mata yang terpejam. Membiarkan air turun membasahi puncak kepalanya. Ingatannya tiba-tiba mengarah saat di mana Alvis memaksanya kala itu.

"Astaga! Laki-laki sialan! Kenapa kau renggut hal paling berharga milikku, brengsek!" umpatnya.

Tubuhnya luruh, ia duduk di atas lantai. Menekuk lutut dan memeluknya erat. Tangis kembali pecah dari dadanya. Ia meraih sabun mandi, lalu mengeluarkannya sebanyak mungkin. Dan menggosok ke seluruh kulit tubuhnya.

"Menjijikkan, kalau hendak menodaiku. Kenapa kau menyelamatkanku. Kenapa tak kau bunuh saja aku!" gerutunya lagi.

Karina terus saja bermonolog. Mengeluarkan sesak yang memenuhi rongga dadanya. Menjambak surai di kepalanya. Lalu menggosok kulit tubuh bagian dadanya. Dengan raung yang terdengar ironi. Ia berharap, dengan membasahi tubuhnya. Akan menjadi lebih segar, tubuhnya. Tapi, justru ia semakin membenci dirinya sendiri.

"Andai aku tahu ini yang akan terjadi, aku lebih baik tetap tinggal bersama Richard dan, menikah di sana. Ibu…!" raungnya lagi.

Lelah menangis, ia menyudahi mandinya. Lalu masuk ke kamar dengan mengenakan handuk kimono yang tersedia. Saat ia mengenakannya, tercium aroma handuk baru. Ia mengernyitkan dahinya, berpikir sedikit lama, seraya melangkah keluar.

"Apa, ini baru disiapkan? Ini wangi handuk baru," gumamnya. Lalu, Karina mengambil pakaian yang dibawa oleh Antini. Dan, memeriksanya sebelum mengenakannya. Betul saja, semua masih bermerek.

"Astaga, ini juga masih baru," ucapnya.

Lalu, dia mengambil underwear juga bra, kembali ia menggeleng. Karena semuanya masih baru. Karina semakin tak mengerti dengan keadaannya. Tapi, karena tak ada pakaian lain. Ia terpaksa mengenakannya.

"Hmm, bisa pas begini, ya. Dan, ini sangat nyaman sekali," ujarnya. Setelah selesai mengenakan pakaian itu. Ia menuju meja rias, menatap alat make up yang super lengkap di sana.

"Waw, ini… pasti punya pemilik rumah. Apa ada wanita sepertiku. Kenapa peralatan make upnya begitu lengkap," gumamnya lagi dengan hati yang diliputi banyak pertanyaan.

Ia tak ingin memusingkannya dan, langsung mengenakannya saja. Mengeringkan surai yang basah. Lalu memoles wajahnya dengan riasan tipis. Seulas senyum mengembang di wajah Karina.

Saat ia menatap pantulan dirinya dalam cermin tinggi di lemari 6 pintu di dalam kamar tersebut. Iseng, ia membuka lemari pakaian itu. Hanya ada pakaian Alvis di sana. Ia berdecak kagum, karena semua yang ada branded ternama.

Iya, karena Karina pernah bekerja di sebuah toko besar. Yang menjual hanya barang-barang original bermerk terkenal. Karena itu Karina bisa tahu, berapa harga perlembar pakaian yang tergantung di dalam lemari itu.

"Hmmm, melihat semua ini. Aku semakin merindukan Richard-ku. Aaa! Sial. Dimana dia menyembunyikan tas milikku. Aku harus segera menghubunginya, bukan. Dia pasti sangat mengkhawatirkanku saat ini."

Karina menutup kasar pintu lemari itu, sesak kembali memenuhi rongga dadanya. Perasaannya begitu kacau dan hancur. Kesucian terenggut, kebebasan pula hilang. Dan dia menjadi tahanan kamar mewah.

"Bagaimana caraku keluar dari sini, Tuhan," gumamnya dalam keputusasaan.

Tiba-tiba terdengar suara kunci di buka, dari arah pintu. Sontak Karina melompat, dan bersembunyi di belakang pintu. Rencananya, dia akan mengendap-endap, untuk keluar jika ada kesempatan.

Ceklek, pintu terbuka. Dan, Antini snag asisten masuk membawa nampan berisi kudapan. Lalu, Karina berjalan berjinjit dengan sangat perlahan. Dan—

"Nyonya!"

🍁 BERSAMBUNG 🍁

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Teh EL Missrujak
terkurung dlm sangkar mewah
goodnovel comment avatar
Inthary
Ntar awas klo dia tiba-tiba ngusilin Antini
goodnovel comment avatar
Alnayra
pasti tasnya disembunyikan lah sama Alvis supaya Karina ga bisa kabur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Balas Dendam Yang Salah   Sensitif

    Bab 38 Balas Dendam Yang SalahSensitifAlvis menghela nafasnya panjang. Dia tak bisa membantah kata-kata dari sang nenek. Wanita yang telah membesarkannya seorang diri. Dia lantas berdiri dengan terus menggandeng erat tangan sang istri."Baiklah, perlahan akan aku buktikan sama Nenek. Kalau wanita ini bukanlah, Andini. Dan Nenek akan melihat, betapa wanita sangat luar biasa di banding Andini. Nenek akan jatuh cinta padanya jika Nenek sudah mengenalnya. Sepertiku yang kini sangat terikat olehnya. Dan enggan untuk jauh darinya. Walau sekejap waktu," jelas Alvis panjang.Stella mencebik kesal dengan wajah memerah menahan amarah. Dia benci sekali ucapan sang cucu yang sedang di mabuk cinta itu. Apalagi pikirnya Karina adalah wanita yang sama yang telah hampir membuatnya meninggal dunia."Halah, saat kamu sadar bahwa dia adalah wanita ular itu. Saat itu kamu akan menyesal sebab tak mendengar nasehat dariku." Nenek Stella dengan penuh keyakinan mengatakan itu. Membuat Alvis tersenyum menang

  • Balas Dendam Yang Salah   Kebencian Nenek Stella

    Bab 37 Balas Dendam Yang SalahKebencian Nenek StellaAlvis mendekati sang nenek dengan tangan yang masih menggenggam erat tangan Karina. "Usir dia sekarang juga! Aku muak melihatnya! Apa kamu lupa dengan yang dia lakukan padaku, Al!" amuk Nenek Stella dengan dada yang bergemuruh.Karina kian menunduk, tubuhnya menggigil dalam diam. Dia tidak berpikir sikap sang nenek akan semurka ini padanya. Iya, dia belum lupa saat Alvis memperlihatkan video saat Andini mendorong Nenek Stella hingga membuatnya koma. Tapi, dia pikir Alvis sudah menjelaskan tentangnya dan pernikahan mereka itu. Lalu, ingatannya kembali ke kata-kata Antini tadi sewaktu mereka sarapan pagi. Dia sedikit melirik suaminya, yang terlihat tenang dan santai."Nek, dia bukan Andini. Memang sangat mirip bahkan nyaris tak berbeda. Tapi, percayalah, dia bukan Andini." "Mana mungkin! Lihatlah, wajahnya, rambutnya, tinggi badannya. Tidak ada yang berbeda. Kamu jangan mau tertipu dengan wajah sok lugunya itu, Al. Dia itu ular! Pe

  • Balas Dendam Yang Salah   Nenek Stella

    Bab 36 Balas Dendam Yang SalahNenek StellaKarina dan Alvis kini sudah berada di dalam hotel. Karina tiada henti memandangi wajah suaminya yang terlelap memeluknya. "Kenapa sekarang aku sangat mengagumimu, Milo. Aah, lucu sekali aku memanggilmu dengan nama itu. Padahal namamu itu panjang dan bagus. Tapi, kenapa aku menyapa dengan sebutan itu. Hmmm, aku ingin mengganti dengan sebutan sayang saja. I love you sayang," biaknya lirih.Alvis mengeratkan pelukannya, dan berbisik. "I love you too, sayang.""Hai, kau belum tidur?""Mana bisa aku tidur kalau kamu terus mengganggu, hmm," sahut Alvis. Yang gegas menggelitik pinggang sang istri. Karina tergelak, menerima serangan yang membuat tubuhnya gelinjangan sebab merasa geli. Sampai dia memohon ampun, dan Alvis menghentikan tangannya. Dia memeluk Karina yang nafasnya terengah-engah sebab lelah menahan geli."Kita akan pulang besok, atau kamu masih ingin disini, sayang?" tanya Alvis."Bolehkan tinggal beberapa hari lagi, disini. Aku ingin b

  • Balas Dendam Yang Salah   Dibalik Sikap Manis Welly

    Bab 35 Balas Dendam Yang SalahDibalik Sikap Manis Welly Karina tergelak, dan mencubit pinggang Welly. Lantas meraih tangan suaminya dan ia genggam dengan sangat erat."She's all yours, Welly. Be happy, you deserve it." Karina mencium lembut pipi Welly, lantas beranjak pergi dari tempat itu. Sejenak, saat langkahnya sampai di ambang pintu. Dia menoleh dan menatap kedua pasangan pengantin baru itu. Lantas mengerling sekejap dan berlalu. Meninggalkan Richard yang seakan pilu melepaskan kepergiannya."Are you oke, honey?" tanya Welly, seraya menyentuh bahu Richard.Pria itu menggeleng dan lantas membawa istrinya keluar dari tempat itu. Apapun yang terjadi, kini Welly--lah istrinya. Jadi, dia membawa wanita itu ke hotel malam ini. Meninggalkan kamar pengantin mereka, yang sudah dihias sedemikian rupa.Sementara itu, Karina menyandarkan kepalanya ke bahu sang suami. Entah mengapa, dia merasa sangat lega. Meski kecewa mendera, tapi lebih pada rasa nyaman dan seolah beban yang selama beber

  • Balas Dendam Yang Salah   Rindu Yang Menggebu

    Bab 34 Balas Dendam Yang SalahRindu Yang MenggebuRichard, memeluk erat tubuh Karina. Wanita itu menengadahkan wajahnya. Tatapannya pilu. Membuat Richard merasa sangat bersalah. Ingin sekali dia menceritakan semua kejadian yang menimpanya. Tapi, apa yang akan terjadi dengan Alvis.Bisa-bisa suaminya itu akan mati terbunuh oleh orang-orang suruhan Richard. Dia tahu siapa kekasihnya itu. Sebab itu, semua ia tutupi sedemikian tapi."Maafkan aku Ric, aku sungguh ceroboh," sahutnya penuh sesal."Kau sangat cantik sekarang. Bisa kita berkencan malam ini?" bisiknya Richard, seraya mencium leher jenjang Karina.Karina menoleh dan merenggut bibir tebal itu. Memagutnya dengan buas. Dia sungguh merindukan lelaki ini. Lelaki yang telah menyelamatkan hidupnya dulu. Saat pertama kali dia kabur ke negara ini. Karina melepaskan ciumannya. Senyum merekah di wajahnya. "Kau masih milikku, sayang," bisik Karina. "Tapi, kau pria terhormat. Kau istimewa bagiku. Aku bangga telah mencintai dan mendapatkan

  • Balas Dendam Yang Salah   Melepas Rindu

    Bab 33 Balas Dendam Yang SalahMelepas RinduAlvis merengkuh tubuh Karina. Wanita itu gemetaran hebat dalam pelukan sang suami. Pria di ujung sana, yang baru saja menyematkan cincin perkawinan pada jari manis si wanita. Berdiri terpaku menatap Karina."Karina," lirihnya.Pria itu berlari, mendekati Karina. Tapi, Alvis memasang badan. Menghalanginya dengan tegap. "What are you doing here!" ucap Richard dengan dada naik turun. Dengan kuat dia menyingkirkan tubuh Alvis. Lantas menarik tubuh Karina, dan mendekapnya erat. Dan Karina pun memeluk tubuh pria itu erat. "Karina, why? Why have you come now. Where have you been for the past 3 months? Where to?" cecar pria tampan dengan setelan jas putih yang tampak tampan dan berwibawa.Karina tergugu, mencengkram kuat tubuh pria itu. Alvis mengatupkan bibir dan menutup rapat matanya. Membiarkan istrinya meluapkan emosinya. "I'm sorry, Richard. I'm sorry it took so long. I, I can't go back. Because my bag is lost. And I can't reach you at all.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status