Share

BAB 7 Maya Kecelakaan

Penulis: Endah Tanty
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-02 21:42:40

Kaki Maya terasa lemas, jantungnya bergemuruh dan hatinya terasa ditusuk benda tajam, matanya yang semula berkaca-kaca kini luruh membasahi pipinya.

“Nah, sudah jelas ‘kan, sekarang, cepatlah tanda tangani, apalagi yang kamu tunggu!”perintah Ambar

Maya tak kuasa menahan sedih dan kecewa, penghianatan sang suami sungguh membuat hatinya pilu dan hancur, satu-satunya orang yang diharapkan bisa menemani seumur hidupnya, kini malah menyakitinya.

Maya meraih pena, dan dengan kemarahan dan kekecewaan yang teramat sangat ia membubuhkan tanda tangannya di lembaran kertas itu.

Senyum kemenangan tersunging di bibir Ambar, rencananya berhasil  dengan lancar.

“Bagus, Maya, sekarang kamu bukan lagi menantu keluarga ini, kemasi barang –barangmu dan pergilah dari rumah ini!”suruh Ambar, tanpa belas kasihan sedikitpun, pada Maya, meskipun wanita itu tahu, bahwa manantunya sedang mengandung cucunya.

Maya mengusap air mata yang terus saja mengalir, sampai membasahi pipinya, berlahan ia mengemasi semua pakaiannya, Bi Siti membantunya. Tapi Bi Siti tidak berani mengatakan  tentang kehamilan Maya.

Setelah selesai mengemasi semua barang -barang pribadinya, Maya keluar dengan melangkah gontai meninggalkan semua kenangan indah bersama Rendra. Air mata kembali luruh setelah menginggat kembali, jika sang suami yang dipujanya menghianatinya.

Sedangkan Ambar,setelah mendapatkan tanda tangan Maya, ia menghubungi Fardian.

“Pak Fardian, saya telah mendapatkan tandatangan Maya, segeralah datang ke rumahku dan urus perceraian Maya dan Rendra!”perintah tegas Ambar, kali ini terlihat wajah semringah  dan senyum dibibirnya, rencananya selama satu tahun ini telah berhasil.

“Baik Bu Ambar, saya akan segera mengambil berkas itu di rumah Bu Ambar,”jawab Fardian

Disebuah jalanan sepi masih disekitaran komplek perumahan, Maya berjalan dengan pandangan kosong dan berjalan begitu saja tanpa arah dan tujuan, hingga tanpa menyadari jika mobil  melaju dengan sangat kencang.

Brak! Suara benturan cukup keras, membuat Maya terpelanting dan jatuh pingsan.

“Shitt, kenapa ada orang yang menyeberang  seenaknya!”gerutu seorang pria dibalik stir, lalu dengan cepat keluar dari mobilnya dan melihat Maya.

“Maya...”

Pria yang tak lain adalah Fardian, kaget melihat Maya dan sudah tergeletak dengan darah mengucur di bagian kepala, dengan cepat segera Fardian memanggil ambulance dan tak lama kemudian sebuah ambulance datang, Maya pun segera mendapat perawatan dan dibawa ke rumah sakit terdekat.

Sesampainya di rumah sakit, Maya mendapatkan perawatan, Fardian menunggu dengan sangat cemas. Seorang perawat mengabari kondisi Maya pada Ambar.

“Maaf apakah ini keluarga Bu Maya?”

“Siapa kamu ?”tanya Ambar diseberang ponsel

“Bu Maya saat ini sedang dirawat dirumah sakit karena kecelakaan.”

“Jadi, Maya kecelakaan, dia sudah tidak menantuku, jadi jangan hubungi kami mengenai Maya!”jawab Ambar dengan tegas. Ponsel ditutup kasar, lalu perawat menghela napas berat, lalu perawat itu terpaksa membicarakan ini pada Fardian, yang amsih tamapk shock dan cemas itu.

“Maaf Pak, keluarga Pasien tidak mau tahu tentang kondisi Bu Maya, katanya Bu Maya bukan lagi anggoa keluarga mereka,”jelas perawat

“Baiklah, biar saya saja yang bertanggung jawab,”balas Fardian

“Siapa yang bertanggungjawab pada pasien?”tanya seorang dokter yang keluar dari ruang pemeriksaan

“Saya yang bertanggung jawab Dokter.”

“Baiklah , mari kita bicara di ruanganku,”ajak dokter wanita

Setelah keduanya duduk di kursi masing-masing, dokter tampak serius menatap Fardian.

“Pasien, mengalami cidera serius dibagian kepala, untunglah tidak terjadi apapun dengan janinya,”

“Jadi, Maya hamil?”

“Iya pak, pasien hamil, usia kehamilannya dua minggu,untuk cidera kapala,kami akan mengevalusai setelah pasien sadar,”jelas dokter.

Beberapa jam berlalu, Fardian, masih menunggui Maya di rumah sakit, kini pria yang berprofesi sebagai pengacara menatap wanita yang tengah hamil muda, Fardian menigingat beberapa tahun silam, tepatnya dihari terakhir ia berada di panti asuhan Mery gold, sosok gadis kecil berusia 10  tahun berparas cantik dengan kulit putih bersihnya, membuat terpukau, gadis yang beranjak itu tak lain adalah Maya.

Maya berlahan membuka matanya, membuat Fardian tersentak dari lamunannya.

“Maya...”

Wanita yang masih pucat dan  tak berdaya itu menatap ke arah Fardian, kemudian senyum kecil mengembang di bibirnya yang pucat.

“Kamu pasti suamiku ‘kan?”tanya Maya membuat Fardian tertegun dan berpikir sejenak.

“Aku akan memberitahukan dokter, jika kamu sudah sadar,”sahut Fardian

Baru saja akan bebalik, tanganya diraih Maya,”Aku tidak memerlukan dokter, aku mohon jangan pergi dulu, aku rasa aku tidak  ingatan apapun, kamu suamiku ‘kan?”tanya Maya dengan nada cemas.

Fardian terkejut mendengar penuturan Maya,”Jika kamu tidak ingat apapun kenapa kamu mengangapku suamimu?”

“Yang kuingat aku telah menikah, tapi aku tak ingat wajahnya, kamu benar ‘kan suamiku?”tanya Maya lagi

 lalu Fardian menganggukan tanda membenarkan apa yang menjadi pertanyaan Maya.

“Ohh...syukurlah,”jawab Maya dengan nada melemah.

Fardian lalu keluar meninggalkan Maya, ia menemui seorang perawat.

“Suster, Maya telah sadar, aku berniat memindahkanya di rumah sakit lain,”pinta Fardian.

“Baik, jika itu keputusan Pak Fardian, kami akan mengurus berkas kepindahan pasien,”jawab perawat.

***

Ditempat lain, jauh dari kota Jakarta, tepatnya disebuah kamar hotel vip, Rendra, melepaskan tautan bibrnya pada bibir  Arnia, ciuman yang semakin panas itu, membuat darah keduanya semakin bergelora, api asmara yang pernah ada seakan terpecik kembali menjadi kobaran cinta yang siap membakar keduanya, bahkan kancing blouse yang dikenakan Arnia sudah lepas  sedikit memperlihatkan bagian dada wanita cantik dan mengairahkan

“Apa perbuatan kita benar Ar, saat ini aku  masih berstatus suami Maya,”ucap Rendra.

Rendra menjauhkan  tubuhnya dari Arnia, ia terduduk ditepi tempat tidur,

“Pasti saat ini ia sedang cemas, karena tidak bisa menghubungiku, apa  ada kabar mengenai ponselku yang mungkin jatuh di Bandara?”

“Belum ada,aku akan mencarikanmu ponsel baru, Mas Rendra, maafkan aku , terbawa suasana,”balas Arnia, lalu membenarkan kancing blouse yang terlepas.

Rendra, berjalan ke kamar mandi ,lalu membasuh mukannya, ada rasa bersalah menyusup hatinya, tapi tak bisa dipungkuri, wajah dan tubuh Arnia membuatnya khilaf, sisa cintanya bahkan kembali mengelitiknya membuat jatuh dalam pelukan Arnia.

“Hampir saja aku khilaf,”gerutu Rendra seraya menatap wajah basahnya di pantulan cermin.

Sementara Arnia berdiri di balkon kamar hotel, ia tampak serius berbicara di ponsel.

“Bagaimana Bu, apa vidio yang aku kirim bisa membuat Maya , menandatangi perceraian?”

“Kerja bagus Arnia, ibu sangat bangga denganmu, hanya dirimu yang akan menjadi menantuku, teruslah merayu Rendra, jangan biarkan ia memikirkan tentang Maya, supaya jika ia  tahu,jika kita mengelubuhinya untuk mendapatkan tanda tanganya ia tidak akan marah, dan menerima kamu,”suruh Ambar diseberang ponsel.

“Baik Bu, aku tutup dulu, tampaknya Rendra sudah selesai di kamar mandi,”sahut Arnia

Arnia  menutup ponsel, dan berjalan ke arah pria yang sudah berkemeja rapi.

“Aku , akan menemui klienku, Ar, selain  itu aku  mau membeli ponsel baru,tampaknya ponselku tidak akan ketemu,”ucap Rendra, sambil menyisir rambutnya.

Okay, kita bertemu makan malam nanti,”balas Arnia mengurai senyum mengoda pada pria yang pernah jatuh hati padanya.

Tidak akan sulit mengodamu, nanti malam pasti kamu akan jatuh dalam pelukanku, batin Arnia

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 133 Hukuman Untuk Fara dan Nova

    “Fara, kenapa diam-diam bertemu Nova, kamu tahu ‘kan Nova mencoba melawanku?”“A..aku hanya makan malam saja,”jawab Fara semakin cemas“Makan malam di private room, sepertinya ada yang kalian rencanakan,”timpal Nura tegas“Keluarlah, aku tidak mengundangmu makan malam!”suruh Nova dengan tatapan marah“Aku tahu, kalian menunggu Risa ‘kan?”Nova dan Fara terkejut, Nura melangkah mendekati meja, dan duduk di kursi, menatap menu hidangan yang sudah tersaji.“Tampaknya kalian, akan merayakan sesuatu.” Nura menatap satu persatu Fara dan Nova.“Itu bukan urusanmu, pergi sebelum aku memanggil security untuk menyeretmu!”bentak NovaNura tidak peduli dengan ancaman Nova, ia menuang minuman di gelas kosong dan meneguknya.”Aku sedang merayakan kemenanganku, bagaimana kondisi tanganmu Nova, apa sudah mulai susah digerakkan?”Pertanyaan Nura membuat Nova terkejut, ia mulai merasakan sesuatu yang tak beres sedang terjadi.Lalu terdengar suara Nura lagi, kali ia menatap Fara.”Akhir-akhir ini banya

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 132 Kisah Bahagia Nura dan Raja

    Nura mengerutkan dahi, lalu berjalan cepat menuju kamarnya dan menatap cermin, matanya memindai tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu melangkah menuju almari pakaiannya disana masih tersimpan baju-baju yang dibelikan Jho untuknya, lalu ia meraih salah satu baju berwarna pink lembut, dengan kerah sabrina, lalu mengenakannya di tubuhnya.‘Apa berlebihan ya,’batin Nura sambil menatap tubuhnya di cermin, lalu senyum mengembang di bibirnya,”Ahh demi pria yang kucinta dan demi pernikahan bertingkah konyol pun tak apa, semoga kak Raja senang,”gumam NuraSekitar tiga puluh menit berlalu, terdengar bunyi bel pintu depan, lalu Nura berjalan untuk membukanya.Ceklek! Sebuah boneka tedy bear besar ada dihadapannya, lalu terlihat Raja, ada dibalik boneka itu“Kak Raja, bikin kaget, aku kira siapa?”basa-basi Nura“Emangnya kamu menunggu siapa lagi selain aku,”sahut RajaNura hanya tersenyum, lalu meraih boneka yang masih di tangan Raja.”Ini untuk aku ‘kan?”“Siapa lagi jika bukan unt

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 131 Dukungan Untuk Nura

    Raja meraih telapak tangan Nura, lalu mengecupnya dengan lembut, seraya berbisik,”Maafkan aku, Nura.”“Apa itu berarti kita punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya?”tanya Nura“Aku akan memperbaiki kesalahanku, aku akan menjadi suami yang sempurna untukmu, berikan kesempatan itu,”pinta RajaNura menatap dalam wajah tampan yang ada dihadapannya, seakan tak percaya jika pria egois itu kini bisa luluh menyatakan cinta.“Tak perlu menjadi sempurna, cukup cintai aku dengan tulus. Aku juga minta maaf, beberapa minggu ini aku bersikap egois padamu, “jawab NuraMalam itu hampir semalaman mereka berbincang hingga memutuskan kembali ke kamar masing-masing karena masih canggung.“Istirahatlah, besok setelah perkerjaan kita selesai, aku akan mengajakmu jalan-jalan,”suruh Raja, mengantarkan Nura sampai di depan pintu kamarnya“Oke,”jawab Nura sambil tersenyum hangat***Risa mencari tahu di mana Nova tinggal selama di Bali, dan akhirnya Risa pun berhasil.‘Jadi Nova tinggal sendiri di rumah s

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 130 Fara Bergabung di J Hotel

    Risa meningalkan kamar dengan perasaan tenang, kini ia tak harus menuruti petintah Nova. Sementara Nura masih menatap botol obat ditanganya sesekali menyuap menu makan malam sambil berpikir apa yang akan dia lakukan pada Nova.‘Ah..kenapa wanita itu harus mencari masalah denganku,’batin NuraMalam berganti pagi yang cerah, Fara sudah menunggu di depan kantor Nura“Fara, ada apa? Akhir-akhir ini kamu sering menemuiku?”tanya Nura“Apa kakimu sudah membaik?”basa –basi Fara“Kamu lihat ‘kan, aku bisa berjalan,”jawab Nura lalu membuka pintu kantornyaFara mengikuti langkah Nura, lalu duduk di sofa di sudut ruangan, Nura menatap Fara dari tempat kursi kerjanya.“Kamu belum menjawab pertanyaanku, kenapa kamu sering menemuiku, pasti ada sesuatu yang kamu harapkan dariku?”tanya Nura tegas“Aku membutuhkan pekerjaan, dan aku rasa kamu bisa membantuku.”Fara menjawab pertanyaan Nura“Sayangnya tidak ada lowongan di J hotel.”“Kenapa kamu tidak menjadikan aku sekertaris pribadimu Nura, kita bersau

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 29 Risa berbalik mendukung Nura

    Sementara itu Fara yang berdiri tak jauh dari Raja dan Nura yang terjatuh dalam posisi berpelukan, berdecak kesal karena rencananya gagal, gara-gara Raja menyelamatkan Nura lebih dulu.‘Ck...kenapa ada Raja sih...rencanaku gagal,’batin Fara lalu melangkah mendekati keduanya.“Kalian tidak ada apa-apa ‘kan, atau aku panggilkan ambulance,”tawar Fara“Fara, kami baik-baik saja,”balas Nura , lalu berlahan bangkit berdiri, diikuti Raja“Pengendara tidak waras, ia hampir menabrakmu tadi, “ujar Raja kesal“Mungkin pengendaranya mabuk, jadi mengendalikan mobil asal-asalan,”sahut Fara“Sudahlah yang penting aku selamat,terima kasih kak Raja,”ucap NuraBaru saja berdiri beberapa menit , Nura merasakan kesakitan, dan waktu akan berjalan, ia kehilangan keseimbangan karena kaki kanannya terkilir.“Aoww,”jerit Nura menahan sakit“Apa kamu bisa berjalan,”“Kakiku sakit, mungkin terkilir,”sahut Nura sambil menahan sakitTanpa diminta Raja, langsung membopong Nura dan berjalan menuju J hotel, banyak

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 128 Liciknya Nova

    “Lalu bagaimana cara kita membuat Nura, gila?”Fara penasaran tatapannya serius“Heumm.. aku mengenal dokter psikiater, ia bisa diajak kerjasama, kita cari tahu dulu tentang Nura, baru kita pikirkan cara yang tepat,”suruh Nova.“Aku akan menemui Nura,”jawab Fara“Oke, kamu harus mendekati Nura, berpura-puralah kamu mulai menyadari kesalahanmu dan senang memiliki saudara Nura,”saran Nova“Walau sebenarnya aku muak dengannya,”gerutu Fara sambil cemberut.“Ingat tujuan kita Fara.”“Okelah, aku akan mencoba mendekatinya,”jawab FaraFara dan Nova tersenyum licik dibalik rencananya untuk merebut kedudukan Nura.Saat ini Nova sudah mendapatkan informasi, jika Nura tinggal di J Hotel. Tanpa membuang waktu wanita cantik keturunan indo, mencari obat jenis anti psikotik, Nova mendatangi sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter jiwa.“kamu tahu ‘kan aku sekarang dibatasi karena beberapa kasus yang aku lakukan,”ucap seorang wanita tengah baya.“Carikan aku obat yang dapat membuat gangguan jiwa,”

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status