Share

Bab 477

Author: Levin Sergio
Nayana tertawa dan berkata, "Pak Rafel, kami hanya mengikuti perintah. Kalau kamu merasa nggak nyaman, kamu boleh cari bos kami!"

Rafel mendengus tanpa sadar. "Siapa bos kalian? Sekalipun dia hebat, dia juga nggak boleh melewati batas dan main-main."

"Pak Rafel pasti tahu bos kami. Dialah orang kamu tangkap terakhir kali itu," jawab Arjun dengan datar.

Rafel tertegun sejenak, lalu berkata dengan gemetar, "Maksudmu, Na ... Nathan? Tuan Nathan?"

Nayana tertawa terbahak-bahak. "Pak Rafel benar. Selamat tinggal!"

Setelah menutup telepon, Rafel langsung memasang ekspresi kaget. Dia perlahan menyeka keringat dingin di dahinya.

"Ternyata bocah ini yang mengarahkan Arjun dan Nayana untuk melakukan aksi besar. Sialan! Untung saja, aku nggak ikut campur kali ini!"

Tubuhnya yang buncit tampak gemetar. Dia masih dalam keadaan syok.

Dia memutuskan untuk berpura-pura tidak tahu dan tidak akan menanyakan apa pun.

Lagi pula, Tuan Nathan termasuk orang yang dihormati oleh wali kota. Ditambah lagi, wali
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
SY Herwant
Percuma dong punya bonus banyak tapi tak bisa dibuka kelanjutannya ?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 481

    Nathan memapahnya berdiri, lalu menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Aku menganggapmu sebagai teman, jadi aku membantumu. Kalau kamu terus seperti ini, bukankah hubungan kita akan berubah?"Regina berkata sambil tersenyum, "Pak Steward, kamu nggak boleh berlutut. Usiamu hampir dua puluh tahun lebih tua dari Dokter Nathan. Nggak lazim kan membiarkan seorang senior berlutut di depan seorang junior?"Steward buru-buru bangkit dengan canggung dan berkata, "Bu Regina, kamu benar. Aku nggak mempertimbangkan begitu banyak."Ketiganya segera menaiki mobil G-Class milik Nathan dan bergegas menuju Kantor Polisi Beluno.Begitu mendengar Nathan datang, Rafel segera berlari menyambutnya. "Tuan Nathan. Haha. Angin apa yang membawa Anda ke sini?"Nathan tersenyum dan berkata, "Aku datang ke sini khusus untuk mengucapkan terima kasih pada Pak Rafel karena sudah merepotkanmu."Wajah Rafel penuh dengan ekspresi curiga. Dia berpikir dalam hati, 'Bajingan dengan latar belakang sekuat itu, bahkan hampi

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 480

    Nyonya kedua Keluarga Halim berkata dengan nada bercanda, "Aku juga bukannya menyukainya, tapi makin muda seorang pria, fisiknya makin kuat dan dia mampu memberikanku kepuasan dalam masalah ranjang.""Selain itu, Edward bukan hanya muda, tapi dia juga kepala keluarga. Dia bisa memberiku semua yang aku inginkan. Sebaliknya, kamu bukan hanya nggak mahir bermain di ranjang, kamu juga nggak bisa membelikan barang untukku. Apa gunanya kamu?"Harun merasa amat terhina. Kebencian yang melintas di matanya bagai cahaya nyata."Wanita jalang, kamu pasti akan menyesal. Kamu dan Edward pantas disambar petir!"Setelah meluapkan emosinya, Harun pun meninggalkan ruang tamu kediaman Halim dengan putus asa.Nyonya kedua Keluarga Halim berkata dengan nada meremehkan, "Lelaki tua yang nggak punya apa-apa. Kamu bahkan nggak sanggup bertahan selama beberapa detik. Apa gunanya aku memilikimu!"Empat jam telah berlalu. Pencarian oleh dua pasukan bawah tanah utama di Beluno masih terus berlanjut.Steward yang

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 479

    Harun tidak begitu yakin dan berkata, "Sejauh yang aku tahu, Steward merupakan veteran dalam Grup Suteja dan juga setia pada Grup Suteja. Apa dia sungguh akan melakukan apa yang kamu minta?"Edward mendengus dingin. "Dia tentunya nggak akan melakukan apa yang kuminta, tapi putri kesayangannya ada di tanganku. Aku memegang titik lemahnya. Jadi, dia nggak bisa berbuat apa-apa."Harun tersentak dan berkata dengan nada putus asa, "Ka ... kamu menculik putri Steward?"Edward mendengus dingin. "Apa yang kamu cemaskan? Orang yang melakukan hal besar nggak akan peduli dengan masalah sepele. Selama bisa menghancurkan departemen medis Grup Suteja, aku berani melakukan apa saja.""Selain itu, aku juga menyewa penculik dari pasukan bawah tanah. Sekalipun mereka terbongkar, juga nggak akan membahayakan Keluarga Halim kita!"Tepat di saat ini, Edward menerima telepon. Setelah menjawab telepon, dia pun langsung mengumpat, "Para pengisap darah dari departemen kontrol kualitas, mereka memang bajingan!

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 478

    "Ada yang bersedia menjual dan ada yang bersedia membeli, jadi mengapa nggak melakukannya? Kecepatan menghasilkan uang ini jauh lebih kencang dibandingkan ayahku dulu.""Sayangnya, ayahku sudah meninggal. Kalau nggak, aku akan perlihatkan padanya, betapa makmurnya Keluarga Halim di tanganku."Nyonya kedua Keluarga Halim sangat gembira. Dia berjalan perlahan ke arah Edward dan langsung duduk di pangkuan pria itu."Kalau begitu, setelah kamu berhasil membuat Keluarga Halim bangkit kembali, jangan lupakan aku."Edward tersenyum penuh nafsu. "Tentu saja. Lagi pula, kebahagiaan yang kamu berikan padaku juga bertambah dua kali lipat!"Tepat di saat ini, di luar ruang tamu, seorang anggota penting Keluarga Halim masuk. Dia adalah pamannya Edward, Harun Halim.Melihat nyonya kedua Keluarga Halim dan Edward tengah berpelukan di sana, wajah Harun tiba-tiba berubah gelap."Apa yang kalian lakukan? Segera lepaskan! Nggak masuk akal sekali. Sebagai keluarga terhormat, reputasi Keluarga Halim hancur

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 477

    Nayana tertawa dan berkata, "Pak Rafel, kami hanya mengikuti perintah. Kalau kamu merasa nggak nyaman, kamu boleh cari bos kami!"Rafel mendengus tanpa sadar. "Siapa bos kalian? Sekalipun dia hebat, dia juga nggak boleh melewati batas dan main-main.""Pak Rafel pasti tahu bos kami. Dialah orang kamu tangkap terakhir kali itu," jawab Arjun dengan datar.Rafel tertegun sejenak, lalu berkata dengan gemetar, "Maksudmu, Na ... Nathan? Tuan Nathan?"Nayana tertawa terbahak-bahak. "Pak Rafel benar. Selamat tinggal!"Setelah menutup telepon, Rafel langsung memasang ekspresi kaget. Dia perlahan menyeka keringat dingin di dahinya."Ternyata bocah ini yang mengarahkan Arjun dan Nayana untuk melakukan aksi besar. Sialan! Untung saja, aku nggak ikut campur kali ini!"Tubuhnya yang buncit tampak gemetar. Dia masih dalam keadaan syok.Dia memutuskan untuk berpura-pura tidak tahu dan tidak akan menanyakan apa pun.Lagi pula, Tuan Nathan termasuk orang yang dihormati oleh wali kota. Ditambah lagi, wali

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 476

    "Kalau kita nggak tahu keberadaannya sekarang, itu sama dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami," kata Nathan.Regina mendengus dingin. "Langsung pergi ke kediaman Halim saja. Kalau Edward berani menyembunyikan keberadaan putri Pak Steward, kita hancurkan Keluarga Halim."Nathan tersenyum pahit dan berkata, "Nona, metodemu itu terlalu sederhana dan kasar.""Kalau Vivi sungguh ada di kediaman Halim, kita memang bisa langsung ke sana.""Tapi kamu juga tahu kalau Edward sedang bermain trik. Vivi sama sekali nggak berada di kediaman Halim, tapi berada di tangan pria bertopeng itu, jadi kita hanya bisa mencari cara lain!"Regina menghela napas, lalu berkata dengan sedikit kesal, "Tapi selain tahu masalah ini ada hubungannya dengan Keluarga Halim, kita nggak punya petunjuk apa pun lagi.""Kalau nggak langsung pergi ke kediaman Halim, apa lagi yang bisa kita lakukan?"Nathan menatap Steward dan bertanya, "Pak Steward, coba kamu ingat-ingat dulu tampang si pria bertopeng itu. Apa di tubuhny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status