Share

Bab 77

“Assalamualaikum.” Suara Mas Harun terdengar memasuki rumah saat jam sudah menunjukkan jam setengah enam pagi. Ibu mertua berjalan di belakangnya dengan wajah datar. Pasti mereka sudah sarapan dulu di rumah Mbak Wulan sebelum datang kesini. Terlihat dari rantang makanan yang ia serahkan padaku.

“Waalaikumsalam.”

Seperti biasa aku akan menyalami tangan Mas Harun dan Ibu. Walaupun hanya di sambut angin lalu karena Ibu segera masuk ke dalam kamar. Sekali lagi Ibuku terpaksa masuk ke dalam kamar kecil di dekat dapur selama suami dan Ibu mertuaku tinggal di rumah ini. Aku mengikuti Mas Harun masuk ke dalam kamar untuk meletakan kopernya. Meletakan sejenak rantang makanan di atas meja.

“Aku langsung berangkat ke kantor dulu. Ada rapat sama pimpinan.” Ujar Mas Harun yang tetap acuh padaku. Sikap dinginnya yang tidak lagi melukai hatiku. Karena rasa cinta yang ada dalam dada sudah hilang.

Pura-pura kupasang wajah sedih untuk menarik perhatiannya. “Apa kamu tidak mau sarapan dulu denganku mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status