Share

BAB 8 Proses Perceraian

Author: Endah Tanty
last update Last Updated: 2024-11-03 22:15:13

Rendra memegang ponsel baru, setelah itu ia menghubungi  nomor Maya, tapi ponsel Maya tidak aktif.

“Sial, kenapa ponsel Maya tidak aktif, apa dia tidak menunggu aku menghubunginya,”gerutu Rendra, dan  ia beralih menghubungi ibunya.

“Bu..apa Maya di rumah?”

“Dia tidak di rumah, “jawab Ambar

“Kemana? kemarin adalah annyversery pernikahan kami, aku bahkan belum mengucapkan selamat padanya.”

“Apa perkejaanmu di Singapura sudah selesai, kenapa kamu tidak fokus pada pekerjaan saja, dari pada memilikirkan wanita tak berguna itu,”timpal Ambar bernada kesal.

“Klienku, membatalkan pertemuanku Bu, tanpa memberikan alasan apapun.”

“Ya sudah, anggap saja kamu berlibur, nikmatilah liburanmu, apalagi disana ada Arnia ‘kan.”

“Baiklah , aku satu malam lagi, besok, aku kembali ke Jakarta.”

Pembicaran Rendra dan Ambar selesai, dengan senyum puas di wajah Ambar, rencana yang disusunnya bersama Arnia berhasil, dan malam ini Arnia, akan membuat Rendra jatuh ke tanganya.

Kembali ke Jakarta, Maya dibawa Fardian, disuatu klinik dipinggiran kota, klinik kecil dengan fasilitas lengkap dengan tempat yang sangat nyaman, karena klinik dikelilingi pohon-pohon besar dan taman bunga yang sejuk dan asri.

“Kenapa, kamu membawanya ke tempatku, Fardian?”tanya seorang dokter wanita muda.

“Tata, kamu  adalah sahabatku, kepada siapa lagi aku akan minta tolong, rawatlah Maya, “pinta Fardian

“Heummm...akhirnya kamu menemukan wanita pujaanmu, setelah beberapa tahun terpisah.”

“Iya Ta, dan aku tak menyangka, ia sangat menderita dalam pernikahannya, ibu mertuanya menginginkan perceriaan, dan suaminya juga sudah menceraikannya, saat ini yang Maya ingat, ia sudah menikah, tapi tak ingat wajah suaminya, dan ia menganggap aku adalah suaminya,”jelas Fardian serius

“Jadi kamu  akan membohonginya, apa kamu sadar, bagaimana jika Maya suatu saat mengingat semuanya, dan ia menyadari jika kamu telah  berdusta,”timpal Tata

“Saat itu tiba, aku pastikan, dia akan jatuh cinta padaku”jawab Fardian, dengan sangat yakin.

Tata hanya terdiam, ada rasa cemas menggantung di wajahnya.

“Baiklah, aku akan merawatnya, di klinikku sampai dia bisa pulih, “jawab Tata

“Tata, aku ingin kamu membuat Maya melupakn ingatnny bersama mantan suaminya, “pinta Fardian pelan.

“Maksudmu?”

“Setidaknya Maya mengalami hilang ingatannya dalam waktu lama, sampai aku membuktikan cintaku padanya.”

Tatan terlihat menyipitkan matanya, jiak saja kamu bukanlah sahabatku, aku akan menolak keinginan konyolmu itu.”Tata sedikit tegas, karena ia melakukan  kemauan Fardian dengan terpaksa.

Fardian, bahagia mendapat dukungan dari Tata sahabatnya. Lalu pria itu berjalan menuju kamar, di mana Maya sedang dirawat.

“Maya, bagaimana keadaanmu, tampaknya kamu harus beberapa hari lagi dirawat di klinik ini?”tanya Fardian

“Tidak mengapa, kilinik, jauh dari kebisingan, sangat nyaman, “jawab Maya, menatap Fardian.

“Maaf, aku melupakan namamu, “lanjut Maya lagi

Fardian tersenyum ke arah Maya.”Fardian, namaku Fardian.”

“Kecelakaan ini membuatku payah, dengan nama suami sendiri bisa lupa.” senyum  manis terbit di wajah Maya.

“Aku membelikan kamu ponsel baru, ponselmu, hilang waktu kecelakaan, mungkin terlempar dan masuk gorong-gorong,”bohong Fardian.

Maya mengangguk, tubuhnya terlihat masih lemah, dan slang ifus masih menempel di tangannya.

“Maya, aku pergi dulu, ada urusan pekerjaan, “pamit Fardian

“Iya ..hati-hati  Mas Fardian,”jawab Maya, pelan.

Fardian pun melangkah pergi meninggalkan Maya di klinik sahabatnya itu, ia menuju ke kantornya sebuah Firma hukum tempatnya bekerja, saat ini ia ingin segera memproses perceraian Maya dan Rendra.

***

Malam dengan hembusan angin dingin menyapa dua insan, yang tengah makan malam berdua diatas rooptop hotel berbintang, pemandangan malam begitu memukau, Rendra dan Arnia, tampak menikmati makan malam berdua, minuman wine merah, juga melengkapi makan malam yang terkesan romantis.

“Nikmati malam ini Rendra, sudah lama ‘kan, kita tidak menghabiskan waktu bersama, dan  malam ini sungguh luar biasa, aku dan sahabat lamaku, makan malam berdua,”ucap Arnia, menuangkan wine merah, di gelas berkaki yang dipegang Rendra. Lelaki itu seakan terhipnotis dengan wanita cantik yang saat ini duduk di depannya, gaun malam warna hitam, dengan belahan dada rendah sungguh membuat kecantikan Arnia begitu sempurna.

“Kita nikmati malam ini Ar, besok aku akan kembali Ke Jakarta,”balas Rendra, menegguk wine merah di tanganya.

Malam semakin larut, kedua insan itu, semakin mabuk , keduanya berjalan saling merekatkan tangan  dipinggang menuju kamar hotel. Tak hayal lagi dengan setengah kesadaran, mereka meluapkan nafsu bercinta diatas tempat tidur, dinding dan lampu kamar redup menjadi saksi dua insan beda jenis berbagi peluh dan merasakan nikmat surga dunia.

Mentari datang menyinari seluruh makhluk di bumi, tak terkecuali Rendra dan  Arnia yang masih bersembunyi dibalik selimut tebal, wajah keduanya tampak lelah setelah aktivitas semalam.

Berlahan Rendra, membuka kelopak matanya, ia menatap wanita yang masih memeluknya erat , ia sadar semalam telah terjadi pergulatan api cinta antara dirinya dengan Arnia. Pria  yang masih bertelanjang itu, lalu  mengurai pelan pelukan wanita yang masih dalam keadaan tak perpakaian juga.

Rendra bergegas menuju kamar mandi dan membersihkan diri, pikirannya melayang pada satu sosok wanita yang memujanya yaitu Maya.

Lamunan  Rendra terhenti, ketika bunyi ketukan terdengar.

“Rendra, bisa ‘kan kita mandi bersama,”pinta Arnia

“Aku terlambat ke bandara Ar,”jawab Rendra

Tak lama pintu terbuka, kedua  saling tatap.

“Kamu akan bertanggung jwaab ‘kan?”tanya Arnia meminta pertanggungjawaban  dari Rendra.

“Aku rasa semalam kita khilaf, bagaimana jika kita melupakan kejadian semalam.”

“Rendra, kamu....”

“Ar...aku memang dulu tergila-gila padamu, tapi saat ini aku mencitai Maya, dia istriku,”jawab Rendra,seraya memegang bahu Arnia.

Arnia menahan kecewanya, tapi Arnia harus tetap tenang.”Baiklah kita lupakan kejadian semalam, cepatlah ke Bandara,”jawab Arnia.

“Terima kasih Ar.”

Rendra, bergegas membereskan pakaiannnya memasukan ke dalam travel bag, setelah selesai ia  melangkah keluar kamar hotel.

Beberapa jam  berlalu, Kini Rendra sudah sampai di kediamannya, langkahnya lebar menuju kamar dan tak sabar ingin bertemu Maya. Belum sampai kakinya menaiki anak tangga. Suara ibunya memanggailnya.

“Rendra..”

“Bu...aku akan menemui Maya, ia ada dirumah ‘kan?”

“Sudah kubilang, dua hari ini dia tidak di rumah, dan  ada kabar yang harus kamu terima,”balas Ambar

“kabar apa..”

“kita bicara di ruang kerja.”

Rendra mengikuti langkah ibunya dan masuk ke ruang kerja, kini ibu dan anak itu duduk di sofa sudut ruang

“Ini berkas percerianmu yang suduh kamu dan Maya tanda tangani,  Fardian, pengacara kita sudah membawa berkas ke pengadian agama dan segera memproses perceraianmu.

“Cerai, aku tanda tangan, kapan aku tanda tangan perceraian Bu?”Rendra tampak marah.

“Ibu yang memang mengelabuhimu, berkas pembayaran biaya operasional Rajas Shopiing Center, yang kamu tanda tangan salah satunya ibu selipkan  lembaran perceraian, bukankah kita sudah sepakat,  jika Maya tidak hamil,  satu tahun pernikahan kalian, perceraian akan terjadi, kamu masih ingat dengan janji itu, dan kamu lihat sendiri, Maya menepati janjinya, ia memberikan tanda tanganya pada berkas itu,”ungkap Ambar dengan tegas.

“Maya menandatangani, kerena ia mengira aku menceraikanya Bu, aku akan menemui Maya, aku  harus membicarakan hal ini.”

“Sudah terlambat, Kata Fardian, Maya telah pergi dan menyerahkan proses perceraian, pada Fardian, “jawab Ambar

“Pergi kemana?dia tidak punya siapa-siapa di dunia ini, kalau pun pergi, ia pasti kembali ke panti asuhan.”

“Coba saja cari di sana. “Ambar tampak kesal.

Rendra, bergegas menaiki mobil sedannya dan melaju kencang menuju panti  asuhan Mery gold,rasa bersalah dan juga cemas menghantui dirinya.

Sesampai di panti asuhan, Rendra kecewa, kerena menurut pengurus panti, Maya dua hari ini tidak datang ke panti, ponselnya pun tidak bisa dihubungi, Akhirnya Rendra memutuskan pergi ke kantor Fardian.

Saat ini dua lelaki yang memliki paras tampan dan tubuh proposional duduk saling berhadapan.

“Pak Fardian, apa Anda tahu di mana Maya saat ini, aku ingin berbicara tentang kesalah pahaman ini,  aku tidak pernah menandatangani perceriaan itu,”jelas Rendra.

“Maaf, Maya telah pergi entah ke mana. setelah menyerah berkas dan surat penyataan bersedia cerai , maka semuanya sudah aku urus, berkas sudah masuk ke pengadilan agama. Maya menyerahkan semuanya padaku, ia juga tidak meminta apapun dari Anda, Pak Rendra,”jelas Fardian dengan tegas.

Rendra menunduk sedih, ia pun pergi dengan rasa kecewa yang amat dalam.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nisa Wandi
bagus banget ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 133 Hukuman Untuk Fara dan Nova

    “Fara, kenapa diam-diam bertemu Nova, kamu tahu ‘kan Nova mencoba melawanku?”“A..aku hanya makan malam saja,”jawab Fara semakin cemas“Makan malam di private room, sepertinya ada yang kalian rencanakan,”timpal Nura tegas“Keluarlah, aku tidak mengundangmu makan malam!”suruh Nova dengan tatapan marah“Aku tahu, kalian menunggu Risa ‘kan?”Nova dan Fara terkejut, Nura melangkah mendekati meja, dan duduk di kursi, menatap menu hidangan yang sudah tersaji.“Tampaknya kalian, akan merayakan sesuatu.” Nura menatap satu persatu Fara dan Nova.“Itu bukan urusanmu, pergi sebelum aku memanggil security untuk menyeretmu!”bentak NovaNura tidak peduli dengan ancaman Nova, ia menuang minuman di gelas kosong dan meneguknya.”Aku sedang merayakan kemenanganku, bagaimana kondisi tanganmu Nova, apa sudah mulai susah digerakkan?”Pertanyaan Nura membuat Nova terkejut, ia mulai merasakan sesuatu yang tak beres sedang terjadi.Lalu terdengar suara Nura lagi, kali ia menatap Fara.”Akhir-akhir ini banya

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 132 Kisah Bahagia Nura dan Raja

    Nura mengerutkan dahi, lalu berjalan cepat menuju kamarnya dan menatap cermin, matanya memindai tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu melangkah menuju almari pakaiannya disana masih tersimpan baju-baju yang dibelikan Jho untuknya, lalu ia meraih salah satu baju berwarna pink lembut, dengan kerah sabrina, lalu mengenakannya di tubuhnya.‘Apa berlebihan ya,’batin Nura sambil menatap tubuhnya di cermin, lalu senyum mengembang di bibirnya,”Ahh demi pria yang kucinta dan demi pernikahan bertingkah konyol pun tak apa, semoga kak Raja senang,”gumam NuraSekitar tiga puluh menit berlalu, terdengar bunyi bel pintu depan, lalu Nura berjalan untuk membukanya.Ceklek! Sebuah boneka tedy bear besar ada dihadapannya, lalu terlihat Raja, ada dibalik boneka itu“Kak Raja, bikin kaget, aku kira siapa?”basa-basi Nura“Emangnya kamu menunggu siapa lagi selain aku,”sahut RajaNura hanya tersenyum, lalu meraih boneka yang masih di tangan Raja.”Ini untuk aku ‘kan?”“Siapa lagi jika bukan unt

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 131 Dukungan Untuk Nura

    Raja meraih telapak tangan Nura, lalu mengecupnya dengan lembut, seraya berbisik,”Maafkan aku, Nura.”“Apa itu berarti kita punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya?”tanya Nura“Aku akan memperbaiki kesalahanku, aku akan menjadi suami yang sempurna untukmu, berikan kesempatan itu,”pinta RajaNura menatap dalam wajah tampan yang ada dihadapannya, seakan tak percaya jika pria egois itu kini bisa luluh menyatakan cinta.“Tak perlu menjadi sempurna, cukup cintai aku dengan tulus. Aku juga minta maaf, beberapa minggu ini aku bersikap egois padamu, “jawab NuraMalam itu hampir semalaman mereka berbincang hingga memutuskan kembali ke kamar masing-masing karena masih canggung.“Istirahatlah, besok setelah perkerjaan kita selesai, aku akan mengajakmu jalan-jalan,”suruh Raja, mengantarkan Nura sampai di depan pintu kamarnya“Oke,”jawab Nura sambil tersenyum hangat***Risa mencari tahu di mana Nova tinggal selama di Bali, dan akhirnya Risa pun berhasil.‘Jadi Nova tinggal sendiri di rumah s

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 130 Fara Bergabung di J Hotel

    Risa meningalkan kamar dengan perasaan tenang, kini ia tak harus menuruti petintah Nova. Sementara Nura masih menatap botol obat ditanganya sesekali menyuap menu makan malam sambil berpikir apa yang akan dia lakukan pada Nova.‘Ah..kenapa wanita itu harus mencari masalah denganku,’batin NuraMalam berganti pagi yang cerah, Fara sudah menunggu di depan kantor Nura“Fara, ada apa? Akhir-akhir ini kamu sering menemuiku?”tanya Nura“Apa kakimu sudah membaik?”basa –basi Fara“Kamu lihat ‘kan, aku bisa berjalan,”jawab Nura lalu membuka pintu kantornyaFara mengikuti langkah Nura, lalu duduk di sofa di sudut ruangan, Nura menatap Fara dari tempat kursi kerjanya.“Kamu belum menjawab pertanyaanku, kenapa kamu sering menemuiku, pasti ada sesuatu yang kamu harapkan dariku?”tanya Nura tegas“Aku membutuhkan pekerjaan, dan aku rasa kamu bisa membantuku.”Fara menjawab pertanyaan Nura“Sayangnya tidak ada lowongan di J hotel.”“Kenapa kamu tidak menjadikan aku sekertaris pribadimu Nura, kita bersau

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 29 Risa berbalik mendukung Nura

    Sementara itu Fara yang berdiri tak jauh dari Raja dan Nura yang terjatuh dalam posisi berpelukan, berdecak kesal karena rencananya gagal, gara-gara Raja menyelamatkan Nura lebih dulu.‘Ck...kenapa ada Raja sih...rencanaku gagal,’batin Fara lalu melangkah mendekati keduanya.“Kalian tidak ada apa-apa ‘kan, atau aku panggilkan ambulance,”tawar Fara“Fara, kami baik-baik saja,”balas Nura , lalu berlahan bangkit berdiri, diikuti Raja“Pengendara tidak waras, ia hampir menabrakmu tadi, “ujar Raja kesal“Mungkin pengendaranya mabuk, jadi mengendalikan mobil asal-asalan,”sahut Fara“Sudahlah yang penting aku selamat,terima kasih kak Raja,”ucap NuraBaru saja berdiri beberapa menit , Nura merasakan kesakitan, dan waktu akan berjalan, ia kehilangan keseimbangan karena kaki kanannya terkilir.“Aoww,”jerit Nura menahan sakit“Apa kamu bisa berjalan,”“Kakiku sakit, mungkin terkilir,”sahut Nura sambil menahan sakitTanpa diminta Raja, langsung membopong Nura dan berjalan menuju J hotel, banyak

  • Bangkitnya Menantu yang Dianggap Parasit    BAB 128 Liciknya Nova

    “Lalu bagaimana cara kita membuat Nura, gila?”Fara penasaran tatapannya serius“Heumm.. aku mengenal dokter psikiater, ia bisa diajak kerjasama, kita cari tahu dulu tentang Nura, baru kita pikirkan cara yang tepat,”suruh Nova.“Aku akan menemui Nura,”jawab Fara“Oke, kamu harus mendekati Nura, berpura-puralah kamu mulai menyadari kesalahanmu dan senang memiliki saudara Nura,”saran Nova“Walau sebenarnya aku muak dengannya,”gerutu Fara sambil cemberut.“Ingat tujuan kita Fara.”“Okelah, aku akan mencoba mendekatinya,”jawab FaraFara dan Nova tersenyum licik dibalik rencananya untuk merebut kedudukan Nura.Saat ini Nova sudah mendapatkan informasi, jika Nura tinggal di J Hotel. Tanpa membuang waktu wanita cantik keturunan indo, mencari obat jenis anti psikotik, Nova mendatangi sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter jiwa.“kamu tahu ‘kan aku sekarang dibatasi karena beberapa kasus yang aku lakukan,”ucap seorang wanita tengah baya.“Carikan aku obat yang dapat membuat gangguan jiwa,”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status